Part 14

68 6 0
                                    

Eun Hee mengobrak-abrik lemari pakaian di depannya mencari satu kemeja yang cocok diantara tumpukan pakaian didepannya. Eun Hee mengambil tiga buah kemeja, biru tua, broken white, dan merah maroon meletakkannya di atas ranjang. Eun Hee memandang ketiganya seksama, berfikir sejenak sebelum memutuskan mengambil kemeja merah maroon mencocokkannya dengan celana yang terlebih dahulu tergelar di atas ranjang.

"Seobang, pakaianmu sudah kusiapkan. Aku mau ke dapur," Eun Hee berteriak agar Sang Min yang sedang mandi bisa mendengar suaranya.

Eun Hee menata semua makanan yang telah dibuatnya di meja makan. Pagi ini dia membuat sendiri sarapan yang akan dimakan oleh seluruh keluarga, tidak ada Min Seo yang membantu seperti biasanya. Eun Hee sudah lulus sekolah yang menandakan bahwa tanggung jawab mengurus keluarga ini sepenuhnya berada di tangan Eun Hee. Mulai dari menyiapkan makanan hingga mengurus keperluan rumah. Eun Hee menyalakan kompor untuk memanaskan air. Mengambil cangkir kosong dan mengisinya dengan gingseng yg sudah dihancurkan sebelumnya. Tugas utama seorang menantu di keluarga Wang ada memastikan bahwa apa yang dikonsumsi seluruh keluarga adalah yang terbaik. Karena menurut cerita neneknya keberhasilan dari apa yang dilakukan bermula dari perut. Jadi dalam urusan memasak para menantu pantang menyuruh asisten rumah tangga yang melakukannya kecuali untuk acara besar.

"Kau sudah selesai?" tanya Eun Hee ketika melihat Sang Min memasuki ruang makan dan duduk ditempatnya.

"Tolong panggilkan yang lain Manura, aku akan terlambat," pinta Sang Min sembari melihat jam tangannya.

"Minumlah dulu, akan kupanggil yang lain," ucap Eun Hee sambil meletakkan teh gingseng didepan Sang Min.

Eun Hee kembali naik ke lantai atas menuju kamar paling pojok. Wang Sang Jin adik ipar Eun Hee yang kini menginjak tahun pertamanya di sekolah menengah atas menghuni kamar tersebut. Eun Hee mengetuk pintu memberitahukan keberdaannya.

"Ok-ah sarapan siap, ayo turun."

"Ne noona," balas Sang Jin dari dalam.

Eun Hee meninggalkan kamar Sang Jin turun kelantai dasar menuju kamar orang tuanya. Kali ini Eun Hee mengetuk pintu perlahan dan menunggu respon dari dalam. Min Seo membuka pintu kamarnya.

"Appa akan menyusul sebentar lagi. Kau kembali saja ke ruang makan, eomma yang akan membangunkan halmeoni" ucap Min Seo.

Ritual sarapan pagi bersama berjalan seperti biasanya. Setiap pagi seluruh anggota keluarga harus ikut sarapan bersama tanpa alasan. Selesai sarapan masing-masing anggota keluarga melaksanakan kegiannya masing-masing. Min Seo dan Eun Hee mengantar para pria ke depan pintu.

Hari pertama kuliah membuat Sang Min bersemangat. Lingkungan baru, suasana baru, teman baru dan tentunya pacar baru. Selesai mengikuti upacara penyambutan mahasiswa baru Sang Min mencari keberadaan Yoora, kekasihnya yang diterima di universitas yang sama dengannya. Sang Min melihat Yoora sedang berbincang dengan teman-temannya dibangku taman.

"Yoora-ya," Sang Min mengagetkan Yoora dari belakang.

"Sang Min-ah kau mengagetkanku saja."

Sang Min tersenyum lebar, salah satu teman Yoora menggeser duduknya memberi tempat bagi Sang Min. Ia meletakkan tasnya di meja dan menempati tempat yang disediakan.

"Mau memperkenalkan siapa dia Yoora," goda salah satu temannya.

"Eoh...dia Wang Sang Min, pacarku," ucap Yoora malu-malu.

Hubungan Sang Min dan Yoora memang baru berjalan beberapa minggu. Masih tersisa perasaan canggung ketika harus mengumumkan hubungan mereka di depan umum. Sang Min tanpa malu-malu berdiri memperkenalkan dirinya pada teman-teman Yoora.

ANAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang