Part 8: Gemini

4.2K 819 220
                                    

Seokjin mengemudikan mobilnya kembali ke rumah Namjoon, dia mengetuk-etuk roda kemudi dengan ujung jari telunjuknya dan memasang wajah berpikir lengkap dengan dahi yang berkerut dalam.

Taehyung sangat yakin bahwa Seokjin adalah sosok yang ditakdirkan untuknya.

Sementara itu Seokjin juga tidak bisa berpura-pura tidak merasakan apapun saat dia berada di sekitar Taehyung. Taehyung itu vampire, dia seharusnya ada di daftar teratas makhluk yang harus Seokjin jauhi karena makanan utama mereka adalah darah yang ada di dalam tubuh Seokjin.

Namun Seokjin tidak bisa melakukannya.

Seokjin tahu Taehyung itu berbahaya. Seokjin tahu dia seharusnya pergi dan berlari sejauh mungkin dari Taehyung. Akan tetapi tiap kali Taehyung muncul di hadapannya dan tersenyum padanya, Seokjin tidak merasa takut, sebaliknya, dia justru merasa nyaman dan walaupun Taehyung itu dingin, Seokjin sama sekali tidak merasakan itu, Seokjin justru merasa hangat tiap kali melihat Taehyung tersenyum untuknya.

Apa benar ikatan di antara mereka itu adalah sesuatu yang nyata?

Apakah Seokjin memang sosok yang ditakdirkan untuk Taehyung dan bukan untuk Namjoon?

Jika itu benar, lantas kenapa Seokjin masih merasa tidak akan bisa meninggalkan Namjoon?

Jika memang Taehyung adalah sosok yang tepat untuknya, maka seharusnya Seokjin bisa meninggalkan Namjoon tanpa berpikir panjang.

Seokjin menghela napas dan menginjak pedal gas, menambah kecepatan kendaraannya agar segera sampai di rumah. Seokjin butuh berendam air hangat untuk menenangkan pikirannya.

Ketika Seokjin tiba di rumah, dia melihat seluruh lampu di dalam sudah menyala dan entah itu karena Namjoon sudah ada di rumah atau mungkin karena memang semua lampu sengaja dinyalakan untuk membuat Seokjin nyaman.

Seokjin memarkirkan mobilnya di garasi bawah tanah Namjoon dan berjalan ke atas, Seokjin tidak melihat siapapun di dalam rumah, bahkan Hoseok pun tidak ada. Seokjin mengangkat bahunya dan bermaksud untuk naik ke kamarnya namun dia melihat Namjoon bersama Hoseok sedang berjalan ke arah rumah.

Seokjin bergerak untuk bersembunyi di sebelah sebuah lemari besar yang terletak dekat dengan pintu teras. Seokjin bisa mendengar langkah mereka semakin dekat dan pintu teras itu dibuka. Seokjin mulai merasa bodoh, kenapa dia malah bersembunyi? Toh dia tidak melakukan sesuatu yang salah.

"Apa kau yakin?"

Suara Hoseok yang terdengar membuat Seokjin menghentikan gerakannya untuk keluar dari persembunyian kecilnya. Seokjin berdiri diam dan mendengarkan karena dari nada suara Hoseok tadi, Beta itu terdengar gamang.

"Aku tidak tahu, Hoseok." Kali ini suara Namjoon, "Ini terlalu tidak masuk akal, tapi aku sangat yakin aku tidak melakukan kesalahan."

"Tapi.. ini benar-benar tidak pernah terjadi sebelumnya. Bagaimana jika ternyata kau memang.. keliru?"

Seokjin mendengar suara geraman rendah.

"Aku tidak salah, Hoseok." Suara Namjoon terdengar berat dan mengerikan. "Aku tidak akan salah mengikat pasangan jiwaku sendiri."

Mata Seokjin melebar karena terkejut, dia bernapas pelan-pelan agar tidak terdengar dan berusaha menenangkan debaran jantungnya.

"Ikatan kami bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh. Aku mengikat Seokjin karena aku tahu dia milikku dan memang ditakdirkan untukku. Aku tidak mungkin salah." Namjoon menghela napas pelan, "Ikatan itu.. terasa benar-benar luar biasa, rasanya seperti gravitasi. Rasanya seperti aku menemukan gravitasiku di bumi dan tidak lagi melayang tanpa pengikat."

Eclipse [ ON HOLD ]Where stories live. Discover now