2 - Perjodohan

716 24 1
                                    

"Oke, sip, kamu dateng aja di rumah ya." ucap Nabila pada telpon diseberang.

"Bye," tutup Nabila kembali meletakkan ponselnya.

"Petir?!" panggil Nabila, yang dipanggil pun seketika menghadap sang Bunda.

"Napa, Mah?" tanya Petir yang baru saja selesai mencuci motor ninja kesayangannya.

"Kamu beres-beres, mandi, jangan lupa pake baju bagus soalnya entar bakalan ada yang dateng," jawab Nabila sembari mengelus sayang kepala Petir.

"Emang siapa, Mah?"

"Ada deh, entar juga kamu tau kok," jawaban Nabila membuat Petir mendengus malas, namun tak pelak segera menuju ke kamarnya yang berada dilantai dua.

Setelah Petir pergi, Nabila menuju kamarnya dimana saat ini Kevin terlihat tengah berkutat dengan berkas-berkas nya.

"Oya, Mas, Jenny sama keluarganya bakalan kesini," kata Nabila sambil duduk disamping Kevin.

"Hm," jawab Kevin masih membolak-balikkan berkasnya.

"Aku minta maaf," sahut Nabila cepat. Ia sadar, ini semua adalah salahnya.

Kevin menghentikan aksinya menoleh ke istrinya, "buat?"

"Aku selama ini udah egois, aku lebih mentingin diri aku sendiri. Aku sungguh minta maaf," jawab Nabila satu persatu bulir air keluar dari pelupuk matanya.

Kevin menggelengkan kepalanya pelan, "shh, udah jangan salahin diri kamu. Kita sama-sama salah, aku juga salah yang dulu terburu-buru menikahimu padahal aku tidak pernah tau jika kamu masih mencintai kembaranku," jelas Kevin.

Nabila menggeleng keras, "tidak! Sungguh aku sudah mencintai mu, maafkan aku Kevin. Kali ini aku sungguh menyesal,"

Kevin mengangguk lalu merengkuh Nabila kedalam dekapannya, "ayo kita lupakan kejadian ini, dan mulai buka lembaran baru."

Nabila tiba-tiba melepaskan pelukan tersebut, "maksudmu? Kita bercerai?"

Melihat kekagetan diwajah istrinya lantas Kevin terkekeh pelan, "emang kamu mau cerai sama aku?"

"Nggak,"

"Kok kamu nanya aku mau ceraiin kamu?"

"Ya kan kamu bilang buka lembaran baru, aku pikir kamu bakalan ninggalin aku dan membuka lembaran baru mu sendiri,"

"Hahaha!" tawa Kevin menggema membuat Nabila cemberut jengkel.

"Kamu tuh lucu deh, maksud aku buka lembaran baru kehidupan rumah tangga kita, sayang." sahut Kevin lalu mengecup singkat bibir istrinya.

"Makasih!" Nabila langsung memeluk Kevin.

"Udah-udah, sekarang kamu beberes entar lagi calon mantu kita dateng," ucap Kevin membuat Nabila akhirnya teringat rencana awalnya masuk ke kamar.

Sementara di sisi lain, Pelangi yang masih bergelung didalam selimut tiba-tiba dikagetkan ketika Ibunya memanggil namanya.

"Napa sih, Bu?" tanya Pelangi serak khas bangun tidur.

"Kamu cepat ganti baju, cantik-cantik ya!" ucap Jenny lembut sambil menyelipkan anak rambut Pelangi.

Pelangi menaikkan alisnya sebelah, "kemana?"

"Rumah Petir,"

"Hah? Ngapain mesti cantik-cantik?"

"Kamu disuruh malah nanya balik, udah gih kamu cepet mandi. Bau iler ih, nggak malu kamu sama si Petir dan Guntur?"

Again (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang