Game { Aomine x Reader}

1.2K 105 3
                                    

Request dari syp_ibgdrgn_svt

( Maaf kalau ada typo, kurang romantis, dll )

"Aku bosan~~" Ujar [Name] sambil mematikan televisi. Ia pun tidur terlentang menatap ke atas.

Di liburan musim panas ini, [name] tidak memiliki rencana apa-apa untuk pergi liburan. Ia hanya ingin menetap di apartemennya bersama sang kekasih. [name] yang tengah berbaring di sofa itu menggerakkan tangannya ke arah rambut Aomine, sang pacar yang duduk di lantai dan bersandar di sofa. Dia pun memainkan rambut Aomine dan menghela nafas.

"Daiki~ Aku bosan.." [name] menatap Aomine yang sedang sibuk membaca majalah mesumnya.

Aomine tidak menggubris perkataan [name] dan konsentrasi terhadap gambar di majalah tersebut. [name] yang merasa diabaikan langsung menarik rambut Aomine dengan kuat dan membuat si empunya merasa kesakitan.

"Aw aw, [name]! Itu sakit!" Ujar Aomine dengan kesakitan. [name] dengan cepat mengambil majalah yang ada di tangan Aomine dan menindihnya. Aomine yang menyadari bahwa majalah kesayangannya telah diambil pun menatap [name] dengan kesal. 

"Kau kenapa sih?? Kembalikan majalahku." Aomine berusaha mengambil majalahnya yang ditindih oleh [name]. Dia agak kesusahan merebutnya kembali lantaran [name] menindih majalah tersebut dengan kuat.

"Aku bosan, Daiki.." Ujar [name] dengan cemberut. Aomine menatap [name] sejenak kemudian berusaha menggelitiknya. 

"Hahaa.. Daiki!! Berhenti!! Hahaha Dai-Hei!" Aomine berhasil merebut majalahnya kemudian berlari menjauhi [name]. [name] pun bangun dan duduk sambil berusaha menarik nafas. Ia pun menatap Aomine yang bersandar di pintu kamar dan lanjut membaca majalahnya. [name] kemudian berdiri dan berjalan ke dapur untuk mengambil minuman.

Setelah memuaskan dahaganya, [name] kembali duduk di sofa dan menatap Aomine dengan cemberut.

"Kau tidak seru Daiki." Aomine berhenti membaca majalahnya dan menatap [name] dengan seringai di wajahnya. 

"Maksudnya?"

"Aku bosan~" Aomine menghela nafas dan kembali membaca majalahnya, "Lalu? Kau mau apa?" Tanya Aomine sambil terus membaca.

"Kita bermain game saja!" Aomine menatap [name] kemudian mendengus, 

"Kau anak kecil ya? Kenapa kita tidak keluar saja, jalan-jalan gitu."

"Aku malas. Dan diluar sangat panas. Ayolah Daiki..  Kita main ya? Please~" Ujar [name] sambil menatap Aomine penuh harap. Aomine yang tak kuasa melihat tatapan [name] pun menghela nafas dan berjalan ke arah [name]. Ia pun duduk disamping [name] dan meletakkan majalahnya di atas meja. 

"Baiklah. Kau mau main apa?" Tanya Aomine dengan bosan. [name] dengan cepat memikirkan permainan apa yang akan mereka mainkan.

"Hmmm.. Aha!" [name] berdiri dan berjalan menuju ke arah kamar. Beberapa saat kemudian ia keluar sambil membawa sesuatu di tangannya. Aomine yang melihat permainan di tangan [name] pun protes, "Hah.. Apa kita harus main itu? Tidak adakah permainan lain?" [name] menggelengkan kepalanya. Dia pun duduk disamping Aomine dan meletakkan permainan itu diatas pahanya.

"Mau bagaimana juga kita akan bermain ular tangga. Kau tidak boleh menolak!" Ujar [name] dengan tegas sambil mempersiapkan permainan. 

Aomine menatap [name] dengan malas dan menutup wajahnya dengan bantal sofa. "Kau itu umur berapa? Sudah tua tapi masih main itu." Keluh Aomine dan kembali menatap [name] yang sibuk mempersiapkan permainan. [name] yang mendengar perkataan Aomine langsung menatapnya dengan wajah tidak terima.

"Lalu kenapa kemarin kau main ini bersama Kiseki No Sedai?"

"Hei! Aku dipaksa Akashi. Kau pikir aku mau main permainan ini?!" Mengingat wajah Akashi kemarin membuat Aomine kembali bergidik.

My Date [knb]Where stories live. Discover now