19. Jodoh

1.6K 169 27
                                    

♤♤♤

Jimin sedang merapikan pakaiannya, dia dan Seulgi akhirnya sepakat untuk pulang juga hari ini.

Jimin memang sengaja menahannya semalam, karna ia ingin memastikan perasaan gadis ini terhadapnya terlebih dahulu. Bila bener Seulgi juga ada perasaan padanya, ia tidak akan melepaskan gadis ini.

"Apakah benar kita harus melakukan hal itu?" Tanya Seulgi juga, karna jujur ia takut. Pertama karna ingatannya yg memang belum kembali dan kedua karna ia tidak ingin melukai hati Jin. 

Bagaimana pun Jin lah yg selama ini menjaganya, bagaimana ia sampai hati untuk melukainya?

"Jangan khawatir, biar aku yg akan menyelesaikan semuanya. Kamu hanya perlu berdiri di belakangku dan percaya padaku, okay?"

Dengan pasrah Seulgi pun hanya bisa menganggukkan kepalanya "ohya, lalu bagaimana dengan uangmu itu? Apakah.. kamu akan menjebloskannya ke penjara?"

Jimin tau siapa yg ia maksudkan, ayahnya bukan? Tapi, apakah mungkin Jimin melakukan hal itu?

"Bahkan aku pernah menghancurkan sebuah barang seharga 10miliaran ketika aku kehilangan dirimu, menurutmu apakah 2M termasuk banyak untukku?"

"Ya, aku tau kamu kaya. Tapi  kamu tidak perlu mempertimbangkannya untuk Jim, aku hanya ingin kamu tau itu. Aku bahkan tidak mengingatnya, dia adalah appa yg jahat!"

Tapi bagaimanapun dia adalah ayahmu Seul..

"Sudahlah, jangan di pikirkan lagi. Biarkan Hoseok hyung yg mengurus semuanya. Klo gitu ayo kita pulang sekarang, kamu siap kan?" Seulgi pun menganggukkan kepalanya dan mereka pun berangkat.

,

Kini Seulgi dan Jin sedang duduk hadap hadapan di sebuah ruang tamu.

"Maafkan aku Jin oppa, tapi.. aku beneran tidak bisa menikah denganmu" ucap Seulgi juga.

Jin pun tertawa "haha, aku tau suatu hari nanti kamu pasti akan meninggalkanku juga, tapi tidak ku sangka akan secepat ini. Aku bahkan sempat mengira kalau kita mungkin akan menikah. Ah... appa pasti kecewa bila ia mengetahuinya nanti, ia begitu berharap aku dapat menikahimu"

"Ma--maafkan aku"

"Kamu tidak perlu seperti itu Seul, ini bukan salahmu. Cinta itu memang tidak bisa di paksakan bukan? Tapi bila aku tau akhirnya menjadi seperti ini, aku pasti akan menghamilimu duluan hehe"

Seulgi pun hanya bisa tertawa mendengar ucapannya itu "aku tau kamu tidak akan melakukan hal itu oppa, karna kamu adalah pria yg baik"

"Iya, betul yg kamu katakan itu Seul. Aku rasa aku tidak akan tega melakukan hal itu padamu, karna kamu sangat penting untukku hehe"

Melihat keduanya yg saling memuji itu membuat seseorang yg ada di belakang sana mulai gerah, ia pun langsung batuk UHUK UHUK kuat sekali!!!

Seulgi dan Jin pun menoleh kearahnya "ngapain kamu berdiri terus disana? Tidak mau duduk?" Heran Jin juga.

Jimin sengaja, biar Seulgi tidak basa basi lagi dan segera angkat kaki dari rumah ini. Eh tapi yg ada malah keduanya asik ngobrol disana, gimana Jimin tidak kesal coba?!

"Mana kamarmu? Sini biar aku susun barang barangmu" ucap Jimin cepat.

"Eh, sebentar!"
"Memangnya kamu mau kemana Seul? Kamu mau pindah dan tinggal dengan pria ini?"

"Tentu saja! Tidak mungkin kan ku biarkan ia tinggal bersamamu. Aku bahkan mendengar kamu ingin menghamilinya tadi ggrrrrr"

"Jangan pindah Seul, tetaplah tinggal disini, anggap saja ini rumahmu. Kalian belum menikah, masa sudah tinggal bersama. Apa kata orang nanti?"

"Siapa bilang kami belum menikah, bahkan sejak lama kami sudah menikah tau!"

"Apa buktinya? dan bla bla bla" pokoknya kedua pria tsb mulai ribut memperebutkan Seulgi membuat gadis ini pusing jadinya.

"Sudah, cukup!"
"Aku masih memikirkan soal itu Jim, jadi--""

"Aku tidak mau tau, pokoknya kamu harus ikut aku pergi. Kalau tidak aku akan menunggu terus disini"

"Maaf, tapi rumah kami tidak punya kamar lebih lagi dan aku juga tidak berniat berkongsi denganmu, jadi silahkan pergi" usir Jin.

"Ya sudah, klo gitu aku  berkongsi dengan Seulgi saja--" Jimin pun mengandeng tangan Seulgi, tapi cepat cepat Jin sudah memisahkan mereka "enak saja!" Toyornya juga.

"Ya sudah, kalau tidak kamu tidur di sofa saja deh Jim" Putus Seulgi kemudian, Jimin pun terpaksa menurutinya. Daripada di usir ya kan?

"Tapi beneran Seul, kamu tidak perlu meninggalkan rumah ini. Bila kamu merasa tidak nyaman denganku, tenanglah.. mulai besok aku tidak akan tinggal di rumah ini lagi"

"Loh, kenapa oppa?"

"Aku akan tinggal di mess. Aku belum cerita ya.. aku telah diterima sebagai dokter magang di rumah sakit favoritku dan ini jugalah alasannya kenapa aku berani mengajakmu menikah kemarin, aku pikir aku sudah mempunyai pekerjaan dan gaji yg layak, aku pasti bisa menghidupimu dengan baik. Tapi--"

Kenyataan tidaklah seindah  pikirkanku - Jin 😑

"Sebanyak apa sih gaji seorang dokter magang itu? Apakah ada sebanyak diriku yg merupakan pemilik perusahaan Park--" Sindir Jimin pula, Seulgi pun langsung meliriknya tajam "upsss...maaf...."

"Baguslah oppa, aku senang mendengarnya. Ya sudah klo gitu aku ke kamar dulu ya, sebenarnya aku sudah capek melakukan perjalanan seharian hari ini"

"Hm, ya sudahlah. Tidurlah yg nyenyak, Good night"

"Night"

"Loh, buatku mana sayang?" Jimin pun menunjuk ke arah pipinya, tapi sayang Seulgi pergi begitu saja 😂

Jin tertawa puas lalu ikut meninggalkan Jimin yg terpaksa tidur di atas sofa itu.

,

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam, Seulgi keluar dari kamarnya dengan membawa sebuah selimut tebal.

Jimin yg memang sudah kecapaian itu nampak tidur dengan nyenyaknya disana.

Seulgi pun mendekatinya dan menyelimutinya dengan hangat. Lalu sebelum kembali, ia sempat  meninggalkan sebuah kecupan di bibir manisnya pria ini "good night" ucapnya juga dengan suara kecil lalu kembali ke kamarnya.

Tanpa Seulgi sadari, sebenarnya Jimin belum tidur, ia hanya mencoba untuk tidur.

Setelah mendapatkan kecupan tsb, sepertinya ia dapat tidur dengan nyenyak malam ini. 

Good night too my darling, my sweetheart, my baby, my wife, my segala galanya 😂😂

Dari atas sana, Jin melihat semuanya. Dimana Seulgi menyelimuti Jimin dan mengecup bibirnya.

Jin sakit hati, tapi apa yg bisa ia lakukan sekarang? Ia bener bener harus belajar untuk melepaskan gadis ini.

Bila ia jodohku, maka satukanlah kami. Tapi bila dia memang bukan jodohku, tolong berikan jodoh yg terbaik untuk dirinya.

Dengan begitu aku akan ikut bahagia untuknya ☺

Dengan begitu aku akan ikut bahagia untuknya ☺

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
My Wife's A Liar [Seulmin] ✔Where stories live. Discover now