Part 6: Cold War

4.9K 938 176
                                    

Sebenarnya Seokjin tidak menyukai situasi yang terjadi di antara dirinya dan Namjoon, suaminya.

Seokjin memang bukanlah gadis pemimpi yang menginginkan kehidupan pernikahan layaknya di drama roman picisan yang sering ditonton oleh ibunya ataupun kisah cinta penuh warna bahagia seperti yang ada di dalam novel.

Tidak, Seokjin tidak pernah membayangkan kehidupan percintaannya akan seperti itu. Seokjin hanya ingin kehidupan normal dan bahagia layaknya pasangan pada umumnya, Seokjin tahu mereka akan mengalami beberapa pertengkaran dan juga keributan kecil.

Namun Seokjin rasa itu akan menjadi sesuatu yang meramaikan kehidupan mereka. Hidup bersama dengan orang lain tentunya akan menimbulkan masalah seperti perbedaan pendapat, tapi Seokjin selalu yakin bahwa itu akan menjadi warna baru dalam kehidupannya.

Seokjin menghela napas pelan seraya menatap wajahnya di cermin, tiga hari sudah berlalu sejak pertengkaran antara dia dan Namjoon ketika Seokjin baru saja kembali dari kastil Taehyung.

Seokjin sadar ini juga merupakan kesalahannya sendiri karena memutuskan untuk pergi ke sana tanpa berpikir lebih jauh. Namun dia kesal, dan mungkin emosi menguasai seluruh akal sehat Seokjin sehingga dia memutuskan untuk mengikuti kemana emosinya membawanya dan itu adalah menemui Taehyung.

Kemudian sekarang dia terjebak dalam situasi yang menyulitkan keduanya. Namjoon terlihat ingin berkomunikasi dengannya namun Seokjin lebih memilih untuk menghindar lantaran Seokjin tidak tahu bagaimana dia harus menghadapi Namjoon.

Seokjin menghela napas lagi, dia bertopang dagu seraya menatap keluar dari jendela kamarnya, pemandangan di luar jendelanya selalu sama, pepohonan hijau dengan gemerisik angin yang sesekali akan menggoyang dedaunan.

"Tidak ingin keluar?"

Seokjin menoleh ke arah asal suara dan melihat Hoseok sedang berdiri di ambang pintu kamarnya. Seokjin tersenyum pada Beta pack itu sementara Hoseok berjalan menghampirinya dan berlutut di hadapan Seokjin yang duduk di sebelah jendela.

"Aku tidak tertarik untuk keluar."

Hoseok tersenyum, "Tidak ingin menemui Namjoon?"

Seokjin menaikkan sebelah alisnya, "Memangnya dimana dia?"

"Di depan pintu kamarmu, dia memang selalu berdiri di sana seperti orang bodoh belakangan ini. Kau mengurung dirimu di sini dan dia tidak berani menemuimu, dia bahkan tidur di sofa sejak kalian bertengkar." Hoseok mendekatkan dirinya ke Seokjin, "Sekedar informasi, jika ada orang lain yang tahu hal itu Namjoon pasti ditertawakan." Hoseok berbisik kemudian setelahnya dia tertawa geli.

Seokjin tersenyum mendengar Hoseok yang berbicara dengan santai padanya, sejak pertengkarannya dengan Namjoon, Seokjin memang tidak lagi berbicara dengan Namjoon, dia bahkan tidak lagi berkomunikasi dengan siapapun di rumah ini, kecuali Hoseok.

Hoseok menghela napas pelan, "Dengar, kurasa kau mungkin sudah bosan mendengar ini tapi kurasa sebaiknya kau berbaikkan dengan Namjoon. Ada alasan kenapa dia memiliki Omega sebelum dia memilikimu, dan jelas sesuatu itu bukan ikatan seperti yang kau dan Namjoon rasakan."

Seokjin memalingkan wajahnya, "Kurasa aku sudah cukup mendengar masalah Omega itu, aku tidak tertarik untuk mendengarnya lebih jauh."

Hoseok mendesah, "Seokjin.."

"Aku tidak tertarik untuk keluar rumah, kurasa aku akan menghabiskan hariku di sini."

"Seokjin, dengar dulu.."

"Aku tidak tertarik, Hoseok." Seokjin menoleh untuk menatap Hoseok, dia memejamkan matanya kemudian menghela napas pelan. "Karena bukan dirimu yang harus menjelaskannya padaku. Aku menanti penjelasan, tapi itu bukan darimu."

Eclipse [ ON HOLD ]Место, где живут истории. Откройте их для себя