Rasa Kecewa Datang

260 61 22
                                    

Arman mengerjakan kembali tugas milik Eric

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arman mengerjakan kembali tugas milik Eric. Dia hanya tidak mau kejadian sebelumnya terulang, jadi dengan terpaska dia mengerjakannya, toh dia juga sedang bosan.

"Eric, sudah selesai," kata Arman sambil memberikan buku tugas Eric dengan santai. Eric tersenyum puas, namun tidak dengan Juna yang menaikan alisnya.

Juna mendekati Arman, "lo masih mau aja disuruh-suruh Eric, gak malu?"

"Saya gak nyuri, jadi kenapa harus malu?"

Juna menaikan lagi satu alisnya sampai salah satu matanya tertutup, seperti sedang melakukan wink.

"Bagus deh, kayaknya kita bisa jadi temen. Gue denger dari Azaria, lo orangnya asik."

Apa baru saja Arman memenangkan sebuah lotre? Memang, Juna tidak seperti Eric yang selalu mengganggunya, tapi Juna memang tidak suka bersosialisasi dan sekarang mengajak berteman?

"Kamu jangan nipu saya kayak gitu, deh. Lagian, Azaria bilang gitu juga karena mau nolong saya aja, kan?"

Juna tersenyum meremehkan, "gada yang tau kalau Azaria suka lo, kan? Azar orangnya susah ditebak. Jadi, jangan main-main sama dia. Ya, teman?"

Devian dan Arman duduk di kantin dekat jendela yang langsung memperlihatkan pemandangan kelas Azaria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Devian dan Arman duduk di kantin dekat jendela yang langsung memperlihatkan pemandangan kelas Azaria.

"Arman, temen kamu makin banyak ya? Apa jangan-jangan karena Azaria itu deketin kamu ya? Ada yang bilang, kalau dia deketin kamu biar bisa sepuasnya mainin kamu gitu."

"Jangan kepengaruh sama dia," lanjut Devian sambil meminum jus alpukat yang sudah dipesannya bersama Arman tadi.

Arman tersenyum, "mungkin kayak gitu, ya?"

Devian tidak pernah merasa canggung dengan Arman setelah mengungkapkan perasaannya pada Arman beberapa waktu lalu. Berbeda dengan Arman, dia terlalu tidak enak hati pada Devian.

"Arman? Kamu gamau balas perasaan aku atau gimana gitu?"

Pertanyaan Devian membuat Arman makin tidak enak hati. Arman memang tidak pernah sedikitpun menyimpan hati pada Devian, karena Devian sudah Arman anggap adik-nya.

"Maaf tapi,"

"Kamu tuh emang beneran suka ya sama Azaria? Astaga, aku kalah ya dari orang yang bahkan baru kamu kenal itu? Kamu buta cinta, Man. Liat aja nanti, kamu pasti nyesel suka sama dia!"

Devian menyiramkan jus alpukatnya tepat di atas kepala Arman.

"Dev? Kamu ngapain?"

"Itu buat lo, Man! Buat lo yang gak pernah peka sama perasaan gue! Buat lo yang suka mainin hati gue. Gue pergi,"

Arman mencoba mengejar Devian, tapi dia rasa Devian perlu waktu sendirian. Arman melangkahkan kaki menuju kamar mandi dengan mengabaikan tatapan dan hujatan dari penjuru sekolah.

Arman tidak peduli.

"Man, lo kenapa astaga?"

Sekali lagi, Arman akan menganggap Fajar sebagai malaikatnya.

Sekali lagi, Arman akan menganggap Fajar sebagai malaikatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tergambarkan oleh ;

The Boyz's Eric Sonsebagai Eric Analixon Barbaros

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Boyz's Eric Son
sebagai Eric Analixon Barbaros

Jadi merasa bodoh sekali sih aku Eric Sunwoo satu grup malah kujadiin gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi merasa bodoh sekali sih aku Eric Sunwoo satu grup malah kujadiin gini.

Kisah Seorang Pejuang ㅡ Sunwoo ft. 2000 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang