Tentang Jatuh Cinta

3K 318 39
                                    

Viny merebahkan tubuhnya di kasur. Lalu mengambil handphone nya. Ia menatap ragu nomer Lidya yang terpampang di layar handphone nya.

Haruskah ia mengikuti nasihat sahabatnya yang satu itu?

Setelah berpikir beberapa menit akhirnya Viny mendial nomer Lidya. Ia menyandarkan tubuhnya sambil menunggu telfonnya di angkat.

"Hallo Vin! Tumben telfon malem-malem"

"Hai Lid. Iya nih gue mau nanya sesuatu.."

"Nanya paan?"

"Ngg tentang ketiga adik gue. Kalau emang gue harus milih salah satunya. Gimana caranya? Maksud gue gimana cara tau bahwa gue punya rasa yang lebih ke salah satu dari mereka? Ya lo tau sendiri kan 16 tahun gue sama mereka. Susah ngebedainnya."

"Oh itu. Gampang kok buat lo nyadarinnya. Jadi kalau lo jat--"

"Tunggu tunggu. Gue ambil notes sama pulpen dulu." Viny dengan cepat beranjak dari kasurnya lalu menuju meja belajarnya. Ia duduk dan menyiapkan notes dan pulpennya.

"Udah?"

"Udah. Lanjut Lid.."

"Tanda-tanda jatuh cinta itu yang pertama lo akan ngerasa deg-degan kalau lo udah natap matanya, lalu ada getaran aneh setiap lo nyentuh dia misalnya genggam tangannya atau meluk."

"Hmm.. terus?" Viny dengan serius menulis di notesnya.

"Wajah dia bakal kebayang-bayang dipikiran lo, ga peduli lo ada dimana dan lagi apa. Terus saat dia ngabarin lo, lo selalu di buat senyum-senyum sendiri dan yang terakhir saat lo lagi berdua sama dia ada rasa canggung dan malu didalam diri lo."

"Udah?"

"Ya mungkin sebagian kecilnya kaya gitu. Lo harus cobain gimana rasanya jatuh cinta. Asik kok kaya rollercoaster hehe."

"Gue takut naik rollercoaster bencong!"

"Oh iya gue lupa HAHAHA."

"Ck dasar bencong."

"Yeee ngatain lagi lo bukannya berterimakasih udah dikasih tau."

"Hehehe iya maap ya Lidyku. Thanks ya Lid!"

"Iyaak. Ya udah gue mau ngerjain tugas lagi. Bye kring!"

"Yeee si bencong ngatain juga." Gumam Viny kesal saat Lidya langsung mematikan sambungan telfonnya. Ia menyimpan hpnya lalu membaca notesnya.

"Hmm oke jadi ini tanda-tanda jatuh cinta." gumam Viny.

~

Minggu pagi yang cerah Viny terlihat sedang menata makanan di meja makan untuk sarapan pagi ini. Jam sudah menunjukkan jam 8 pagi yang berarti ketiga adiknya sebentar lagi akan turun dan meminta sarapan.

"Pagi Ka Vinyyy.." Viny menoleh dan langsung disambut oleh ciuman dibibirnya.

"Pagi Nadse." Ucap Viny tersenyum. Nadse mengerlingkan matanya lalu duduk dikursinya.

"Gracia sama Shani mana?" Tanya Viny ikut duduk berhadapan dengan Nadse.

"Shani lagi dikamar mandi kalau Gre kayanya masih tidur." Jawab Nadse.

"Kok ga dibangunin adeknya?" Tanya Viny lagi.

"Udah aku bangunin tapi ya gitu tidur lagi. Tau sendiri lah Gre di hari Minggu gimana." Jawab Nadse. Viny manggut-manggut lalu menuangkan susu kedalam gelasnya dan ketiga adiknya. Setelah itu hanya keheningan yang terjadi. Nadse yang mulai makan sarapannya dan Viny terlihat termenung. Ia tiba-tiba saja terpikirkan kata-kat Lidya tadi malam.

Twins Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang