Part 4

63 8 0
                                    

Ingat vote dan komentar kalian bagai bahan bakar untuk penulis 🥰

💖💖💖

Sang Min berkali-kali menganti t-shirt yang ia coba. Beberapa t-shirt tergeletak di atas tempat tidur. Ia memandang semuanya, berfikir t-shirt mana yang cocok untuk ia kenakan dengan jeans hitam yang sudah dikenakannya sejak tadi.

Akhirnya pilihan jatuh pada t-shirt merah tua yang ia beli beberapa bulan lalu saat tahun baru. Sang Min mematut diri di depan cermin, melihat penampilannya. Perfect, Sang Min puas dengan penampilannya, ia mengoleskan pomade ke rambut untuk merapikannya.

Selesai berganti pakaian dan berdandan ala pria, ia mengambil dompet serta jaket. Sang Min membuka pintu penghubung kamarnya dengan kamar di sebelah. Membuka pintu yang tidak memiliki kunci tanpa mengetuk terlebih dahulu. Tampak Eun Hee yang setengah telanjang sedang memasukkan blouse dari atas kepala.

"Kau sudah siap?" tanya Sang Min saat blouse Eun Hee baru mencapai dada.

"Hya ... Sang Min-ah, sudah berkali-kali kukatakan ketuk pintu dulu sebelum masuk," Eun Hee terburu-buru menurunkan blouse-nya.

"Mian. Kau sudah siap?" ucap Sang Min tanpa memalingkan wajahnya.

"Sebentar."

Eun Hee merapikan blouse dan melihat penampilannya di depan cermin.

"Kajja," Eun Hee menarik lengan Sang Min untuk keluar dari kamarnya dan turun.

"Kau akan pergi kemana?" tanya Sang Min saat menuruni tangga menuju dapur.

"Pergi belanja ke Myeongdong. Da Ra ingin menambah koleksi pakaiannya."

"Kau juga?"

"Entahlah mungkin iya jika ada yang bagus."

"Jangan lupa nanti beli beberapa pakaian dalam yang baru, punyamu sudah terlalu kecil," goda Sang Min yang langsung mendapat pukulan tas dari Eun Hee.

"Mulutmu tidak pernah disekolahkan ya?" cibir Eun Hee.

Sang Min tertawa melihat ekspresi marah bercampur malu Eun Hee.

"Eomma kami pergi dulu," pamit Eun Hee, sementara Sang Min mengambil satu kimchi untuk dicicipinya.

"Jangan lupa pamit pada Halmeoni."

"Ne," ucap Sang Min dan Eun Hee bersama.

Keduanya kini menuju kamar Myeong Seong. Mengetuk perlahan pintu kamarnya sebelum perlahan membuka pintu dan masuk kedalam. Myeong Seong wanita tua itu sedang asyik menyulam bunga di selembar kain. Tangan keriputnya tidak menghalangi keterampilannya dalam memainkan jarum dan benang sehingga membentuk sebuah bunga yang cantik.

"Halmeoni, aku dan Eun Hee pamit untuk pergi jalan-jalan di luar," giliran Sang Min yang meminta ijin.

"Pergilah. Tapi ingat waktu jika kalian bersenang-senang."

"Ne Halmeoni."

"Halmeoni sepertinya masih marah padaku," tanya Sang Min pada Eun Hee yang sedang berkutat sandal wedges miliknya.

"Mungkin," jawab singkat Eun Hee, "Kajja, aku tidak ingin Da Ra menunggu."

***

"Ahjussi pulang saja, nanti aku dan Eun Hee akan pulang sendiri," perintah Sang Min pada supir keluarganya.

Sang Min meminta supir menurunkannya di depan mini market dekat Namsan Park. Ia masuk ke dalam mini market membeli beberapa makanan ringan serta minuman. Selesai mengambil semua yang ia butuhkan, ia membawanya ke kasir dan membayar. Sang Min mengecek ponsel, melihat apa ada pesan dari seseorang yang ditunggu.

ANAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang