Chapter 4

188 120 275
                                    

Chapter 4

29 April 2008

"Ganteng, nggak?"

"Jelek."

Shena menjulurkan lidah kala ia menjawab pertanyaan sahabat karibnya itu. Angga yang mendengar jawaban Shena, tidak terima, ia lalu membawa lengan gadis itu ke arah wajahnya dan menggigit pelan pergelangan tangannya.

Shena meringis. "ANGGA!"

Cowok yang mendapat teriakan melengking itu hanya diam mengedikkan bahu. Wajahnya lalu tersenyum jahil dan ia kembali sibuk memerika kostumnya yang sangat berat ini. Angga juga meminta sisir pada temannya untuk merapikan sedikit rambutnya.

Melihat tangannya memiliki bekas gigitan, dan memerah, tentunya Shena sangat kesal.

"Jahat!"

Angga tetap tersenyum, ia lalu mengalihkan pandangan ke arah Shena, "Makanya punya mulut dijaga. Orang aku nanya bener-bener, dijawabnya asal. Aku gigit tuh rasain Cena!"

Mereka berada di tengah-tengah hiruk-pikuknya ruangan fitting yang berisi setidaknya 8 orang. Mereka semua sibuk menyiapkan diri dengan kostum kerajaan masing-masing. Tak luput juga Angga dan Shena.

Cowok itu mengenakan satu set pakaian berwarna merah bata yang menyala terang dipenuhi pernak-pernik dari manik-manik emas. Celana hitamnya juga mengembang dibalik kaos kaki putih yang dikenakannya. Sepatu hitam glossy dengan ujung sedikit mengerucut, meski kebesaran untuknya, sangat serasi begitu melihat seluruh penampilannya malam ini.

Erlangga Nicholas Saputra benar-benar menjelma menjadi seorang pangeran!

Jika dalam suatu kerajaan ada seorang Pangeran, maka di kerajaan lainnya juga akan memiliki seorang Princess. Shena-lah yang mendapat peran sebagai Putri tersebut. Perempuan itu juga mengenakan gaun berwarna merah muda yang dihiasi oleh manik-manik berwarna senada. Di lengannya, ia mengenakan perhiasan yang cantik. Antingnya berasal dari permata yang sengaja disiapkan oleh wali kelasnya. Rambutnya tertata rapi. Shena mengenakan sepatu kaca yang memiliki hak setinggi 3 senti meter.

Sebagai seorang putri kerajaan, tentu ia tidak boleh meninggalkan mahkotanya.

Ya, Shena mengenakan mahkota emas di kepalanya yang berkilauan ketika diterpa sebuah cahaya.

"Bercanda tau! Ih astaga Angga, sakit tau, nggak!" Shena berdecak kesal. Ia lalu berniat membalas dendam, jadi anak itu juga menarik lengan Angga dan menggigit salah satu jarinya.

Angga meringis.

Shena tertawa.

"CENAAA!"

"Wleee!" perempuan itu kembali menjulurkan lidah, bermaksud mengejek Angga.

Hari ini, sekolah mengadakan sebuah pentas seni. Di mana beberapa siswa akan dipilih untuk tampil membawakan sebuah drama mengenai seorang Putri yang bertemu seorang Pangeran. Ceritanya sedikit mirip dengan kisah Putri dan 7 Kurcaci. Pada intinya, para guru ingin menonjolkan bakat para siswanya di hadapan wali murid, dan melatih kepercayaan diri untuk tampil di depan umum.

Sebelum acara dilaksanakan, jauh-jauh hari Bu Nova sudah memilih beberapa orang anak dari kelas 1 sampai kelas 6.

Angga dipilih pertama kali karena ketika dilakukan tes akting di aula sekolah, Angga benar-benar memukau para juri yang menilai. Meski baru menjadi siswa kelas 3 SD, Angga benar-benar memiliki ekspresi yang baik. Ketika disuruh melakukan suatu adegan, dengan cepat Angga bereaksi.

Anak itu juga sangat cepat menghafal naskah yang diberikan. Hingga semua guru sangat terpukau olehnya. Seperti saat ini, begitu ia mengenakan kostum pangeran, auranya benar-benar berbeda dari teman-teman sekelasnya yang lain.

I Am PlutoUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum