Part 3 : The Vampire

5.1K 1K 372
                                    

Seokjin masih mencoba bernapas dengan normal, sekujur tubuhnya terasa sakit dan lengannya perih, begitu perih hingga terasa seperti terbakar.

Dia menggigit bibirnya, mencoba menahan rasa sakit dan berdoa agar seseorang menemukannya di sini. Tubuhnya tidak bisa digerakkan, kakinya sakit dan terasa berdenyut-denyut mengerikan.

"Hmm.. I smell blood."

Itu bukan suara Namjoon, Seokjin berani bersumpah atas nama nyawanya yang mungkin hanya tersisa separuh bahwa itu bukan suara Namjoon.

Seokjin menahan napasnya saat tiba-tiba saja seseorang melompat turun dari atas pohon dan mendarat dengan begitu mulusnya, tak jauh dari tempatnya berbaring dengan keadaan menyedihkan.

'Orang itu jelas bukan manusia.'

Seokjin menarik napas, dia meringis karena rasanya begitu sakit bahkan hanya untuk bernapas.

"Bau darahmu tercium hingga ke kastilku," sosok asing itu melangkah semakin mendekat. "Aroma termanis yang pernah kucium seumur hidupku." Dia benar-benar berhenti di hadapan Seokjin, "Siapa kau?"

Kehilangan banyak darah membuat Seokjin pusing, dia merasa pandangannya mulai kabur, dan kepalanya terasa berdenyut-denyut. Seokjin menarik napas lagi, mencoba menjawab pertanyaan itu namun dia merasakan kesadarannya semakin menipis dan setelahnya Seokjin tidak tahu apakah dia berhasil menjawab pertanyaan itu atau tidak.

Sosok asing yang berada di hadapan Seokjin terdiam saat Seokjin tidak sadarkan diri. Aroma manis Seokjin tercium begitu pekat di udara dan sosok itu membungkuk, mencolek sedikit darah Seokjin yang mengalir kemudian membawanya ke bibirnya sendiri.

Di detik darah Seokjin menempel di lidahnya, dia langsung tersentak, memang ada sesuatu yang asing di dalam darah Seokjin, tapi rasa darah Seokjin benar-benar luar biasa.

Sosok asing itu tertegun sesaat sebelum kemudian dia mendesis rendah, "Milikku.."

"Dia bukan milikmu."

Sosok itu menegakkan tubuhnya saat mendengar suara itu, dia mengeluarkan dengusan rendah kemudian berbalik, menatap sang Alpha yang berdiri di belakangnya.

"Dia masih manusia,"

"Dia milikku, gigitan klaimku ada padanya." Namjoon menggeram seraya melangkah mendekat, "Jauhkan taringmu darinya, Taehyung."

Taehyung menyeringai, "Aku bisa mengganti gigitan klaimmu itu. Dia masih manusia, dan dia adalah milikku, rasa dan aroma darahnya membuktikan itu."

Namjoon menggeram lagi, kali ini terdengar lebih buas dan mengerikan.

Hoseok yang sejak tadi memperhatikan situasi memutuskan untuk melangkah maju. "Oke, tenanglah kalian berdua, kita harus mengusahakan pertolongan untuk Seokjin atau kalian akan benar-benar kehilangan dia." Hoseok melangkah maju mendekati Seokjin dan mengangkat tubuhnya dengan hati-hati.

Namjoon bergegas mendekat dan mengambil alih tubuh Seokjin dari lengan Hoseok. Dia memperhatikan mata Seokjin yang terpejam dan Namjoon merasakan jantungnya seperti diremas dengan kuat.

Detakan jantung Seokjin melemah.

"Rumah sakit, Joon. Sekarang." Hoseok berujar tegas kemudian mereka berdua segera pergi meninggalkan tempat itu.

Meninggalkan Taehyung yang masih diam di sana seraya menjilat bibirnya sendiri.

"Luna sang Alpha, heh? Tak kusangka pasanganku sehebat itu."

.
.
.

Seokjin membuka matanya dengan perlahan kemudian menarik napas dalam. Kepalanya masih terasa berdenyut-denyut menyakitkan namun Seokjin sudah merasa jauh lebih baik sekarang.

Eclipse [ ON HOLD ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang