Masa Kecil

2.9K 311 19
                                    

Kita kembali ke masa saat si kembar dan Viny masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Saat itu mereka masih diantar jemput oleh supir Om Edwin untuk sekolah. Namun yang berbeda kali ini, Om Edwin sendiri yang menjemput keempatnya.

"Halo Om, kok Om yang jemput kita?" Tanya Viny setelah salim pada Om nya. Nadse dan Shani disampingnya melakukan hal yang sama.

"Loh? Gracia mana?" Tanya Om Edwin.

"Itu." Jawab Nadse.

Viny, Shani dan Om Edwin langsung melirik ke arah yang ditunjuk Nadse. Terlihat Gracia sedang iseng pada kucing di sekolahnya. Ia tengah memukul-mukul kucing itu dengan tangannya. Dan secara tiba-tiba tangan Gracia pun dicakar, tangisan kejer Gracia langsung terdengar apalagi tangannya pun juga berdarah.

Viny menggeleng lalu mendekati Gracia. Begitu juga Shani yang memilih menggendong kucing yang dijahili Gracia tadi.

"Kakakakkk sakittt hueee." Gracia langsung memeluk Viny erat sambil menangis.

Viny pun mengusap-usap punggung adiknya itu. "Udah, udah. Tuh kucingnya udah dihukum sama Cici kamu."

"Hueee."

Melihat Gracia terus menangis, Om Edwin ikut mendekat bersama Nadse.

"Udah, udah. Gracia jangan nangis. Habis ini kita ke kebun binatang gimana?" Ajak Om Edwin.

Gracia langsung berhenti menangis dan menatap Om nya itu.

"Bener, Om?"

"Iyaa, tanya aja sama Kak Viny."

"Bener, Kak?"

"Iya. Makanya Gracia jangan nangis terus, ya." Ucap Viny sambil mengusap kepala Gracia.

"Horeee."

Gracia pun langsung berlari masuk ke dalam mobil. Begitu pula ketiga kakaknya.

~

Setelah seharian bermain di kebun binatang mereka pun akhirnya pulang ke rumah saat matahari mulai terbenam.

"Om makasih buat jalan-jalannya!" Ucap si kembar berbarengan sebelum keluar dari mobil.

"Iya sama-sama. Kalian bersih-bersih terus tidur ya. Jangan nakal, kasian ka Vinynya." Ucap Om Edwin menatap mereka bertiga dengan senyumnya.

"Siap Om!" Ucap Shani mewakili kedua adiknya. Mereka bertiga mencium punggung tangan Om Edwin secara bergantian lalu keluar dari mobil.

"Viny, nanti om panggil bi Ati buat beres-beres rumah sama nyuci baju kalian ya." Ucap Om Edwin.

"Sebenernya ga usah sih Om. Viny bisa kerjain semua sendiri." Ucap Viny.

"Iya Om tau tapi jangan setiap hari. Kamu masih kecil ga seharusnya ngerjain itu semua." Ucap Om Edwin. Viny hanya tersenyum mendengar ucapan Om Edwin.

"Kamu istirahat gih. Hati-hati ya di rumah." Ucap Om Edwin mengusap rambut Viny.

"Iya Om. Om juga hati-hati pulangnya. Salam buat tante ya." Ucap Viny mencium punggung tangan Om Edwin lalu membuka seatbeltnya.

"Iyaa. Om pulang ya." Ucap Om Edwin setelah Viny keluar. Viny melambaikan tangannya saat mobil melaju keluar rumahnya. Setelah itu Viny masuk ke dalam rumahnya. Ia menaiki tangga untuk melihat ketiga adiknya. Saat masuk ia langsung melihat Shani yang sudah mandi tengah membaca buku anak-anak sambil tengkurap di karpet dekat tv, Nadse yang juga sudah mandi sedang memainkan tab di atas kasurnya.

"Loh Gre mana?" Tanya Viny saat tidak melihat adiknya yang paling kecil.

"Tadi disuruh mandi malah pergi keluar kamar. Ga tau kemana." Jawab Shani menoleh sekilas ke arah Viny lalu kembali membaca bukunya. Viny mengerutkan keningnya lalu pergi keluar mencari Gracia. Saat ia baru saja melangkah keluar tiba-tiba saja Gracia berlari ke arahnya dengan kencang lalu menabraknya dan membuat Gracia terjatuh.

Twins Love StoryWhere stories live. Discover now