chapter 04

143 101 33
                                    

Aku emang nggak sempurna. Karena aku hanyalah manusia biasa yang tak punya kuasa. Tapi yakinilah aku selalu ada untukkmu karena di setiap dera nafasku ini ku sebut namamu, lalu maukah kamu menjadi pelengkap kekuranganku?.

♥♥♥♥

Keadaan rumah Icha sekarang sedang ramai karena kegaduhan yang dibuat olehnya dan juga Nicho.

Saat sekarang ini mereka sedang berebut remote televisi, karena ingin menonton film kesukaan masing masing. Icha ingin menonton upin & ipin sedangkan Nicho ingin menonton motor gp kesukaannya.

Icha memang bukan anak yang senang keluar malam. Dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk nonton Drama Korea, baca novel dan ribut dengan kakaknya Nicho.

Berbeda dengan Nicho, ia lebih sering keluar malam dan kentara aura bad boynya tetapi aslinya dia baik juga, terbukti dia selalu menjadi siswa terpintar saat SMA dulu. Dan seperti sekarang, dia di rumah, tidak keluar rumah karena anggota keluarganya semua kembali pulang.

"Ihh, ayah kenapa tvnya di matiin sih, sebel deh! " rajuk Icha mengerucutkan bibirnya sambil bersedekap dada. Ayah mereka yang merebut remot barusan karena pusing mendengar perdebatan antara kakak beradik tersebut. Dan di pastikan kakau tidak ada yang melerai keduanya perdebatan itu tidak akan ada ujungnya.

"Jangan gaduh terus dong anak ayah yang cantik"

"Ih, ayah sebel deh. Kalau gitu Icha mau tidur aja ih" ujar Icha dengan muka merajuknya.

"Ya kalu tudur sono aja jangan ganggu gue kudanil" sahut nicho.

"Lo bilang apa kudanil! Lo nggak nyadar ya lo tu kayak onye..." belum habis petkataan Icha untuk membalas kakaknya, Satya ayah mereka udah menyela perkataan putrinya satu satunya itu.

"Icha tidur aja ya! Udah malem" nasihat ayah Icha sambil mengelus puncak kepala Icha.

Dengan langkah gontai Icha menaiki tangga karena kamarnya ada di lantai dua. Sampai di depan pintu Icha mendengar teriakan dari kakaknya

"Hahahaa.. Kudanil marah aeee. Sabar ya adiknya Nicho yang gantengnya ngalahin Aliando"

"Dasar upil onta, nyamain kayak Aliando nggak nyadar lo tu kayak Bopak Kastelo" teriak Icha dari atas dan dipastikan kakaknya tadi tertawa ngakak dibawah.

Setelah masuk kamarnya Icha langsung mengambil ponselnya yang ada di atas nakas, lalu Icha membuka room grup chatnya bersama sahabat-sahabatnya.

Ciwi ulala.

Sekarayu :oyyy!!

Dania_al :oyyy !!(2)

Bulanalmi_:oyy !! (16012)

Sekarayu : dasar ogeb

Dania_al :icha mana??

Vei_icha :icha yang cantik di sini

Dania_ al : besok jalan yuk kuyy..

Bulanalmi_: lo yang bayarin ya

Sekarayu : oke deh

Dania_al : ogah gue bayarin lo bul

Danial_al :lo ikut nggak cha?

Vei_icha :nggak

Bulanalmi_:knp

Vei_icha : ayah gue pulang

Sekarayu :yah cha nggak asik ngak da lo

Vei_icha :alah lebai lo pada 😂😂

Bulanalmi : biarin yang penting cantik😛😛😛😛

Icha menyudahi chatnya ia memilih mematikan ponselnya, ia mengabaikan semua notifikasi yang masuk diponselnya.

Ia memandang layar hendponenya sebentar, lalu diletakkannya hendpone itu di nakas samping tempat tidurnya. Dan Icha mulai terlelap dikasur empuknya.

♥♥♥

"Aduh kenapa ban gue kempes sih!"
Keluh Icha sambil menendang ban mobilnya.

"Mana kurang 15 menit lagi kelas dimulai" ucap Icha sambil mendengus sebal.

"Kenapa?" ucap salah seorang cowok yang berada dibelakang Icha dengan motor sport hitamnya dan helm yang sudah di lepas.

Icha menoleh kebelakang sambil berucap "ban gue kempes aelah "

Deg

Kapan ni orang ada di belakang gue , persaan gue nggak denger suara motornya deh .

Ya, yang dia yang berdiri di depan Icha sekarang adalah Dev.

"Bareng?" tanyanya dengan sura dingin khasnya.

"Nggak usah deh gue jalan kaki aja! Tinggal dekat kok" balas Icha, padahal dalam hatinya ia mengharapkan Dev memaksanya untuk ia bonceng.

Lalu Dev langsung memakai helm full facenya dan meninggalkan Icha begitu saja, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dan Icha yang melihat itu langsung cengo dibuatnya.

"Dasar makhluk eskimo nggak peka, kalau cewek bilang nggak mau itu berarti maunya dipaksa " gerutu Icha dengan suara lantang tapi untung Dev tidak mendengarnya.

"Ya amsyong kurang lima nenit lagi dah masuk " ucap Icha setelah melihat jam berwarna pink yang ada di pergelangan tangannya. tanpa menunggu apa apa lagi Icha langsung berlari sekuat tenaganya.

Akhirnya Icha sampai juga di depan kelasnya, tetapi, di dalam sudah ada Pak Botak yang tekenal killernya.

Dan akhirnya Icha mendapat kultum panjang dari Pak Botak yang pasti menbuat budeg tujuh turunan bagi siapa saja yang mendengarnya.

"Lo kenapa sih Cha?" ucap Bulan sambil memakan baksonya. Mereka berempat sekarang berada di kantin

"Gue tadi kena semprot pak botak" balas Icha

"Hahahaa. Kok bisa sih"

"Iya tadi Icha telat" ucap Dania yang sekelas dengan Icha

"Sabar ya cha!"

Lalu mereka melanjutkanan makannya sambil berbincang bersama. Begitulah mereka kalau sudah berkumpul pasti sangatlah ramai.

****

Maaf typo dimana mana
Ini cerita pertamaku maklumin aja ya kalau ngak jelas !!! Hhhhhhh...😀😀😀

Jangan lupa vote dan komen yak😗

Salam dari author cantik (uuekk)😪😪

SiLeNtWhere stories live. Discover now