Chapter 5

149 106 231
                                    

Chapter 5

15 Mei 2009

"Regu Bunga Lily akan berada di bagian kiri lapangan. Untuk regu Macan, silakan kalian ke bagian belakang, di dekat pohon dan langsung bangun tendanya ya. Oh ya, tadi untuk tikar sudah kakak bagikan. 3 untuk regu putra, dan 2 untuk regu putri. Karena kakak bawa tikar tambahan. Sudah, ayo segera menempati posisi masing-masing. Ingat, jaga kerapian dan kebersihan tenda karena akan dinilai selama 3 hari ke depan."

"SIAP!"

Gerombolan anak-anak berseragam pramuka lengkap dengan hasduk itu langsung berlari menuju lokasi masing-masing. Kak Lastri, yang merupakan Pembina Pramuka di sekolah mereka membantu regu putri untuk membangun tenda.

Jambore Nasional kembali diadakan.

Kali ini diikuti oleh sekitar 520 delegasi dari seluruh penjuru nusantara. Mereka semua memiliki kesempatan bertanding dan menikmati keindahan alam Desa Pancer Door Pacitan.

Tasya mulai mengeluarkan barang-barangnya seperti buku tulis, pulpen, vas bunga, dan alat shalat. Begitupun Shena, ia membantu Kak Lastri mendirikan tenda berwarna hijau. Di sampingnya, Putri tengah mengeluarkan bendera semafor untuk penilaian lomba pukul 2 siang nanti.

Hari ini cuaca belum begitu terik, tentunya dimanfaatkan oleh regu putri untuk membereskan area perkemahan dan memasak untuk makan siang nanti.

Shena mengeluarkan 7 bungkus mi instan dan meminta bantuan Tasya untuk memasaknya.

Di lain waktu, Angga dan 9 anggota penggalang lain telah selesai mendirikan tenda mereka. Dibantu oleh Surya, mereka juga menghias pagar dari bambu yang mengelilingi area sepetak milik perwakilan sekolah mereka.

Ketika tengah berberes, kak Lastri datang membawakan sebungkus roti yang dibagi sepuluh untuk sarapan.

"Angga, tolong diingat selalu jaga kerapian. Nanti malam, akan ada upacara lagi untuk menyambut Gubernur Jawa Timur. Siapkan pasukannya, jangan pernah lepas tanda pengenal, topi, dan hasduk," ujar Kak Lastri mengingatkan.

Sebagai ketua regu, Angga mengangguk, "Baik, kak. Akan saya ingatkan. Oh ya bagaimana nanti malam ketika tidur kak? Soalnya Putra lupa bawa garam."

"Loh iya? Ya sudah nanti kakak belikan."

Mereka membutuhkan garam untuk ditaburi di sekeliling tenda. Katanya, hal itu berfungsi mencegah binatang liar seperti ular untuk masuk. Walaupun Angga cukup skeptis, dia tetap menuruti ucapan teman-temannya, menghindari skenario terburuk.

Jam menunjukkan pukul 8 pagi ketika sebuah suara nyaring di pengeras suara membunyikan sirine, menandakan bahwa upacara pembukaan akan dimulai sebentar lagi.

"Ayo siap-siap semuanya! Cek kerapian!"

Di regu putri juga demikian. Mereka sama-sama mempersiapkan diri dan mengikuti upacara pembukaan yang berisi penyampaian salam, sambutan, dan motivasi dari tamu undangan yang hadir.

***

Siang harinya, Shena, Putri, dan Intan tengah berlatih dan mempersiapkan diri mengikuti lomba bendera semafor. Nanti, Shena akan diberikan sebuah kertas berisi kata-kata yang harus diterjemahkan dengan bendera semafor. Kemudian, di jarak 20 meter, Putri harus menerima sinyal tersebut dan harus menerjemahkannya ke dalam kode morse. Tugas Intan adalah menuliskan kode tersebut sekaligus menuliskan isi pesan yang disampaikan oleh Shena.

I Am PlutoDär berättelser lever. Upptäck nu