Chapter 7

470K 33.7K 363
                                    

Hari berikutnya, Fara berjalan memasuki gerbang sekolah tanpa mempedulikan tatapan aneh yang mengarah kepadanya. Fara sudah bisa menebak mereka pasti menganggap aneh penampilannya. Mereka masih menatap Fara demikian meski gadis itu sudah beberapa hari menjadi murid baru di SMA Bina Bangsa,

Saat masuk kelas, ia pun langsung menempati bangku kosong di pojok kelas, tanpa teman di sampingnya. Meski demikian, hal itu sama sekali tidak mengurangi konsentrasi belajar Fara.

Jam istirahat tersisa lima belas menit lagi. Fara masih asyik belajar Fisika di bangku kelasnya menunggu bel tanda masuk. Teman-temannya juga sudah banyak yang memenuhi bangku tempat mereka belajar. Mata pelajaran siang ini adalah pelajaran Fisika dan hari ini sudah dijadwalkan akan ada tugas.

Reyhan baru akan masuk kelas, tetapi dia dihadang oleh seseorang di depan kelas. Cowok itu berhenti dengan memasang wajah bingung sambil menatap siapa yang telah menghadangnya. Neza.

Reyhan pun memutuskan mengambil jalan ke arah kanan, tetapi Neza tetap menghadangnya.

Kali ini Reyhan merasa bahwa Neza ingin berbicara dengannya ,. Reyhan menatap Neza seperti mengisyaratkan bahwa dia telah siap mendengarkan apa yang akan Neza katakan di sana.

Kini teman-temannya sadar bahwa Reyhan dan Neza sudah berada di depan kelas. Apalagi posisi mereka berdiri sambil bertatapan. Sedangkan teman-teman yang lainnya sudah duduk di bangku masing-masing. Mereka sudah menunggu untuk pelajaran berikutnya.

Semuanya menonton termasuk Fara. Semua orang penasaran dengan kejadian apa yang akan mereka lihatTerlebih lagi karena selama ini Neza termasuk cewek yang tertutup dan smart. Sedangkan Reyhan adalah tipe cowok yang tidak peduli dengan apapun bila merasa ada yang tidak penting. "Reyhan...," terdengar suara Neza memulai pembicaraannya, ragu.

"Reyhan, gue tahu banyak yang suka sama lo, mereka nembak lo tapi semuanya lo tolak," lanjut Neza, membuat semua temannya terkejut. Semua anak seolah menduga bahwa Neza akan mengutarakan isi hatinya pada Reyhan. Tapi kenapa harus di depan kelas? Di depan umum pula?Reyhan masih menunggu kalimat apalagi yang akan dia dengar dari Neza.

"Gue suka sama lo Rey," ungkap Neza yang membuat semua penghuni kelas terbelalak kaget termasuk Reyhan.

"Lo mau kan jadi cowok gue?" lanjut Neza. Kalimat yang beruntun ini benar-benar membuat teman-temannya tidak percaya seorang Neza ternyata bisa nembak cowok di depan umum.Suasana menjadi sepi. Seperti halnya Fara, banyak yang menduga dalam hati mereka jawaban apa yang akan Neza terima.

"Reyhan pasti mau lah! Neza kan cewek rangking dua, cantik pula!" celetuk seseorang mencoba mencairkan suasana.

"Pasti Reyhan menolak. Selama ini Reyhan selalu menolak tembakan wanita," sahut yang lain.

"Nggak," akhirnya satu kata yang tidak diharapkan Neza keluar dari mulut Reyhan. Semua murid sudah bisa menduga jawaban Reyhan.

Suasana kembali sepi. Tidak ada yang berani bersuara apalagi berkomentar. Reyhan dan Neza sekarang seperti dua orang aktor yang sedang melakukan drama di atas panggung dengan disaksikan banyak penonton. Mereka seolah menghayati adegan demi adegan. Dalam hati mereka, banyak yang merasa kasihan pada Neza, termasuk Fara.

"Rey, gue udah suka sama lo sejak SMP! Gue belajar nggak kenal waktu sampe gue bisa jadi rangking dua! Itu semua demi lo, Rey! Supaya lo bisa lihat gue, bisa merhatiin gue!" jelas Neza dengan mata yang sudah sangat basah dengan air mata.

Sadar semua mata dan telinga tertuju pada mereka, Reyhan melanjutkan jawabannya. "Za, lo sadar nggak apa yang sedang lo lakuin sekarang?"

"Sadar. Gue sadar banget. Gue sengaja nembak lo di depan umum kayak gini karena gue ingin lo tahu kalau gue bukan cewek lemah. Gue pengen lo tahu seberapa besar rasa sayang gue sama lo! Sampai gue rela ngelakuin ini, Rey, gue udah nyimpan perasaan ini selama lima tahun, Rey! Gue belajar-"

Belum sempat Neza melengkapi kalimatnya itu, Reyhan segera memotongnya. "Lo belajar untuk diri lo sendiri. Gue nggak pernah minta lo, kok!"

Kali ini Neza tak bisa membantahnya. Dia tidak bisa berkata apa-apa. Semua perkataan Reyhan seakan ada benarnya. Reyhan tahu cita-cita Neza sangat tinggi. Dia ingin menjadi seorang dokter. Karena itu Neza belajar dengan giat. Reyhan juga tahu orang tua Neza sangat terobsesi dengan hasil nilai Neza. Semua itu Reyhan ketahui karena dia dan Neza selalu satu kelas sejak SMP. Reyhan ingat, ia pernah mendengar orang tua Neza memarahi Neza ketika nilai ujiannya merosot. Sebenarnya malah, orang tua Neza sangat ingin Neza mengalahkan Reyhan dalam hal akademik. Dan satu lagi, Reyhan memang tidak pernah sekalipun menyuruh Neza mendapatkan posisi nomor dua.

"Rey, please, Rey, kasih gue kesempatan!" kali ini tangis Neza tidak terbendung lagi. Kini gadis itu sudah dalam posisi berlutut di depan Reyhan.

Semua mata terbelalak tidak percaya melihat apa yang sedang dilakukan oleh Neza, Si Anak Pendiam. Bahkan banyak dari mereka yang membuka mulutnya lebar-lebar, saking tidak percayanya.

"Za, please, don't be like this! Jangan permalukan diri lo sendiri!" pinta Reyhan. Cowok itu mulai kasihan dengan Neza.

"Nggak Rey! Bahkan kalau guru datang ke kelas ini, gue tetep akan kayak gini sampai lo mau ngasih kesempatan ke gue!" pinta Neza memelas membuat Reyhan dalam posisi terjepit.

Bagaimana tidak terjepit? Reyhan melihat jam dinding, bel masuk kelas tinggal lima menit lagi. Tak mungkin dia membiarkan Neza seperti ini. Di sisi lain dia juga tidak mungkin memberi harapan palsu bagi Neza.

Bel masuk kelas berbunyi. Guru-guru sudah mulai melangkahkan kakinya ke kelas yang mereka tuju. Posisi Reyhan semakin terdesak. Sebelum guru masuk kelas dia harus melakukan sesuatu.

Neza masih dalam keadaan berlutut. Reyhan memutar otaknya lalu pandangannya terhenti pada Fara. Entah apa yang ada di pikirannya, Reyhan tiba-tiba menyahut.

"Oke, kalau lo bisa pertahanin posisi nomor dua lo itu di semester ini, gue akan pertimbangin lo jadi cewek gue."

Semua mata kembali hampir meloncat dari kelopaknya. Hampir semua mulut penghuni kelas menganga. Jam istirahat kali ini benar-benar hal yang sangat jarang terjadi bagi mereka. Mereka seperti disuguhi drama yang sangat menarik.

Reyhan, Neza, dan semua temannya melihat ke arah Fara. Mereka semua sadar arti dari tantangan itu, Neza harus mengalahkan Fara. Gadis itu mengerutkan dahinya, menatap Reyhan tajam menunjukkan ketidaksukaannya yang teramat sangat pada perkataan Reyhan. Bagaimana tidak? Fara hanya ingin hidup tenang di sekolah barunya, tanpa musuh. Geng Three Lovers saja sudah membuatnya tidak nyaman. Belum lagi teman-teman lainnya yang hobi mengolok-oloknya.

Setidaknya dia bisa nyari tantangan atau alasan yang lebih bermutu lagi, kek! runtuk Fara dalam hati. "Reyhan, posisi nomor 2 itu milik gue dan akan selalu jadi milik gue. Fara belum terbukti bisa ngalahin gue, dan kali ini gue bisa pastiin sama lo, Fara nggak akan pernah bisa merebut posisi gue!" jawab Neza dengan sangat percaya diri.

"Oke. Deal."

*** 

OPEN PO APRIL 2019!
Hanya di shopee : cactusbooks

OPEN PO APRIL 2019!Hanya di shopee : cactusbooks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TERIMA KASIH.

My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang