18. Ingatan

1.6K 173 22
                                    

🔥🔥🔥

Genangan air terus membasahi tubuh mereka dan tak lama keduanya pun akhirnya siuman juga.

Seulgi mengerjap ngerjapkan matanya tidak percaya siapa yg berada di depannya saat ini, Jimin juga menatapnya dengan tatapan yg sama.

Dan tak lama keduanya pun sama sama tersenyum lega "baguslah kalau kamu selamat" ucap keduanya dengan suara yg kecil tapi masih bisa di dengar oleh lawan, jarak mereka memang sangat dekat, bahkan sangat dekat.

.

Keduanya pun kemudian memutuskan untuk berteduh di sebuah gua yg memang tidak jauh dari tepi pantai tsb. Mereka tidak tau ini dimana, tapi seharusnya tidak jauh dari pantai sebelumnya. Mereka hanya berharap kalau Irene bisa segera meminta bantuan untuk menemukan mereka.

Tidak ada api unggun dan kini sedang hujan pula, Seulgi sungguh kedinginan.

Bisa di katakan sudah berjam jam keduanya kebasahan disini, karna pada dasarnya baju mereka sudah basah memang dan mereka malu untuk melepaskannya.

Jimin pun duduk di sebuah bebatuan yg agak tinggi disana lalu meminta Seulgi untuk duduk di sampingnya "kemarilah, kamu tidak kedinginan?" Ucapnya pada Seulgi yg mulai mengigil kedinginan itu.

Dengan terpaksa Seulgi pun mendekatinya juga dan duduk di sampingnya.

"Buka bajumu" ucapnya kemudian.

"Hah?" Sontak Seulgi terkejut.

Tanpa mengatakan apapun, Jimin mulai membuka pakaiannya dan hanya meninggalkan sebuah segitiga kecil di bagian bawahnya. Seulgi malu dan langsung menghadap ke arah yg berlawanan.

Dan tiba tiba saja kedua tangan Jimin melingkar di bagian tubuhnya, Seulgi kembali terkejut dan menoleh ke arahnya. Saat itu juga ia baru sadar kalau ternyata jarak wajah mereka sudah sedekat ini, bahkan hembusan nafas Jimin bisa di rasakan oleh bibirnya.

Seulgi juga tidak tau ada apa dengan dirinya, apakah karna cuacanya yg mendukung membuatnya berubah menjadi gadis yg haus akan kehangatan?

Ketika Jimin mulai melumatnya, Seulgi juga tidak menolaknya.

Ia bahkan membalas lumatan pria tsb.

Sambil berciuman Jimin pun mulai membuka satu persatu pakaian yg menutupi tubuh moleknya Seulgi tsb, lalu menidurkannya di sampingnya. Sambil berpelukan, keduanya mulai merasakan kehangatan yg luar biasa tertransfer melalui kulit mereka.

"Apakah sudah merasa baikan?" Tanya Jimin juga ketika Seulgi sudah tidak semengigil itu lagi.

Seulgi menganggukkan kepalanya dan Jimin pun kembali menciumnya, sebuah ciuman yg berakhir panjang.

"Aaahh..." desah Seulgi juga ketika Jimin mulai memasuki dirinya.

Seulgi malu, tapi Jimin malah senang melihatnya seperti itu.

Dengan wajahnya yg penuh dengan keringat, Seulgi pun bantu mengelapnya.

"Tidak ku sangka di cuaca seperti ini kamu masih bisa berkeringat sebanyak itu" ucap Seulgi di sela sela permainan mereka, soalnya keringat Jimin sampai jatuh mengenai wajahnya.

"Tentu saja bisa, karna terlalu panas di dalam dirimu aaahhh You make me hotter baby uuhhhh"

Ntah berapa lama mereka terus bermain api ala ala blackpink gitu, sampai sebuah teriakan mengejutkan keduanya.

"AAAAAAAAAKKKKK!!!" Teriak pria ini menutup kedua matanya "Ashtagah! mata Jungkook ternodai lagi" ucapnya kemudian sambil berlari keluar dari goa tsb.

My Wife's A Liar [Seulmin] ✔حيث تعيش القصص. اكتشف الآن