Hukuman Bersama

646 116 67
                                    

Arman menaiki bis yang sama dengan Azaria

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arman menaiki bis yang sama dengan Azaria. Tapi, Arman menautkan alisnya saat tiba-tiba Azaria mengganti ekspresi wajahnya menjadi agak menyeramkan.

"Arman! Kemarin aku ke kost-an kamu tau, tapi kata yang punya, kamu gada di rumah. Kamu kemana aja semalem, Man?

Arman mengulas senyum tipisnya, dia sadar kalau Azaria tidak mau terlihat baik padanya di hadapan semua orang. Arman menyadari posisinya.

Gadis manis yang ada di depan Arman itu mendengus sebal karena Arman tidak mengidahkan pertanyaannya.

"Arman, kamu denger aku ngomong gak sih?"

Arman tersadar, "ah, ngapain kamu malam-malam datang ke kost, mana hujan lagi."

"Kamu kan bisa telpon saya aja, Dev."

Gadis itu, Devian.

"Tumben banget kamu naik bis, Azar. Biasanya gaya pake mobil mewah ke sekolah, atau uang curianmu sudah habis ya?"

Azaria melirik Devian sedikit. Arman yang tau situasi menjadi tidak enak itu angkat bicara, "kamu gaboleh gitu, Dev. Dia tersinggung nanti," kata Arman sambil mengulas senyumnya.

Azaria sih masa bodoh dengan itu, dia perlahan menutup matanya.

Arman diam mengamati Azaria, "kamu ngapain sih liatin dia? Kamu tau kan kalau dia itu gasuka sama kamu sampe nyuruh anak buahnya bully kamu,"

Tertidur saja masih manis kata Arman dalam hati. Entah setan darimana yang membawa Arman tersenyum.

Arman berajalan kecil di belakang Azaria yang sedang tergesa menuju kelasnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arman berajalan kecil di belakang Azaria yang sedang tergesa menuju kelasnya. Bahkan dia tidak peduli jika jam sudah terganti pada jam pelajaran ke-4.

"Lo ngapain ngikutin gue? Tuh, kelas lo udah mau ditutup sama Pak Wahyu," kata Azaria sambil melanjutkan kegiatan jalannya.

Arman tertawa kecil, "iya, saya ngapain ngikutin kamu ya Azar."

Tanpa mereka duga, ada seseorang yang memasang tatapan tajam pada mereka.

"Kalian, berani bolos? Berduaan lagi. Ikut saya ke ruang bk sekarang." Benar, guru bk mengetahuinya.

Azaria merutuki dirinya sendiri, "harusnya lo ke kelas tadi, bukan malah ngikutin gue sampe sini."

"Auto kena hukuman kalau udah gini. Lo kena juga, kan? Maaf," kata Azaria dengan sedikit kesal.

Arman terkekeh pelan sebelum Azaria menarik tanganya untuk segera mengikuti guru bk mereka berjalan.

"Inget! Gue kayak gini bukan karena perhatian. Tapi karena gue gajadi bolos hari ini, lo ganggu acara gue tau gak sih?"

Arman tidak bodoh untuk tau semuanya. Azaria memang sepertinya orang yang sangat perhatian tanpa mau dibebankan.

Arman sendiri masih heran kenapa dirinya menguntit Azaria sejak jam istihat berlangsung.

"Kalian ini, malah pacaran. Lepas itu pegangan tangan,"

Sontak saja Azaria melepaskannya.

"Keliling lapangan sepuluh kali, setelah itu bersihkan aula indoor. Tidak ada alasan apapun, bel pulang sekolah semua bersih," kata guru bk itu dan meninggalkan Arman yang terkekeh serta Azaria yang sudah menjatuhkan rahangnya.

"Jangan kayak gitu, ayo kerjain aja, kita juga sekalian seneng-seneng. Kapan lagi kamu bolos tapi jadi manfaat orang banyak?"

Kenapa aku bikin sunwoo kayak gini?Anw, ada yang mau saran wajah buat Devian?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kenapa aku bikin sunwoo kayak gini?
Anw, ada yang mau saran wajah buat Devian?

Kisah Seorang Pejuang ㅡ Sunwoo ft. 2000 ✔Where stories live. Discover now