Kehangatan Keluarga

153 33 8
                                    

"Man, orang tua lo kemana? Kok lo tinggal di kost kayak gini sih?" tanya Azaria sambil mengedarkan matanya menelusuri setiap sisi kost milik Arman.

Fajar yang sedari tadi diam, menarik paska tangan Azaria supaya duduk di sebelahnya, "di rumah orang tuh duduk, tuan putri," kata Fajar dengan penekanan di akhir kalimatnya.

"Orang tua saya? Kamu udah tau kan cerita saya? Kenapa masih nanya?" tanya Arman dengan tertawa getir.

Azaria ikut tertawa canggung, "oiya, itu lo ya yang cerita. Habisnya, lo sering banget bahagia sampai-sampai gue lupa kalau lo serapuh itu,"

"Apa nih yang gue gak tau?"

Azaria tertawa melihat ekspresi wajah Fajar, "Mba Senja gak nyariin? Tumben banget lo main sore-sore gini?"

Fajar menjitak pelan kepala Azaria, "lo aja yang gak pernah tau gue main sore gini," jawabnya sambil mendengus kesal.

Arman yang melihat semuanya hanya tertawa kecil. Rasanya seperti menemukan keluarga baru yang sangat hangat.

"Boleh gak sih nginep disini? Tapi gue harus ngasih makan ikan gue di rumah,"

Sekali lagi Arman tertawa melihat Fajar yang tidak segan menjitak kepala milik Azaria.

"Lo cewek, anjing," kata Fajar sambil menyumpah serapahi Azaria yang sangat tidak logis menurutnya itu.

Azari merengut, "Arman aja pernah nginep di rumah gue,"

"Bajingan?!"

"Gue liat lo sama Azar makin baik ya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gue liat lo sama Azar makin baik ya?"

Arman mendongak ke arah Fajar yang sedang menaik turunkan alisnya itu.

"Baik gimana?" tanya Arman yang memang tidak paham dengan arah bicara Fajar yang mengatas namakan gadis yang beberapa menit lalu meninggalkan kediaman Arman dengan alasan akan memberi makan ikan.

"Maksud gue tuh ada perkembangan gitu. Ya, kali aja beberapa hari lagi juga jadian. Tapi, jujur aja sih lo sama Azaria cocok,"

Giliran Arman yang menjitak dahi mulus milik Fajar sekarang.

"Mana ada? Dia mana mau sih sama saya yang keluarga aja urakan gitu, Jar. Lagian orang tua dia pasti mau anaknya dapat pacar dari keluarga baik-baik, kan?"

Fajar tersenyum miris, hatinya bergetar kala Arman mengatakan hal yang begitu merendahkan dirinya itu.

"Azaria itu besar dengan piatu, bahkan ayahnya juga lebih mentingin uang dan kerja. Gue rasa kalian cocok,"

Fajar berhenti bicara saat Arman menundukkan wajahnya, "jujur, gue bukan mau ngehina kalian atau gimana. Cuma gue rasa kalian bakal cocok. Soalnya, kalian merasakan hal yang sama. Kalian saling cerita satu sama lain itu pasti bakal nyambung,"

Arman tersenyum pada Fajar, "Azaria beneran suka sama saya gak ya?"

Arman tersenyum pada Fajar, "Azaria beneran suka sama saya gak ya?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tergambarkan oleh ;

LOONA 's Park Gowonsebagai Gowon Ratulangi Senja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LOONA 's Park Gowon
sebagai Gowon Ratulangi Senja

LOONA 's Park Gowonsebagai Gowon Ratulangi Senja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Adakah yang dirindukan?

Kisah Seorang Pejuang ㅡ Sunwoo ft. 2000 ✔Where stories live. Discover now