Part 11

42 7 0
                                    

Eun Hee memasukkan telur dadar gulung ke dua kotak bekal di depannya. Selesai menambahkan potongan tomat dan selada, ia menutupnya dan memasukkan ke dalam kantong bekal beserta sumpit dan sendok.

"Seobangnim palli wa," teriak Eun Hee dari dapur.

Ia membereskan piring-piring yang ia gunakan. Mengecek kebersihan dapur sekali lagi sebelum meninggalkan dapur menuju ruang tamu.

"Sang Min-ah, cepatlah kita terlambat," teriak Eun Hee sekali lagi sembari memasukkan kotak bekal ke dalam tas.

"Iya bawel," jawab Sang Min sambil berjalan turun dari lantai dua.

Sang Min duduk memakai sepatu sekolahnya. Di sampingnya Eun Hee juga mulai memakai sepatu miliknya. Eun Hee merapikan seragam Sang Min yang sedikit berantakan.

"Eomma kami berangkat!" teriak Eun Hee memanggil Min Seo.

"Hati-hati di jalan. Bekalnya sudah bukan?"

"Ne. Kami berangkat."

Eun Hee dan Sang Min membungkuk singkat berpamitan. Mereka berdua berjalan kaki menuju jalan raya menunggu bus yang mengantar mereka ke sekolah. Di halte bus beberapa siswa sekolah lain maupun yang satu sekolah dengan Eun Hee sudah menunggu.

"Eun Hee-ya."

"Ehm," gumam Eun Hee yang sibuk membaca buku di ponsel miliknya.

"Nanti aku bolos hagwon ya?" tanya Sang Min hati-hati ketika mereka sudah berada di bus.

"Kenapa?" Eun Hee mengalihkan pandangan dari ponselnya.

"Aku ada perlu."

"Perlu apa?" tanya Eun Hee yang kembali membaca buku di ponselnya.

"Bertemu dengan seseorang," Sang Min sengaja tidak memberitahu Eun Hee dengan siapa ia akan bertemu.

"Siapa?" Eun Hee terus mencercanya dengan pertanyaan.

"Ada."

"Siapa?"

"Seseorang."

"Aku perlu nama seobangnim."

"Yoora," jawab Sang Min singkat.

Satu kata dari Sang Min mampu membuat Eun Hee kembali mengabaikan ponselnya dan melihat Sang Min. Keadaan bus semakin penuh, orang-orang yang berdesakan membuat Eun Hee yang sedang terkejut mendengar jawaban Sang Min kehilangan keseimbangan. Sang Min dengan sigap menahan tubuh Eun Hee agar tidak jatuh.

"Hati-hati, kau bisa terluka," omel Sang Min.

"Kenapa tidak bertemu hari minggu saja. Suneung tinggal beberapa bulan lagi kau harus fokus belajar," omel balik Eun Hee.

"Tenang. Kami janji ketemu untuk belajar bersama, aku tidak meninggalkan belajar begitu saja."

"Terserah kau saja," Eun Hee melepaskan lengan Sang Min yang masih memeluk untuk menahan tubuhnya.

Eun Hee kembali fokus pada buku di ponsel miliknya. Sang Min gemas melihat Eun Hee fokus membaca tanpa berpegangan membuat tubuhnya bergoyang mengikuti pergerakan bus. Sang Min menarik tubuh Eun Hee mendekat, menahan tubuhnya agar tidak jatuh tersungkur di lantai.

***

Langit sudah berubah gelap, namun para pelajar tingkat akhir masih berkeliaran di sekolah. Jam istirahat sebelum pelajaran tambahan terakhir dimulai mereka gunakan untuk makan malam. Tahun terberat bagi pelajar di korea adalah tahun terakhir, di mana nilai hasil ujian menentukan ke mana mereka bisa masuk perguruan tinggi.

ANAEWhere stories live. Discover now