S2 ~97~ Crown Bone.

1.8K 221 314
                                    

💀☆ミ ☆彡☆ミ ☆彡🔥

Estelina dan Raafat tersenyum puas saat melihat King Gelitho sudah tak berdaya dengan masih menggantung di atas sungai emas.

"Lepaskan aku dan jangan bunuh aku, maka aku akan memberikan Kerajaanku ini dan kami akan pergi dari tempat ini serta takkan kembali lagi." Gelitho memohon.

Raafat tahu kalau permohonannya itu hanya sandiwara saja. Jika dia melepaskan Gelitho, maka Raja goblin itu akan pergi meminta bantuan pada sekutunya dan sudah pasti akan kembali lagi merebut Kerajaannya itu.

Raafat dan Estelina mengeluarkan sayap mereka lalu terbang mendekati Gelitho.

"Jadi kau memohon kepada kami?" tanya Estelina dengan tatapan tajam dan mengerikan.

Gelitho menyatukan kedua telapak tangannya di dada, dia benar-benar memohon dengan sangat.

"Sayang sekali. Permintaan maafmu sudah terlambat," jawab Estel geram. "Kau telah membunuh kedua orang tuaku dan juga adikku."

Gelitho tampak berpikir. Dia tidak ingat, Raja dan Ratu mana yang dimaksud wanita itu? Karena ratusan Raja dan Ratu di setiap Kerajaan yang mereka datangi telah dia bunuh dan seingatnya tak pernah membunuh Raja dan Ratu Penyihir.

Estelina memicingkan matanya. "Oho. Jangan katakan kalau kau lupa siapa orang tuaku yang telah kau bunuh."

Gelitho masih terlihat memikirkannya.

"Kau telah membunuh King dan Queen Emperor Velory. Jadi, sudah saatnya kau menebus kematian mereka dengan nyawamu juga." Jawab Estelina mengeluarkan kembali pedangnya yang tadi sempat menghilang.

Sreetttt... craasss...

Estelina menebas kaki kiri Gelitho yang tak terbelit tali emas membuatnya berteriak kesakitan. Potongan kakinya jatuh masuk ke dalam sungai emas dengan cucuran darah hijaunya.

"Apa kau kesakitan? Itulah pastinya yang dirasakan oleh kedua orang tuaku di dalam panasnya api yang telah kalian ciptakan sehingga mereka tak bisa lagi bereinkarnasi." Estel lalu menebas lagi tangan kanannya dan juga tangan kirinya. Dengan perlahan dan pasti dia akan menyiksa terdahulu Gelitho sampai menderita menjelang kematiannya.

Raafat membiarkan istrinya itu membalaskan dendamnya.

Belum puas melihat rintihan kesakitan Gelitho. Dia juga mengayunkan pedangnya merobek perut Gelitho.

Gelitho mencoba untuk berbicara di sela rintihannya. "Ka-kau a-adalah … a-anak King Ve-Velory?"

Estelina menyeringai. Melihat Gelitho sudah akan mati. Maka dia akhirnya menebas lehernya sehingga kepalanya yang menggantung jatuh melayang masuk ke dalam sungai emas.

Melihat kematian Raja mereka tak menyurutkan semangat para prajuritnya yang semakin membabi buta melawan dan menyerang semuanya.

Raafat mengeluarkan lalu melemparkan api bercampur lahar dari telapak tangannya mengenai tubuh Gelitho, membuatnya terbakar dan melepuh bersamaan dengan emas itu ikut meleleh masuk kembali ke sungai.

Setelah itu dia menatap wajah Estelina. "Apa kau puas sekarang?"

Estelina kembali menyeringai. "Meski baru satu yang aku bunuh dengan tanganku ini. Aku takkan bisa hidup dengan tenang sebelum semua musuh mati dan tak merusak bumi lagi."

Seperti biasa Raafat membelai pipi Estelina dengan lembutnya. "Kau tenang saja, pasti kita akan mengalahkan mereka bersama-sama dan mengembalikan mereka ke dalam Neraka."

"Yang Mulia. Bagaimana dengan Gebbo? Dia …?" belum selesai Estel berbicara. Terlihat sebuah pergerakan dalam sungai emas.

Keduanya merasa heran dan mengira kalau itu adalah emas yang tadi bergerak telah berubah menjadi monster. Tapi ternyata bukan.

PRINCESS and DEMON KING TreeSWhere stories live. Discover now