Chapter 36

381K 26.8K 637
                                    

Rea masuk dalam kamarnya. Dia langsung melemparkan sembarangan tubuhnya ke kasur. Ia memejamkan matanya meskipun ia belum ingin tidur. Ia memutar kembali beberapa memori yang tak akan terlupakan oleh otaknya.

Rea mengingat dulu ketika ia masih kecil, hanya tinggal berdua dengan Bu Sri yang disangkanya ibunya yang kini telah tiada.

Rea mengingat dulu ketika ia masih kecil hidup menderita, sering sakit-sakit an dan serba kekurangan bersama Bu Sri di desa.

Rea mengingat ketika ia masih berusia 6 tahun, dia baru bertemu dengan Papa kandungnya, Herman yang ia sangka sudah meninggal, ketika Bu Sri yang sedang berbaring tidak berdaya karena sakit, menyerahkannya pada Papa kandungnya.

Rea mengingat ketika Papanya membawanya ke Tokyo, Jepang saat masih berusia 6 tahun untuk berobat dan tinggal disana.

Rea mengingat ketika masih kecil dulu, Papanya menceritakan sebuah kebohongan tentang Ibu kandungnya yang diceritakan telah tiada dan dirinya yang merupakan anak tunggal.

Rea mengingat saat dia pulang ke Indonesia, tinggal di Jakarta saat SMA dan hidup bahagia dengan segala kemewahan yang ada.

Rea mengingat ketika secara tiba-tiba dan sangat tidak ia sangka, Papanya memberitahukan kabar tentang kematian saudara kembarnya dan keadaan kritis Ibu kandungnya yang ada di Surabaya.

Kematian saudara kembar? Bagaimana bisa? Bahkan Rea tidak tahu kalau selama ini ia mempunyai saudara apalagi kembar. Keadaan kritis Ibu kandung? Bukankah Ibu kandungnya sudah lama tiada?

Rea mengingat ketika ia datang ke Surabaya dengan Papanya untuk melihat kondisi Ibu kandungnya yang bernama Rianti itu telah terbaring kritis di Rumah Sakit karena penyakit jantungnya yang kambuh setelah kabar kematian Fara.

Rea mengingat ketika ia diajak Papanya pergi ke pemakaman saudara kembarnya dan melihat Papanya menangis tersedu-sedu diatas batu nisan Fara.

Rea mengingat ketika ia masuk ke kamar Fara dan shock melihat foto wanita dengan wajah sangat persis dengannya namun dengan penampilan yang sangat berbeda.

Rea mengingat ketika Papanya menceritakan sebuah kisah masa lalu yang selama ini Papanya rahasiakan karena takut Rea akan sakit hati dengan Mama kandungnya karena telah menukarnya dengan bayi yang telah meninggal dunia.

Ketika ia dan Fara masih bayi, mereka terlahir kembar identik. Fara sebagai kakak dan Rea sebagai adik. Namun ada perbedaan yang mencolok dilihat dari kesehatan fisik mereka.

Saat masih bayi, Fara tidak pernah sakit. Kondisi tubuhnya sangatlah sehat. Sedangkan Rea, ia sakit-sakit an, dia dulu sangat mudah terserang penyakit entah apa penyebab kekontrasan itu.

Saat itu Papanya masih merintis karir, sering ditugaskan ke luar kota sehingga Fara dan Rea tentu saja selalu bersama Mamanya. Saat itu Rea berusia 1 bulan dan sedang sakit parah. Mamanya pun membawanya ke Rumah Sakit.

Setelah selesai diperiksa Dokter, Mamanya langsung duduk lemas tak berdaya di kursi tunggu setelah mendengarkan penjelasan Dokter tentang penyakit defisiensi imun yang diderita Rea sejak lahir sehingga menyebabkan ia sering kali sakit. Saat itu Mamanya sangat pesimis dan berfikir usia Rea pasti tidak akan lama lagi.

Disisi lain, disana juga ada seorang Ibu yang sudah ditinggal mati suaminya menangis tersedu-sedu ketika bayi yang merupakan anak tunggalnya yang juga masih berusia 1 bulan dinyatakan Dokter meninggal dunia.

Mamanya pun mendekati Janda yang sedang kesusahan tersebut dan menanyakan apa yang terjadi. Setelah mendapatkan jawabannya, entah iblis mana yang membisiki Mamanya untuk menukarkan bayinya sendiri yaitu Rea kepada Janda tersebut. Iya. Rea ditukar dengan bayi yang sudah meninggal. Tentu saja ditukar Mamanya sendiri yaitu Tante Rianti dan Janda tersebut tidak lain adalah Bu Sri.

My Nerd Girl (DIJADIKAN SERIES)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang