Part 2

113 11 0
                                    

Ingat vote dan komentar kalian bagai bahan bakar untuk penulis 🥰

💖💖💖

Makan malam bersama, kegiatan keluarga bertujuan untuk mempererat kerukunan satu sama lain rutin diadakan setiap bulan. Kesibukan masing-masing anggota keluarga membuat intensitas pertemuan menjadi berkurang. Makan malam rutin ini diharapkan menjadi salah satu sarana pertemuan untuk masing-masing anggota keluarga. Saling bertanya kabar, mengobrol dan bercanda bersama membuat semua anggota keluarga menjadi dekat meskipun tinggal berjauhan. 

Denting suara sendok beradu dengan obrolan ringan terdengar di penjuru ruang makan keluarga Wang. Salah satu sisi meja ditempati para tetua keluarga sedangkan di sisi lain ditempati anggota keluarga yang lebih muda. Sesekali Yeo Myeong Seong anggota keluarga tertua di ruangan ini bertanya bagaimana kehidupan yang dijalani kerabat, anak-anak, serta cucunya. Myeong Seong hanyalah menantu di keluarga Wang, suaminya - Wang Wan Yong - merupakan anak pertama di keluarga ini, sehingga meskipun suaminya sudah lama tiada ia tetap dihormati oleh seluruh anggota keluarga.

"Cucuku Eun Hee, di mana Sang Min? Sejak tadi aku tidak melihatnya," kali ini Myeong Seong bertanya pada Eun Hee yang sedang asyik mengobrol dengan ibunya.

"Dia bertemu dengan teman-temannya sejak pulang sekolah tadi. Saat ini sedang perjalanan kemari halmeoni," Eun Hee menggenggam erat sendok di tangannya untuk menutupi kebohongan kecilnya. Eun Hee tidak suka berbohong, apalagi kepada nenek, orang yang lebih tua darinya.

"Dasar anak itu. Bukankah dia sudah tahu acara malam ini, kenapa dia masih saja keluyuran jam segini. Menantu hubungi dia, suruh dia cepat datang," gerutu Myeong Seong.

"Eun Hee sudah menghubunginya untuk segera datang eommoni. Tidak perlu memikirkannya," ucap Min Seo menenangkan ibu mertuanya.

"Eommoni ini japchae buatan Eun Hee, anda menyukainya bukan," Min Seo mengambil piring japchae di depannya dan meletakkan beberapa di atas mangkuk nasi Myeong Seong.

"Japchae Eun Hee memang yang terbaik," puji Myeong Seong setelah mencicipi makanannya.

"Maaf aku terlambat," Sang Min mengagetkan semua orang ketika tiba-tiba dia muncul di ruang makan sambil setengah berteriak.

Sang Min meletakkan tas miliknya di sudut ruangan, berlari kecil menuju dapur secepat mungkin mencuci tangannya, setelah itu langsung menempati kursinya di samping Eun Hee. Nafasnya sedikit terengah-engah akibat berlari dari halte menuju rumah.

"Kenapa kau terlambat?" giliran Won Shik yang bertanya.

"Sudahlah yeobo biarkan dia makan terlebih dahulu," Min Seo mencegah suaminya.

Eun Hee bangkit dari tempat duduknya pergi ke dapur mengambilkan Sang Min semangkuk nasi dan sup.

"Gomawo," ucap Sang Min saat Eun Hee meletakkan nasi dan sup di depannya.

Suasana kembali seperti semula setelah beberapa saat semua orang diam memperhatikan kedatangan Sang Min. Eun Hee mengisi gelas kosong di depan Sang Min dengan air putih. Sang Min langsung meneguk setengah isi gelas tersebut. Mereka semua kembali makan menikmati hidangan yang tersaji.

Obrolan kembali terdengar, Won Ryeon paman Sang Min meminta Sang Jin menceritakan bagaimana sekolahnya. Sang Jin dengan semangat menceritakan bagaimana ia mendapat banyak teman karena satu kejadian yang tidak disengaja. Tawa memenuhi ruang makan keluarga Wang. Semua ketegangan seketika hilang berganti dengan kegembiraan.

***

Sang Min berlutut di depan kedua orang tua serta neneknya di ruang kamar sang nenek. Eun Hee berdiri di belakang Sang Min, mengkaitkan kedua tangan di depan perut. Myeong Seong duduk di atas futon, sementara Won Shik beserta istrinya duduk di atas bantal duduk di samping sang ibu.

ANAEWhere stories live. Discover now