Tentang Siapa Itu David

187 26 3
                                    

"Dav? Lo tau gak sih? Azar tuh naksir lo beneran waktu itu, cuma Kirana bikin lo putus sama dia,"

David mengangguk paham atas perkataan Juna. Ia juga merasakan hal yang sama dengan Azaria kala itu. Benar-benar terpukul dan marah pada Azaria. Tapi setelah mengetahui semuanya, David sadar betapa tulusnya cinta Azaria.

Juna terkekeh pelan, "gue ngeliat Azar bahagia dua hari itu. Dia bilang, David mau nganter dia pulang ke rumah,"

"Gue kaget saat tiba-tiba dia nelpon gue di hari ketiga lo pacaran sama dia. Dia bilang dia mau meluk gue, dia nangis, dan akhirnya gue tau kalau cintanya hilang," kata Juna dengan senyum ramahnya.

Fajar yang melihat itu diam-diam tersenyum. Mengetahui betapa manisnya Juna pada Azaria.

David menundukkan kepalanya, "bahkan gue masih belum bisa ngelepas Azar sampe sekarang, Jun. Dia terlalu terang, semakin gue coba buat gapai semakin terhalang juga gue sama terangnya dia."

"Lo juga salah, Dav," kata Fajar sambil tertawa jenaka.

"Gue tau gue salah. Gue tau, harusnya kalau gue suka sama Kirana gue deketin Kirana langsung saat itu. Gue mau pindah ke London besok."

Fajar tersenyum, "lo lari dong dari masalah? Ah, lo gak jantan banget sih?"

"Dih, makanya gue mau selesaiin sekarang juga semuanya. Kirana udah tinggal di kampung sama bibinya, gue juga udah jelasin semuanya ke dia,"

David menghela nafas pelan, "sekarang gue mau ketemu Azaria, mungkin buat yang terakhir kalinya. Gue mau minta maaf dan ngucapin salam perpisahan sama dia," lanjut David.

Juna tersenyum miris, "kenapa ya? Gue sesayang ini sama Azaria?"

Fajar menepuk pelan bahu Juna. Ia tahu kenapa Juna jadi seperti ini. Ia juga paham kalau Juna adalah sandaran mungkin satu-satunya sandaran bagi Azaria.

David menoleh ke arah tangga, dimana Azaria berjalan beriringan dengan Arman. Senyum manisnya sudah tinggal disana lagi. Juna dan Fajar ikut tersenyum.

"Manis banget sih ini pasangan baru," kata Fajar yang langsung terkena tatapan tajam Azaria.

Azaria duduk di sebelah David, "Za, gue mau pindah ke London," kata David dengan senyum cantiknya.

"Man, gue boleh tau sesuatu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Man, gue boleh tau sesuatu?"

Arman mengangguk di sela kegiatan memotong apelnya.

Azaria memakan sepotong apel yang Arman potong, "ayah sama ibu lo bisa jadi kayak sekarang karena apa?"

"Eh, kalau ini hal yang gabisa lo bagi sama gue gapapa kok! Gausah dijawab," kata Azaria lagi ketika melihat air muka lelaki itu berubah.

Arman terkekeh pelan, "mungkin karena meninggalnya adik saya waktu itu. Mereka mungkin tertekan, karena mereka sayang adik saya,"

"Adik saya meninggal karena kecelakaan besar sebuah truk,"

Azaria mengangguk paham. "Man, Devian kemana? Lo masih temenan sama dia kan?"

Arman mengangguk meng-iyakan. Tangannya masih sibuk mengupas dan memotong apel untuk Azaria.

"Devian bilang, Jaga Azaria buat dia."

Azaria terlonjak kaget, "kok bisa sih? Lo ngada-ada kan tau gue,"

"Dia udah relain saya buat kamu. Makanya kamu harus mau sama saya,"

 Makanya kamu harus mau sama saya,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Juna, peluk gue!"

Juna yang sedang fokus pada handphonenya menatap ke arah Azaria yang baru saja datang ke rumahnya.

Juna menautkan alisnya, "udah selesai tuh pacaran sama Arman-nya?"

"Ih apaan sih? Malu tau!" kata Azaria sambil datang memeluk Juna. Rasanya ia sangat malu sekarang. Haruskah dia memberi tahu semuanya pada Juna?

Juna menggangguk paham, "gue udah tau kok."

Azaria dengan otomatis melepas pelukannya pada Juna, "tau apa?"

"Habis ditembak sama Arman tuh. Bohong banget kalau mau ngelak, orang Arman kasih tau gue sama Fajar,"

Azaria akan diam saja jika begitu. Semuanya terlalu rumit dari awal, tapi semuanya menjadi seperti air yang mengalir seperti biasanya.

Juna tersenyum tenang. Ia harap Azaria menemukan bahagianya mulai saat ini. Azaria juga memutuskan tinggal di rumah Juna karena Stella akan kehilangan hidupnya beberapa bulan lagi.

Arman juga masih tinggal di kostnya dan berteman baik dengan Fajar.

End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

End

Ceritanya udah selesai maaf banget gabisa menuhin ekspetasi kalian, mungkin.

Terimakasih bagi kalian yang ngga bosen baca cerita ini. Tetep dukung aku ya! Terimakasih banyak!

Salam dari Arman dan Azaria.

🎉 Kamu telah selesai membaca Kisah Seorang Pejuang ㅡ Sunwoo ft. 2000 ✔ 🎉
Kisah Seorang Pejuang ㅡ Sunwoo ft. 2000 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang