Fiftin

1.1K 129 14
                                    

"Taeyong, kau lihat Myungyong?" tanya seseorang yang tiba - tiba menghampirinya.

"Siapa itu Myungyong?" tanya Taeyong balik.

"Hei, aku ini istrimu dan Myungyong itu anak kita!"

"Eh, Myungjung?" Taeyong kaget setengah mati.

"Appa!!!" tiba - tiba ada anak kecil yang berlari ke arahnya dan langsung bersembunyi dibalik badannya.

"Kamu siapa, nak?" tanya Taeyong lembut.

"Ih, appa jangan bercanda! Chitta mengejarku terus aku jadi takut," rengek anak itu.

"Loh, Myungyong kok malah ninggalin Chitta sih?" tanya Myungjun pada anak yang bernama Myungyong itu.

"Chitta mengejarku terus, aku jadi takut,"

"Kau tidak boleh seperti itu kepada temanmu, sana main lagi!"

"Ihhhh, eomma!" anak itu mengerucutkan bibirnya.

"Nyonya Lee, dimana anakmu? Chitta mencarinya," tanya seorang wanita sambil menggandeng anaknya.

"Eh, nyonya Ten. Maaf, katanya Myungyong takut karena dikejar sama Chitta. Maafkan anakku ya,"

Deg!

"Ten!" teriak Taeyong sambil menghampirinya.

"Tuan Lee, annyeong!" ucapnya sambil membungkukkan badan.

"Anak kita baik - baik saja kan?" Ten langsung bingung dengan pertanyaan Taeyong.

"Eh? Maaf tuan Lee, saya benar - benar tidak paham dengan maksud anda," Ten malah merasa bersalah.

"Kau itu sudah melahirkan anakku, anak kita,"

"Maaf tuan, tapi saya hanya mempunyai anak satu yaitu Chitta dan suami saya hanya Johnny. Maaf telah mengganggu waktu anda," Ten lalu pergi bagai ditelan bumi.

"Tennnnn!!!! Tennnn!!!" Taeyong terus memekik keras.




"Tuan, tuan bangun!!!"

"Hah, dimana Ten?"

"Tuan bangunlah, istri anda sudah membaik. Selamat atas kelahiran putra anda," Taeyong langsung menegakan badanya dan menghampiri Ten beserta anaknya. Eh, anaknya ternyata laki - laki?

Taeyong berlari menuju ruang tempat Ten berada, disana terpampang jelas dirinya dan anaknya sedang tertidur. Namun, posisi bayinya sedang menyusu kepada Ten. Tak lupa disana malah sudah ada ayah ibunya dan Ten.

"Eomma, appa kapan kalian datang?"

"Saat tahu jika bayinya Ten lahir, kau habis darimana saja?"

"Heheh, aku malah tertidur diluar ruang operasi. Dimana bayiku?"

Taeyong sangat antusias.

"Dia sedang terlelap, biarkan saja,"

Taeyong menatap Ten yang nama pak begitu kelelahan. Wajahnya masih pucat dan pernapasannya pun masih dibantu menggunakan alat. Taeyong tidak tega melihat keadaan itu. Dibelai rambut hitam istrinya itu, setelahnya ia langsung mengecup keningnya sambil berbisik.

"Terimakasih, Ten,"



-




Hari ini dimana Ten sudah boleh pulang dari rumah sakit, artinya kini mereka akan tinggal di rumah lagi. Tetapi bedanya kini anggota keluarganya bertambah satu.

"Kyungyong sangat manis dan tampan," ucap Taeyong menatap anaknya yang tengah terlelap di gendongan eommanya itu.

"Eh? Namanya Kyungyong, apa tidak lebih bagus kalau namanya Chanyong?" usul eommanya.

My Girlfriend Is A NamjašŸ‘¬ ā€¢TAETENā€¢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang