Chater 22 - Kentut Kyuubi Adalah Pemeriah Suasana

4.7K 541 135
                                    

Naruto©Masashi Kishimoto

.

.

.

"Bisa tidak kita tidak usah menikah saja?"

Ucapan Naruto membuat Sasuke langsung menoleh ke arah Naruto dengan cepat, dahinya berkerut. Dia tidak suka dengan ucapan Naruto barusan.

"Maksudmu apa, Dobe? Kamu tidak suka menikah denganku?" tanya Sasuke tersinggung.

Naruto menghela nafas lelah. Sasuke rupanya salah paham dengan maksud ucapannya tadi. Tapi memang pernyataan Naruto tadi bisa membuat orang salah paham sih.

"Kamu salah paham tahu. Bukannya aku tidak mau menikah denganmu. Maksudku, di Jepang kita tidak bisa menikah, Teme. Dan aku yakin kamu pasti mau ngajak aku menikah di luar negeri yang sudah ngelegalin pernikahan gay. Namun aku pikir-pikir, kita jauh-jauh nikah ke luar negeri, tapi di Jepang pun kita masih belum di akui sebagai suami-suami. Bahkan teman-temanku di kampus pun belum tentu akan mengakui aku sudah menikah denganmu. Lalu apa gunanya kita menikah jauh-jauh jika pada akhirnya di tempat kita tinggal nanti kita tidak di akui..."

Sasuke terdiam. Dia tidak menyalahkan Naruto yang berpikiran seperti itu. Walaupun Jepang memang sedikit terbuka kepada gay, namun tetap saja pernikahan sejenis tidak diakui di Jepang. Dan juga ada beberapa elemen masyarakat yang jelas-jelas menentang homoseksualitas.

"Aku hanya ingin kita berdua terikat dalam janji pernikahan Naru, agar kamu tahu bahwa aku adalah milikmu seutuhnya."

Mata Naruto berkaca-kaca mendengar jawaban Sasuke. Dalam hatinya dia bahagia mendengar jawaban Sasuke, namun dia juga tidak ingin posisi Sasuke di masyarakat menjadi sulit karena pernikahan mereka. Sasuke mempunyai sebuah perusahaan, dan bagaimana kata pegawai Sasuke jika Sasuke adalah seorang gay? Apa kata kolega Sasuke nanti?

"Bagaimana jika kita tinggal bersama?" ucap Naruto lemah setelah berhasil menguasai emosinya.

Dahi Sasuke semakin berkerut mendengar pertanyaan Naruto.

"Tentu saja kita akan tingga bersama! Menikah ataupun tidak, akan aku pastikan kita akan tinggal bersama!"

Naruto reflek memutar bola matanya. Dapat dipastikan jika Sasuke sedang memikirkan sesuatu yang berhubungan dengan pantat Naruto saat ini.

"Berhenti berpikir mesum, Suke!"

"Siapa yang mikir mesum? Atau kamu mau aku mesumin sekarang juga? Di depan ada hotel. Istirahat 2 jam?"

Naruto menarik rambut Sasuke dengan sadis setelahnya.

"Ouch! Hentikan, Dobe!! Iya-iya! Kita langsung ke Kyoto! Hentikan jambakanmu! Aku sedang menyetir!!"

Menarik tangannya dari rambut Sasuke, Naruto mengambil ponselnya dan membaca pesan yang masuk.

"Kata Kyuubi, kamu sudah menyewa restoran khusus pertemuan keluarga nanti malam? Kukira kita hanya akan menemui ayah dan ibuku?"

"Tidak. Aku menyuruh Itachi membawa orangtuaku sekalian. Aku ingin semuanya mengetahui hal ini. Ngomong-ngomong, nenekmu juga datang."

"...."

"Karin juga."

"..."

"apa aku harus mengundang Uzumaki Mito juga?"

***

"Aku akan ikut dalam kartu keluargamu."

"Kalau kamu menikah denganku, tentu saja kamu akan masuk kartu keluargaku, Dobe."

WishWhere stories live. Discover now