Chapter 37

3.5K 518 112
                                    

Meeting udah kelar, semuanya tinggal pulang. Aku melangkah keluar pintu restauran di mall Tanggerang.

Soal Oka, dia sering telpon, kadang WA. Bukan aku sombong. Kadang aku balas, kadang nggak. Melajukan mobil di keramaian jalan dengan santai. Hari ini aku ingin menjelajahi seperti apa rasanya move on di luar kerja, masa move on di kantin mulu.

Keadaan begitu macet, mungkin karena mau malam mingguan kali ya. Tapi ini masih jam 1 siang sist, Arka sekarang jarang ada di rumah. Bukan pacaran terus, tapi dia menjadi sosok sibuk.

MAMPUS !!!

Sampe di tujuan aku langsung menelusuri seluruh keadaan, belom rame. Mungkin cari makan dulu aja kali.

Putar arah cari makan, lupakan dulu Mas sesialan itu.
Tadi di menelpon aku, kemarin bilang langsung stay, apaan tadi nyuruh ke kantor dulu.

Kayaknya tadi meeting di restauran deh. Kenapa aku nggak sekalian aja sih makan disitu, timbang gini jadi nyari-nyari. Gara-gara mau move on nih.

Mungkin akan lebih baik cari mall dulu lalu makan, ya kayak gitu kan.

Aku pikir setelah makan lebih baik ke rumah nenek Ayah dulu, maksudku niat ingin silaturahmi. Meski mereka tidak menyukai aku, setidaknya aku masih menghargai mereka. Handphone bunyi terus, ini pasti kelakuan si Arka.

Ibu calling

Mampus. Ini Ibu Nurhaliza sist, duh emak satu ini kenapa mesti dalam keadaan aku di mall sih. Ya aku sudah sampe di mall terdekat.

Hallo ?.

Dimana kak ?.

Si luar kantor

Kirain lagi di kantor, ini ibu lagi di kantor nemenin Tita. Citra masuk rumah sakit.


Masuk rumah sakit ? Kenapa emangnya ?.

Pingsan tadi, yaudah ibu tutup ya.

Dan mati gitu aja ini handphone, si Ibu ikutan sombong asal matiin aja. Mbak Citra mausk RS ? Lah orang di RS aja mau keluar, dia masuk. Bukan aku tidak peduli, kan dia sudah punya suami. Lalu buat apa aku ke sana, yang ada malah ganjenin Dokter lagi.
Lanjutkan cari makan, dengan riang dan gembira.

Akhirnya ketemu juga makanan. Langsung pesan, buka handphone.

Nomor baru siapa lagi ?.

+6281299563xxx

Mbak ini saya Didit.
Bisa ke Apartemen Ndan nggak ?. Badannya panas.

Aku mencoba tidak peduli. Bukan karena aku selebay yang kayak di cerita fiksi, Mbak Citra aja yang masuk RS aku abaikan. Apalagi Oka ?. Aku ingin membuktikan seberapa menyeselnya mereka yang sudah menyia-nyiakan orang yang ada. Sekarang mari nikmati kesendirian.

Jessie.
Di mana lo ? Kok nggak ada di kantor.

Me.
Di luar hamba kisanak.

Jessie.
Balik buru sini, mau ngasih undangan nih.

Me.
Titipkan aja sih ke Mas Danu atau siapa kek.

Jessie.
Ciyeee yang sekarang manggilnya MAS, bukan bos sesialan lagi.
Oke deh gue titipkan ya, jangan lama-lama lo mode move on nya. Sepi nih kantor.

MOVE ON DAN MAKAN ( KELAR )Onde histórias criam vida. Descubra agora