~43~ BERDANSA.

3.4K 341 154
                                    

                    ☆ミ ☆彡☆ミ ☆彡

King Abaddon tidak bisa lama-lama berada di dunia. Dia harus segera kembali ke neraka, karena kepergiannya yang begitu lama dari istana khawatir menimbulkan pengkhianatan lagi seperti yang telah dilakukan oleh Grejo. "Istriku, aku harus segera kembali ke neraka," ucapnya kepada Hirra.

"Tapi kenapa? pestanya belum selesai," tanya Hirra heran, di pesta pertamanya kenapa hanya sebentar.

Abaddon membisikkan sesuatu kepada Hirra membuat Hirra mengangguk mengerti. Diapun segera memanggil Raafat dan Qishus agar mengikuti keduanya menuju ke ruang pribadi Raafat.

Estelina tampak asyik sekali berbincang dengan sahabat lamanya itu mengingat kenangan-kenangan semasa kecil. Sampai-sampai mereka tidak sadar beberapa pasang mata menatap aneh kepada keduanya, begitu juga Gebbo yang sesekali melirik ke arah mereka.

~Di ruang pribadi Raafat~

Abaddon dan Hirra kini menatap kepada kedua anaknya itu.

Qishus menatap sekilas pada Ibunya, lalu kepada Ayahnya. "Ada apa memanggil kami ke sini? pestanya nanti keburu sele-"

Pletakk! Hirra memukul pelan Puncak kepala Qishus. "Kau ini tidak sabaran sekali. Pesta tidak akan cepat selesai."

Qishus mengusap-usap Puncak kepalanya sembari mengerucutkan bibirnya.

Abaddon mengeluarkan sesuatu dari saku jubahnya. "Raafat, terimalah ini dari kami." Ia menyodorkan kantong kain kecil kepada Raafat.

"Apa itu, Father? " tanya Raafat sambil hendak melangkah untuk menerima kantong kecil itu. Tetapi dalam sekejap mata menghilang dan kini sudah berada di telapak tangannya.

Lagi-lagi Qishus mengerucutkan bibirnya.

Raafat menatap aneh kepada Ayahnya itu.

Abaddon tersenyum tipis. "Itu adalah pill inferno. Pill neraka yang sangat banyak kegunaannya."

"Dan kalian bisa menggunakannya kapan saja." Tambah Hirra.

Qishus masih tidak mengerti. "Maksudnya, pill itu untuk diminum ketika kami sakit atau terluka?" dia benar-benar tidak tahu apa kegunaan pill neraka tersebut.

Raafat tiba-tiba memeluk Ibunya, bergantian dengan Ayahnya. Selama ini dia tak pernah memeluk kedua orang tuanya itu. Tetapi, karena sudah lama dia menginginkan pill neraka itu. Akhir-akhir ini dia sering kali memeluk kedua orang tuanya sebagai tanda terima kasih. Dia yang sudah tahu apa kegunaan pill itu langsung menyimpannya dengan cara menghilangkan pill itu dan akan muncul di saat dibutuhkan.

Hirra menepuk pundak Qishus. "Kau juga nanti akan tahu apa kegunaan pill itu. Jadi, selama kami tidak berada di sampingmu. Jangan pernah membuat kakakmu merasa kesal dan jengkel, dan ingat selalu pesan kami-"

"Ya-ya, aku mengerti Mom, kalian jangan khawatir. Bukankah kalian selalu tahu ke mana saja kami pergi dan apa saja yang kami lakukan." Potong Qishus, selalu saja dia yang mendapat ceramahan atau pengarahan dari kedua orang tuanya itu.

Hirra mengembuskan napasnya pelan. Dia tahu Qishus masih kecil dan belum mengerti dunia kegelapan seperti apa, tetapi dia menyerahkan tanggung jawab kepada Raafat untuk menjaganya. Dan apa yang Qishus katakan barusan itu tidak benar. Mereka bisa tahu karena mendapat kabar dari pengawal suruhan dari neraka untuk menjaga mereka. Tetapi, apa yang mereka lakukan sungguh di luar pengetahuan mereka karena mereka bukanlah tuhan.

Setelah Raafat melepaskan pelukannya. Keduanya pamit pulang. "Kami pulang dulu. Ingat, jika kalian membutuhkan kami, datanglah ke istana Fire ferrets. Kami akan selalu siap membantu." Ujar Hirra.

PRINCESS and DEMON KING TreeSWhere stories live. Discover now