Penyesalan Untuk Kembali

149 36 9
                                    

Hari ini Arman libur sekolah dan memutuskan untuk berkunjung ke rumah orang tuanya. Karena, jujur Arman merindukan mereka.

"Arman pulang,"

Satu tamparan lolos jatuh pada pipi kanan Arman. Dia ingin menangis, saat ini juga. Tapi, dia sadar jika menangis tidak akan mengubah apapun.

Risa, mamanya Arman sekali lagi menampar pipi Arman. Amarah di matanya terlihat sangat kalut, "dasar bedebah! Kamu kemana aja selama ini? Kabur?"

Rambut Arman dijambak dengan sangat kasar oleh Risa. Seakan tak tanggung, Risa menendang kaki Arman tanpa ampun.

"Berani kamu sekarang? Ditanya tuh dijawab, Arman bajingan," Risa menhujani Arman dengan tamparan dan berbagai pukulan.

Arman mencoba mencium aroma alkhohol yang keluar dari mulut mamanya, tapi nihil, Arman tidak menemukan itu.

"Mama gak sayang Arman? Kenapa mama tampar Arman?" kata Arman sambil meringis.

"Masuk!"

Risa melepaskan Arman dan segera mendorong Arman untuk masuk ke dalam rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Risa melepaskan Arman dan segera mendorong Arman untuk masuk ke dalam rumah. Dengan sedikit terhuyung, Arman mulai menegakkan dirinya.

"Ngapain kamu balik lagi setelah kabur, bajingan?"

Itu suara ayahnya, Pramuda.

Arman rindu suara itu, suara yang selalu mendongengkan Arman beberapa tahun lalu. Bahkan masih tedengar sama.

"Arman kangen mama sama ayah. Boleh peluk Arman?"

"Urus aja tuh anakmu, aku ada langganan," kata Risa lalu melenggang keluar rumah.

Pramuda menendang kaki Arman sampai Arman terjatuh ke lantai, "jadi cowok kok manja banget, pergi sana!"

Pramuda segera melangkahkan kakinya keluar rumah mengikuti sang istri.

"Arman cuma kangen kalian,"

Azaria sedikit terhuyung karena berlari terlalu cepat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Azaria sedikit terhuyung karena berlari terlalu cepat. Sungguh, dia khawatir pada Kirana saat ini.

"Lo ngapain Kirana, hah?"

David menunduk mendengar suara Azaria yang hampir habis karena menangis. Dia marah pada dirinya sendiri karena membuat Azaria seperti ini.

Azaria mengeratkan pegangannya pada pundak David, "jawab gue!"

David menatap wajah Azaria yang sudah sangat basah akan air mata.

"Dia ngegoda gue buat tidurin dia, karena gue risih, gue-"

"Lo mukul dia sampe dia celaka karena kena pecahan kaca? Gue bener?! Lo gila tau gak David?! Gue benci lo, gue benci!?"

Azaria datang ke pelukan David. Sungguh, dia takut terjadi sesuatu pada Kirana. Dia hanya berdo'a Kirana mendapat yang terbaik nantinya.

Azaria menatap tajam David, "kenapa lo gak nolak Kirana dengan baik-baik?"

David kembali menunduk, "Maafin gue, Zar. Gue minta maaf,"

Azaria berjalan gontai menuju kantin di rumah sakit itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Azaria berjalan gontai menuju kantin di rumah sakit itu. Mengabaikan tatapan menghakimi dari semua orang yang melihatnya.

Matanya bengkak, suaranya habis, dan baby doll yang lusuh menemaninya sekarang. Sampai manik cantiknya menatap orang yang sedang makan dengan luka biru dan sobekan di sebelah bibir.

Mata mereka bertemu, sampai mata Azaria kembali mengeluarkan air mata. Kenapa harus ada dua orang yang dia cintai yang terluka hari ini?

 Kenapa harus ada dua orang yang dia cintai yang terluka hari ini?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Serius, aku malah gemes sama part ini, lucu aja mereka. Aku lagi seneng dapet banyak
komen dari kalian, aku ketawa sendiri baca semua komen, makasih!

Kisah Seorang Pejuang ㅡ Sunwoo ft. 2000 ✔Where stories live. Discover now