chapter 08

83 41 21
                                    

Kalau gue udah lelah ya gue bakalan mundur untuk merjuangin lo tapi sayangnya rasa lelah gue itu ngak ada artinya dibanding cinta gue ke lo, karna lo adalah cinta pertama gue.

###

"Hallo semua!" sapa Icha pada teman temannya dengan girang.

"Wuih.. yang baru kencan sama do'i " sindir Bulan .Icha hanya mencebikkan bibirnya saja lalu, ia duduk di dekat Sekar karena mereka duduk berdekatan di dalam kelas.

"Tapi sayang doinya ngak pernah peka"ejek Dania

"Woii kadal buntung, baru aja lo bicara sudah masuk kehati turun ke pantat lalu didudukin eh, baunya kemana mana"balas Icha ngawur

"Lo ngomong apa sih Cha gange gue" bingung Dania

"Maklumlah, Icha kan abis jalan sama doi, makanya obatnya abis"sembur Dania dan Icha hanya mengankat bahunya acuh karena dosen mereka sudah datang .lalu Icha menengok ke belakang tepatnya adalah mejanya Dania "bukukan obat gue yang abis tapi mulut lo kepedasan Dan" balas Icha sambil menjulurkan lidahnya kepada Dania .

"Woi, udah! dosennya udah datang tuh" relai Sekar

"Iye Sekar yang cantink pacarnya babang Kaka yang guanteng seragunan" balas Icha

"Betul kata Dania obat lo abis Cha" ujar Sekar dan Icha hanya mengangkat kedua bahunya acuh tanda ia tak peduli, memang kenyataannya begitu lalu, setelah itu tiada percakapan lagi diantara ketiganya karena mereka sibuk memahami materi yang diberikan dosen mereka.

Sekarang Icha diam bukan berarti dia mendengarkan penjelasan dari dosennya. Pikirannya melayang kemana mana tentang kemarin perlakuan yang Dev berikan pada dirinya.

Tentang apa yang dialaminya kemarin dia sangat bahagia, tetapi ada saatu pertanyaan yang selalu menghantuinya, apakah Dev bisa menerima perasaannya kalau dia tahu tentang perasaannya, tapi tak apa itu urusan belakang sekarang yang dipikirkannya adalah cara untuk membuat dirinya bahagia dekat dengan Dev tanpa menggagngu Dev sedikit pun.

Icha mengangguk sambil tersenyum mantap tentang apa yang dipikirkannya barusan. Pikirannya cuma satu sekarang, bagaimana cara untuk menarik perhatiannya Dev.

Sekar yang melihat Icha dari tadi tersenyum tidak jelas pun berujar "udah sih ya, ngak usah senyum senyum sendiri kayak orang gila" Ia menoleh kearah sumber suara sambil berkata "lo nyindir siapa sih Kar?" tanyanya dengan muka polosnya

"Elo lah siapa lagi"

"Emang dari tadi gue senyum? " balasannya menyerngit bingung sambil menunjuk dirinya sendiri

"Enggak Cha, lo ngak senyum lo cuma ketawa"balas sekar. Ia bertanya tanya, dulu saat ibunya Icha mengandungnya ngidam apa sampai melahirkan anak model kayak begini?. Nyium pantat ayam. Mungkin.

"Sama aja dong" Sekar hanya menghembuskan nafasnya kasar karena jawaban Icha yang super gila.

Lalu tiada percakapan diantara keduanya karena Sekar sibuk menyatat apa yang dijelaskan oleh dosennya dan Icha sibuk melamun tidak jelas.

Ia mulai bosan dengan suasan sekarang, tetapi tiba-tiba ide muncul dipikirannya, lebih baik dia menulis semua perasaannya di dalam sebuah kertas, toh itu yang sering Icha lakukan saat dia sedang bingung senang atau pun galau.

SiLeNtWhere stories live. Discover now