~11~ Fire ferrets.

7.7K 486 85
                                    

                      ☆ミ ☆彡☆ミ ☆彡

~Seminggu tak terasa telah berlalu~

Estelina sudah siap untuk mengikuti petualangan pertamanya. Memang dia masih kaku dan belum bisa menguasai semua sihir, namun karena mereka khawatir jika meninggalkannya sendiri di istana. Mereka khawatir akan ada penyerangan tak terduga dari klan lain. Pada akhirnya dia dibawa untuk berpetualang.

Hari itu mereka berniat pergi ke istana Fire ferrets untuk memenuhi undangan dari Queen Hirra. Ternyata kebingungan Raafat untuk datang ke sana sudah diketahui oleh Ibunya itu. Akhirnya mereka dapat undangan darinya meski mereka tahu bahwa Queen Hirra bukanlah Queen yang lemah lembut dan bisa ditebak.

Mereka kini berkumpul di ruangan singgasana Raafat.

"Ingat, ketika kita di sana. Jangan pernah melakukan hal-hal yang mencurigakan dan jangan pernah berpencar, aku tak tahu apa yang direncanakan oleh Queen Hirra di istananya." Ujar Raafat tampak memikirkan sesuatu. Dia tak berani menyebutkan bahwa Queen Hirra adalah Ibunya karena yang mereka tahu bahwa Ibu Raafat hanya Penyihir yang mengurusnya dan sudah meninggal. Kecuali Gebbo hanya dia yang tahu hal itu.

Estelina menatap tajam wajah Raafat yang tertunduk, dia mengernyitkan keningnya. Dia merasa ada sesuatu yang tak bisa dikatakan pada semuanya, baru pertama kali dia melihat Raafat tampak tak bersemangat dan sesekali menghela napasnya berat.

Afumma memberanikan untuk bertanya. "Prince. Sebenarnya kita ke sana untuk memenuhi undangan apa? Dan kenapa kita sampai memenuhi undangan itu? Bukankah semalam anda mengatakan bahwa kita memerlukan bola Cristal pembuka Pintu lorong waktu." Dia merasa hanya membuang-buang waktu saja untuk pergi ke Kerajaan Fire ferrets itu.

"Karena di sanalah Cristal itu berada bodoh." Jawab Gebbo terlihat kesal.

"Apa kau bilang, bodoh?!" Jawab Afumma tak terima.

"Hentikan kalian, ini bukan saatnya untuk bertengkar, kita harus segera berangkat ke sana sebelum malam tiba." Kata Othila selalu menengahi.

"Baiklah." Jawab Gebbo mendelik ke arah Afumma.

"Lebih baik sekarang kita berganti penampilan." Kata Zagam. Dia juga tak akan datang ke Kingdom Fire ferrets sebagai Centaurus.

Semuanya mulai memejamkan kedua mata. Tiba-tiba angin berembus sangat kencang membawa daun-daun kering masuk ke sana dan kini daun-daun itu berputar-putar mengelilingi Zagam, Othila dan Thamuz.

Pyasss..

Ketiganya kini sudah berubah menjadi seseorang yang berbeda yaitu seperti manusia biasa. Zagam juga telah berubah menjadi manusia mempunyai dua kaki, dia harus merubah diri karena sangat tidak memungkinkan jika dia pergi memenuhi undangan seorang Queen dengan tubuh kuda-nya itu.

Estelina menatap semuanya, dia juga memejamkan kedua mata membaca mantra untuk merubah dirinya. Setelah mereka berubah, mereka pun siap-siap pergi.

Estelina berjalan di belakang Raafat.

"Princess, nanti di sana kau jangan pernah melamun, jangan pernah mengosongkan pikiranmu, karena kalau pikiranmu kosong maka kau akan mudah dirasuki penghuni Kerajaan itu." Ucap Raafat memperingatkan Estelina.

"Baiklah Prince, aku akan mengisi pikiranku ini dengan hal-hal ketika aku kecil dan juga kenangan-kenanganku bersama kedua orang tuaku, kalau perlu soal makanan kesukaanku." Jawab Estelina sedikit mengerti apa yang di peringatankan oleh Raafat membuat Raafat tersenyum samar.

Ketika di luar, mereka mengeluarkan sayap masing-masing. Sayap Estelina, Thamuz dan Othila berwarna putih, sayap Zagam berwarna kecokelatan dan sayap Raafat pastinya hitam pekat.

PRINCESS and DEMON KING TreeSWhere stories live. Discover now