Part 7

49 6 0
                                    

Ingat vote dan komentar kalian bagai bahan bakar untuk penulis 🥰

💖💖💖

"Eun Hee-ya dimana kau?" Sang Ming mengitari ruang tamu menuju dapur.

"Yeo Eun Hee!!" teriaknya tetap mencari keberadaan Eun Hee di dalam rumah.

Sang Min mencari di setiap ruangan di lantai satu. Dia mencari hingga ke kamar orang tuanya serta kakek neneknya, namun nihil Eun Hee tidak ia temukan. Sang Min membuka pintu samping menuju halaman belakang, mungkin saja Eun Hee di sana. Ternyata benar Eun Hee sedang duduk di ayunan yang berayun lambat. Kedua matanya terpejam, beberapa helai rambut keluar dari ikatan, sisa-sisa keringat masih menempel di dahi. Sang Min sedikit berlari menuju Eun Hee.

"Hya ... di sini kau rupanya. Aku lelah mencarimu," teriak Sang Min membuat Eun Hee membuka kedua matanya.

"Kau tidak dengar panggilanku? Aku sudah memanggilmu sejak tadi," ucap Sang Min ketika ia tidak mendapat respon apapun dari Eun Hee.

"Kenapa kau memanggilku?" tanya Eun Hee sembari membenarkan ikatan rambutnya.

"Aku lapar bawakan makanan ke kamarku," ucap Sang Min sebelum berbalik meninggalkan Eun Hee.

"Cepatlah aku lapar kenapa kau masih di situ?" Sang Min berbalik ketika ia merasa Eun Hee tidak mengikutinya masuk rumah.

"Baiklah tuan muda makanan akan segera datang," cibir Eun Hee.

"Sudah kubilang jangan memanggilku tuan muda," Sang Min sedikit kesal.

"Lalu aku harus memanggilmu apa. Kau memang tuan muda di sini dan aku hanya pembantumu," ucap Eun Hee.

"Sudahlah, cepat aku lapar sekali," Sang Min meninggalkan Eun Hee kembali menuju kamar.

"Huft ...," Eun Hee menghembuskan nafas beranjak dari tempat nyamannya.

Eun Hee berlari kecil menuju dapur. Ia membuka lemari es mencari sesuatu yang bisa ia berikan pada Sang Min untuk menghilangkan rasa lapar. Eun Hee mengeluarkan kue buatan Min Seo yang tinggal separuh. Dengan hati-hati ia meletakkannya di meja dan memotongnya. Mengambil dua potong dan memindahkan potongan ke piring. Ia mengembalikan sisa kue ke dalam lemari es. Mengambil segelas air sebelum membawanya ke kamar Sang Min.

"Ini makananlah hanya ini yang bisa kutemukan. Aku capek jangan ganggu lagi," omel Eun Hee sambil meletakkan piring dan gelas yang dibawahnya.

"Ini kan tugasmu," jawab Sang Min.

"Aku tahu tidak perlu kau perjelas."

Eun Hee meninggalkan kamar Sang Min menuju kamarnya sendiri di sebelah kamar Sang Min. Ia merebahkan dirinya yang lelah. Sejak pagi ia sudah membantu Min Seo memasak, meski hanya membantu mencuci dan memotong bahan makanan tetap membuatnya lelah. Setelah itu ia harus menjemur pakaian, tubuhnya yang kecil membuatnya sedikit kesulitan.

"Kau adalah menantu keluarga ini. Kau harus mulai belajar untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga," ucap Myeong Seong pada gadis kecil di hadapannya.

"Menantu? Pekerjaan rumah tangga?" tanya Eun Hee.

"Iya menantu keluarga Wang, kau istri Sang Min. Sudah tugasmu membantu Min Seo, ibu mertuamu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga."

"Apa itu halmeoni?"

"Min Seo akan memberitahumu nanti dan turuti semua apa yang diminta oleh Sang Min."

"Tapi kenapa aku harus menuruti semua permintaan Sang Min? Bagaimana jika aku tidak mau menurutinya? Bukankah dia bisa melakukannya sendiri?"

"Karena dia suamimu. Apapun yang dia minta kau harus melakukannya. Kau paham?"

ANAEWhere stories live. Discover now