Four

1.8K 210 2
                                    

Pada hari dimana saat Taeyong berkunjung ke rumah Ten, ia merasa ada banyak kecurigaan. Awalnya ia benar - benar ingin mengungkap jati diri Ten, namun selalu gagal. Tak hanya gagal, waktu juga tidak mendukung. Lagipula, dirumahnya juga ada oppa - nya Ten. Jadi, sedikit peluang untuk melakukan hal tersebut, nanti malah dia disangka melakukan yang tidak - tidak lagi.

"Ya sudah, Ten. Aku pulang dulu, saranghae!" pamit Taeyong sambil mengucap cinta.

"Hati - hati, Taeyong - ah. Nado saranghae," balas Ten sambil tersenyum manis kepadanya. Itulah yang membuat seorang Lee Taeyong akan lemah begitu saja.

Akhirnya Taeyong memutuskan untuk pulang dengan motor - nya itu, wlaupun ia tidak mendapat apa - apa tentang Ten. Namun sungguh, Taeyong itu yakin jika Ten bukan seorang namja. Yeoja tetaplah yeoja, seperti Ten yang selalu cantik dan manis di hadapan Taeyong. Ia ingin menepis jauh - jauh kecurigaannya itu. Namun, tetaplah ada hal lain yang mengganjal hatinya.



-

"Untung saja ya hyung, dia tidak curiga. Padahal, tadi kita saling salah menyebut antara hyung dan oppa," ucap Ten lega.

"Iya, jika tidak matilah dirimu Ten! Kau akan diputuskan oleh Taeyong jika dia tahu kalau kau itu namja,"

"Jangan begitu hyung, aku yakin jika Taeyong itu benar - benar mencintaiku tak peduli aku ini yeoja atau namja," elak Ten.

"Bagaimana jika tidak? Dan ia memilih untuk mencari yeoja yang lain?" fix! Perkataan Bambam cukup menyakiti hati Ten.

"Yak hyung! Jangan membuatku menangis atau aku laporkan kepada eomma," cicit Ten kesal.

"Haha, kau memang seperti yeoja Ten. Mengapa kau dulu tidak dilahirkan sebagai yeoja saja?" canda Bambam.

"Aaaishhh, hyungku ini memang menyebalkan! Sudahlah, aku mau mandi dan pergi untuk latihan dance!" Ten pergi meninggalkan hyungnya yang sedari tadi terus mengusiknya. Oh ya, asal kalian tahu. Ten itu pandai menari, ia juga ikut kelas dance di sebuah tempat pelatihan dan disana ia sudah menjadi master. Ten juga sering mengajar peserta didik yang lain.



-

Taeyong mengambrukkan badannya ke atas kasur empuk nan besarnya. Ia agak lelah karena tadi sempat terjebak macet dijalan. Sekarang ia sendiri di rumah, Eunwoo belum pulang. Jadi, ia benar - benar sendiri sekarang.

"Aagghhh," geramnya tiba - tiba.

Taeyong meraih benda pipih di sakunya dan segera menelpon Yuta.

"Ada apa?"

"Ihhhh....sebel deh gue. Ten itu selalu berhasil melupakan kecurigaan gue dengan pesonanya,"

"Makanya jadi cowok jangan suka terpengaruh, apalagi sama kek begituan,"

"Habis dia cantik banget sih,"

"Hah dasar, tapi kalau ternyata dia itu laki - laki gimana?"

"Nah itu,"

"Lo masih mau nerima dia kalau dia itu laki?"

"Jujur, gue emang cinta banget sama dia. Tapi kalau dia namja kayaknya agak gimana gituu, gue masih belom bisa nerima,"

"Ohhj, tapi kalau lo cinta seharusnya gak mandang apapun dong. Kayak gue dan sayang Winwin,"

"Gak usah pamer! Iya gue tahu, nanti gue pertimbangin lagi deh. Makasih ya Yut, udah mau dengerin gue,"

"Siap bosku, annyeong!"

"Annyeong!"

Tutt........

Panggilan itupun terputus. Taeyongpun mulai berpikir - pikir lagi, tentu saja tentang Ten. Otaknya masih mencerna perkataan Yuta. Jika ia memang benar - benar mencintai Ten apakah harus menerimanya seadanya? Termasuk gender. Tapi itu sungguh gila, bagaimana mereka besok akan berketurunan saat mereka sama - sama menghasilkan sperma? Taeyong benar - benar frustasi tentang hal ini. Hanya ada satu di dalam pikirannya: 'Terima Ten apa adanya tapi namja atau putus dengan Ten dan mencari kekasih baru yang benar - benar yeoja?'



Annyeong chingu-deul!

Udah agak lama tidak update, maapkeun saya karena jadwal sekolah yang padat.Dari yang harus nyiapin pagelaranlah itulah inilah, pkoknya padet deh. Jadi maklum ya kalo up agak lama2 gitu, tapi plis jangan lari dari cerita ini😙

Sekian & thx

Tinggalkan jejak setelah membaca😅

My Girlfriend Is A NamjašŸ‘¬ ā€¢TAETENā€¢Where stories live. Discover now