Kirana Yang Berubah

209 50 8
                                    

"Kirana?"

Azaria tersenyum setelah Kirana menghentikan langkah kakinya. Azaria yang sedikit lelah itu menyamakan langkah kakinya dan Kirana.

Azaria merangkul bahu Kirana, "lo kemana aja? Kok dua hari ini gak masuk sekolah?"

"Gue bolos, sama David,"

Azaria sedikit terkejut, pasalnya yang ia tau Kirana sangat membenci David bahkan melihat David saja tidak mau begitu juga dengan David. Jadi apa gerangan sehingga mereka bisa bersama?

"O-oh David ya? Kok lo gak bilang gue sih? Gue khawatir tau gak sih sama lo," kata Azaria dengan nada sedikit diimutkan.

Kirana mendengus pelan, "cih, gausah sok imut lo. Ngapain lo nyari gue? Mau babuin gue lagi lo? Lo punya Arman tuh, ngapain gak lo babuin aja? Kan dia nurut banget sama lo,"

Azaria melepas rangkulannya, "kok lo ngomong gitu sih? Kirana, apa pernah gue babuin lo?"

"Setiap hari kan lo nyuruh-nyuruh gue. Padahal hal kecil aja lo nyuruh gue,"

Azaria menunduk. Hatinya sedikit tidak enak pada Kirana. Jujur saja dia tidak tahu kapan pernah menyuruh-nyuruh Kirana. Hanya saja ia merasa sangat bersalah.

"Gue minta maaf,"

"Basi," kata Kirana singkat. Tapi, siapa sangka dapat berpengaruh besar pada Azaria yang sekarang mengeratkan pegangannya pada rok yang ia kenakan.

Azaria mengigit bibir atasnya, "gue bener-bener minta maaf sama lo, gue mohon sama lo, Kirana,"

"Gue gak punya temen selain lo,"

Kirana melipat dua tangannya di dada, ia juga melemparkan tawa sinis miliknya pada Azaria.

"Makan tuh temen,"

"David! Ini kemeja lo yang gue pinjem kemarin

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"David! Ini kemeja lo yang gue pinjem kemarin. Maaf ya gue sampe lupa mau balikin, soalnya baunya enak,"

Azaria menatap Kirana dan David yang sedang bercengkrama di depan kelasnya. Sampai Arman menghampirinya.

"Kamu kenapa?"

Azaria menatap Arman dengan tatapan kosong, "gimana sih kalau mau banyak temen? Rasanya gue punya temen satu eh temen gue yang satu lagi ilang, Miris ya,"

Arman mengacak pelan rambut Azaria. Hatinya ikut sedih mendengar perkataan Azaria.

"Kamu kan ada saya,"

"Man, gue hidup gak bakal sama lo terus kan? Habis ini juga lo bakal pergi ninggalin gue, dan gue paham semuanya. Udahlah, kalau emang gue ditakdirin sendiri, gue gapapa,"

Azaria menghela nafasnya, "gue udah biasa hidup tanpa orang lain, gue mampu kok. Makasih udah mau jadi temen gue,"

Apa Arman salah bicara lagi?

"Saya juga nggak berguna ya ternyata, padahal saya selalu ada di samping kamu, Azaria,"

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Saya juga nggak berguna ya ternyata, padahal saya selalu ada di samping kamu, Azaria,"

Arman menunduk. Dia mulai sadar jika hati Azaria sangat rapuh dan mudah kecewa. Arman tau betapa besarnya rasa cinta Azaria untuk David.

"Kamu cemburu liat David baik sama Kirana, ya? Astaga, saya kira kamu udah sepenuhnya lupain David,"

Arman bermonolog di bangku tempat Azaria duduk beberapa bulan ini.

"Arman! Azaria berantem sama Devian,"

"Arman! Azaria berantem sama Devian,"

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Terimakasih untuk semwa.
Jangan pernah benci Seoyeon karena peran-nya, ya!

Kisah Seorang Pejuang ㅡ Sunwoo ft. 2000 ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz