Chapter 09

99 39 26
                                    

Tidak selalu orang yang selalu ceria tidak punya masalah
Justru terkadang mereka menyembunyikan kesedihannya lewat senyumnya
Terlihat senyum tulus di bibirnya
Yang dilihat dari senyum itu adalah kebahagian
Tetapi nyatanya bohong
Mereka hanya berpura pura saja
Untuk menyembunyikan kesedihannya
Supaya orang tidak mengetahui akan kerapuhannya

###

Langkah Dev berhenti saat dirinya sudah sampai di taman belakang kampus, tetapi yang dicarinya tidak ada di tempat tersebut.

Itu siapa ucapnya dari dalam hati

Bukannya menemukan Icha justru ia melihat seorang cowok berdiri tegap di depannya. Siapa?. Sayangnya cowok berawakan tegap itu berdiri membelakanginya. Apakah itu Hildan batinnya dalam hati

Ia menepis semua pemikirannya, mana mungkin Hildan ada disini, karena Hidan sedang meneruskan stadynya di Universitas yang ada di Inggris.

"Argh.. kenapa sih gue!"ucapnya sambil mengacak rambutnya frustasi "dan mana mungkin Hildan ada disini!" lanjutnya

Lalu ia berbalik untuk meninggalkan taman tersebut sambil menggerutu dalam hati kenapa gue jadi mikirin, Icha dia bukan siapa-siapa gue. Ah sial!

Apa mungkin Dev sudah mulai mempunyai sedikit rasa kepada Icha. Siapa yang tahu?. Bahkan Dev saja tidak menyadari perasaannya sendiri.

Hisk hisk hisk...

Langkahnya terhenti saat mendengar suara tangisan seseorang dari balik pohon besar yang tumbuh tegap disamping gudang belakang.

Siapa? batinnya

Dev yang penasaran pun akhirnya mendekat ke arah sumber suara. Ia melihat cewek berawakan mungil dengan ramput panjangnya yang di kucir sedang menangis sendirian sambil menutup mukanya dengan kedua telapak tangannya.

Peduli apa nih gue sama ni orang! batinnya

Krek

Ia mundur ingin meninggalkan cewek tersebut tetapi sayang kaki panjangnya menginjak batang ranting, yang menyebabkan cewek tersebut menoleh dan ternyata cewek itu adalah ...

Icha

Deg

"K-kak D-dev ngapain disini? " tanyanya dengan terbata

Dev menatap Icha intens sambil menyerngit bingung, kenapa Icha sampai menangis disini sendirian? Apa jangan-jangan karena Citra dan temannya barusan.

Ngapain Dev ngelihat gue kayak gitu jadi baper dah gue

Dev ingin bertanya mengapa dia menangis disini sendirian? Apakah gara-gara Citra barusan, tetapi baginya itu sulit. Memang Icha siapanya.

"Lo ngapain disini?" itu saja kata yang mampu keluar dari mulut seorang makhluk eskimo seperti Dev.

Bukannya menjawab Icha malah cengar cengir sendiri " lo sehatkan?" ucap Dev

"Iya kak" luntur sudah senyum Icha tergantikan malu.

"Oh, gue duluan! " pamitnya, tetapi sebelum Dev meninggalkan tempat tersebut Icha memanggilnya "ka!" 

SiLeNtWhere stories live. Discover now