Part 1

371 18 3
                                    

Ingat vote dan komentar kalian bagai bahan bakar untuk penulis 🥰

💖💖💖

Gadis kecil dengan rambut hitam tergerai berdiri di tepi laut membentangkan kedua tangan merasakan belaian angin. Kedua matanya terpejam menikmati hembusan angin laut yang menerbangkan rambut hitamnya. Kicauan burung camar mencari ikan di atas lautan terdengar merdu. Deburan ombak menerjang breakwater bagaikan alunan genderang yang mengiringi kicauan burung-burung.

"Eun Hee-ya ... Eun Hee-ya ...," gadis itu membuka mata mendengar seseorang memanggilnya. Dia membalikkan tubuh, mencari-cari sosok yang meneriakkan namanya.

"Eun Hee-ya ... Eun Hee bangunlah ... Eun Hee bangun ...."

Eun Hee membuka matanya memandang sebuah wajah yang sedari tadi berusaha membangunkannya. Eun Hee mengangkat kepala dari meja tempatnya tidur, meregangkan kedua tangan, menghilangkan pegal ditubuhnya. Eun Hee kembali meletakkan kepalanya di meja dan menatap Sang Min.

"Ada apa?" Eun Hee meletakkan tangannya di bawah kepala.

"Dong Hoon mengajakku main sepak bola sepulang sekolah nanti."

"Kita harus langsung pulang, kau tahu bukan nanti akan ada makan malam bersama."

"Aku tahu. Bisakah kau mengatakannya pada eomma dan halmeoni?"

"Tidak, katakan sendiri pada eomma dan halmeoni," tolak Eun Hee keras.

"Ayolah Eun Hee-ya. Mereka tidak akan memberikan ijin jika aku sendiri yang mengatakannya. Kalau kau, mereka tidak akan menolak. Paling tidak mereka akan marah setelah aku pulang nanti. Oke, kumohon," Sang Min menunjukkan wajah memelas.

"Baiklah," Sang Min tersenyum mendengar jawaban Eun Hee.

"Tetapi aku tidak akan membelamu jika kau kena marah nanti malam," tambahnya, Sang Min mengangguk semangat.

"Tenang saja aku tidak akan meminta bantuanmu jika mereka memarahiku," Sang Min memijat kedua kakinya yang terasa kesemutan karena jongkok terlalu lama, "Lanjutkan tidur siangmu aku kembali ke kelasku. Gomawo uri anae," pamit Sang Min, setengah berlari ia meninggalkan kelas Eun Hee menuju kelasnya sendiri.

Eun Hee menghelas nafas setelah kepergian Sang Min, kembali menegakkan tubuhnya. Ia mengambil buku di laci, membukanya dan mulai mengerjakan soal-soal yang ada. Baru satu soal selesai, ia kembali menutup bukunya dan memasukkan lagi ke dalam laci.

"Eun Hee-ya, temani aku ke perpustakaan," ajak Da Ra.

"Ayo. Aku sedang malas di kelas."

***

"Bagaimana?" tanya Dong Hoon saat Sang Min duduk di bangkunya.

"Sudah beres. Pergi kemana kita nanti?"

"Di tempat biasa saja."

"Oke. Selesai bermain bowling, kita bisa langsung makan malam di sana."

"Dan berita baiknya, akan ada kejutan untuk kalian nanti," ucap Min Jun yang baru saja bergabung di meja Sang Min.

"Apa?" Sang Min antusias bertanya.

"Bukan kejutan jika kuberitahu sekarang," Min Jun menjitak kepala Sang Min.

"Jangan keras-keras bodoh," Sang Min balas menjitak keras kepala Min Jun.

"Bukankah kau memang bodoh," seru Dong Hoon.

"Kau!!" Sang Min bersiap menjitak, Dong Hoon berlari menghindari jitakan tangan Sang Min.

ANAEWhere stories live. Discover now