24. Akhir Dari Segalanya

2.3K 122 4
                                    

[Epilog dari cerita kita hanyalah sebuah perpisahan yang mengundang luka.]

Raina tak bisa membayangkan, jodoh yang telah dipersiapkan oleh mamanya adalah Azka. Mantan Nabila sahabatnya sendiri.

"Silahkan duduk pak Asyraf dan bu Asyraf, dan nak Azka." ayah Raina mempersilahkan mereka untuk duduk dengan sopan.

"Kamu nggak usah sok sopan, Tono." Asyraf tertawa.

"Biar lebih elegan gak ya?" celetuk Hartono.

Ayah dan mama Azka duduk. Sedangkan Azka masih berdiri termenung.

"Azka!" panggil mamanya, Azka yang tersadar langsung duduk. Matanya menatap Raina sebentar, berharap gadis di depannya bukanlah Raina. Tapi ini bukan mimpi, yang dapat berubah sesuai dengan kemauannya.

Raina tertunduk, tak bisa membalas tatapan mata milik Azka.

Flashback sore tadi.
Di kediaman keluarga Hartono sedang ada keributan antara sang ibu dan anak tunggalnya.

"Aku gak bakalan mau di jodohin! Aku udah bisa cari pacar sendiri! Aku juga gak jelek - jelek amat mesti make acara perjodohan! Dan ini udah jaman moderen, zaman peradaban teknologi canggih! Aku gak mau jadi manusia tradisional! Nggak!" bentak Raina nyaring, seolah sedang membentak temannya sendiri. Padahal lawan bicaranya adalah ibunya sendiri.

Ibu Raina hanya bisa mengurut dada. Tak sangka respon yang akan di berikan sang anak. Bagaimana lagi caranya harus meyakinkan sang anak.

"Ibu juga sebenernya enggak mau kamu dijodohin nak," untuk sesaat ibu Raina mengambil jeda karena air mata kesedihan mulai jatuh membasahi pipi tuanya. "Tapi perusahaan papa kamu berhutang banyak sama keluarga om Asyraf. Dan jalan satu - satunya agar hutang papa kamu lunas adalah dengan menjodohkan kamu dengan anak lelaki mereka." jelas ibu Raina. Fakta yang sedari tadi di tutupinya akhirnya terbongkar juga.

Again (COMPLETE)Where stories live. Discover now