16 Os. Because I have You

828 90 13
                                    

Special fanfiction from khrsm_ksh🌸

Pair: Jinseob /maybe/
Genre: Romance, friendship
Rate: T

[📖]

...

"Jin," lirih Hyungseob. Kedua tangannya memeluk lututnya erat seraya menangis dalam diam, walaupun hidung dan matanya tidak bisa membohongi dirinya yang sedang menangis.

"Jin..." Hyungseob terisak sesekali masih tetap memanggil nama lelaki tersebut. Badannya terasa seperti menggigil. Dia menggigiti bibir bawahnya erat untuk menahan isakan keluar dari bibir indahnya.

"Woojin," Dengan setia dia memanggil nama lelaki itu walau dengan suara pelan, sangat pelan, seperti berbisik.

"Brengsek!" Tepat ketika kata-kata kutukan itu keluar dari mulut Hyungseob munculah sosok yang sejak tadi namanya disebut Hyungseob. Park Woojin, siswa kelas 12 MIPA 3 yang mantannya tidak usah ditanya seberapa banyak.

"HYUNGSEOB!"

Bruk

Dan Woojin pun mendapati tubuh Hyungseob yang bajunya sudah basah kuyup akan keringat yang terus mengucur, badan yang sangat dingin, mata yang sembab dan bengkak, serta hidung yang memerah. Hyungseob tak sadarkan diri.


--Please, know my feeling--


Woojin dengan setia menunggu Hyungseob di UKS. Kenapa tidak dibawa ke dokter? Karena Woojin tidak ingin dan dia tidak mau kasus ini dibawa hingga ke dokter, lagipula dia tau Hyungseob benci dokter, sangat benci.

"Seob, cepat bangun, kamu kenapa sih?" Suara serak Woojin menggema di UKS sekolah mereka.

Tangan Woojin sesekali mengelus lembut pergelangan tangan sosok yang sedang berbaring lemah di ranjang UKS. Kadang ia menyempatkan mencium ringan punggung tangan sosok tersebut.

Woojin tersenyum getir menatap Hyungseob yang berbaring lemah di ranjang UKS. Ia tahu ini semua salahnya. Ia sadar.

"JANGAN SENTUH AKU!" teriak Hyungseob sesaat setelah dia bisa membuka kedua kelopak matanya walaupun kepalanya masih terasa berat.

"Seob, jangan gini! Kamu itu baru bangun, badan kamu itu masih panas dingin kayak gini. Jangan banyak gerak dulu!"

Tak terasa deru nafas Hyungseob terasa semakin cepat, Woojin tidak tahu Hyungseob kenapa hanya menatap dia dengan bingung.

"PERGI KAMU PERGI! JANGAN PERNAH TEMUIN AKU LAGI!" Pekikan Hyungseob membuat kuping Woojin terasa sakit.

Sekarang Woojin hanya bisa tersenyum miris melihat Hyungseob-nya yang dulu begitu baik dan sangat menyayanginya menganggapnya seakan-akan seperti kotoran yang harus dijauhi dan melihat dirinya saja sudah seperti dosa untuknya.

"Yaudah, aku pergi ya, Seobie." Kata terakhir Woojin terasa menyakitkan di hati Hyungseob. Panggilan Woojin untuknya sejak dulu padanya, panggilan yang selalu bisa membuatnya tersenyum ceria, panggilan orang yang selalu bisa membuatnya semangat. Tapi mungkin ini adalah terakhir kalinya ia bisa mendengar suara merdu itu memanggil dia dengan panggilan sayang seperti itu.

Senyuman miris Woojin, senyuman tipisnya tadi, membuat hati Hyungseob semakin perih dan teriris. Dia sadar dia tidak bisa hidup tanpa Woojin, tapi, apa yang tidak mungkin di dunia ini? Mulai sekarang Hyungseob akan berusaha hidup tanpa bayang-bayang Woojin lagi.

Produce101Donde viven las historias. Descúbrelo ahora