Part 10: Devastated

5.2K 880 135
                                    

Yoongi menghentikan mobilnya ketika mereka sudah tiba di bandara, dia mematikan mesin mobil sementara di sebelahnya Seokjin sibuk melepas safety belt dan memeriksa barang-barangnya. Yoongi menarik napas dalam kemudian dia menoleh ke arah Seokjin, "Hei, Seokjin."

"Ya?" ujar Seokjin dengan tangan sibuk memeriksa barang-barangnya.

"Kau mengenal gadis di restoran tadi?"

Seokjin terhenti, "Maksudmu Jungkook? Ya, aku bertemu dengannya saat pergi ke restoran itu. Dia.. gadis yang baik."

"Siapa dia sebenarnya?"

Seokjin mengangkat bahunya, "Aku belum terlalu mengenalnya." Seokjin terdiam sebentar, "Tapi dia.. kurasa dia adalah seseorang yang ditakdirkan untuk Namjoon." Seokjin menghela napas pelan kemudian menoleh ke arah Yoongi, "Kenapa kau menanyakan soal ini?"

Yoongi menatap Seokjin, "Kau tidak merasa aneh saat berada di sekitarnya?"

Dahi Seokjin berkerut, "Tidak, Jungkook terlihat seperti orang baik."

Yoongi menghela napas kasar, "Kau dan dia memiliki warna mata yang sama!"

Seokjin mengerjap bingung, "Jutaan orang di dunia ini berbagi warna mata yang sama, Yoongi."

"Mata biru seperti milikmu? Kurasa tidak."

Seokjin terdiam, "Apa yang sebenarnya ingin kau sampaikan?"

Yoongi memutar posisi duduknya agar menghadap Seokjin, "Seokjin, bagaimana jika.. kau dan Jungkook.. memiliki keterkaitan tertentu?"

Seokjin mengeluarkan dengusan pendek kemudian menggeleng, "Tidak."

"Tapi, Seokjin.."

Seokjin menghela napas panjang kemudian meraih semua barang-barangnya. "Aku tidak mau membahas ini sekarang, Yoongi." Seokjin membuka pintu mobil dan bergerak ke luar, dia membungkuk untuk menatap Yoongi yang masih duduk di dalam mobil, "Terima kasih sudah mengantarku."

Yoongi memperhatikan kepergian Seokjin dengan tatapan pasrah, dia menggeleng pelan, Yoongi tahu ini sangat tidak biasa, tapi dengan kemiripan aroma mereka secara sekilas dan warna mata yang sama, Yoongi rasa ini bukanlah kebetulan yang bisa dibiarkan begitu saja.

Pandangan mata Yoongi terus mengikuti hingga Seokjin masuk ke dalam bandara, dan akhirnya setelah Seokjin tidak terlihat lagi, Yoongi kembali menyalakan mesin mobil dan mengemudi kembali ke rumahnya.

Namun sebelum itu, Yoongi rasa dia perlu berbicara dengan gadis bernama Jungkook itu.

Ketika Yoongi tiba di restoran, tempat itu tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa meja yang terisi dan semuanya sudah sibuk menghabiskan pesanan masing-masing. Yoongi menepuk-nepuk mantelnya yang sedikit basah karena berjalan dari tempat parkir ke dalam restoran dengan kondisi gerimis.

"Selamat datang!"

Yoongi melihat gadis bernama Jungkook itu menyapanya dengan ramah seraya berjalan menghampirinya.

"Untuk berapa orang?" tanya Jungkook.

"Ah, aku sendiri." ujar Yoongi, dia memperhatikan Jungkook mengangguk kecil kemudian membawanya ke salah satu meja yang kosong. Ketika berjalan di belakang Jungkook, Yoongi benar-benar bisa mencium aroma Seokjin dari tubuhnya, memang tidak sama persis karena aroma Jungkook tercium sangat manis, lebih manis daripada Seokjin.

Jungkook mengantarkan Yoongi hingga ke meja dan Yoongi pun duduk di salah satu kursi. Jungkook meraih buku catatan kecilnya dan juga pulpen, "Mau pesan apa?"

Yoongi terdiam sebentar, dia tidak masalah dengan makanan manusia hanya saja semuanya terasa hambar untuknya dan Yoongi agak kurang suka itu. Dia berpikir sebentar sampai akhirnya kembali menatap Jungkook, "Aku pesan kopi saja."

Eclipse [ ON HOLD ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang