Sikstin

942 117 2
                                    

"Kenalin nih, kakak gue Kim Hanbin. Dia anak basket, renang, sama Taekwondo," ucap salah satu teman Chanyong mengenalkan kakaknya yang super keren lewat foto di layar handphone nya.

"Aku juga punya oppa yang gak kalah gaul, Kim Taehyung. Dia model sama DJ," sahut yang lainnya. Chanyong hanya terdiam, tak tahu ingin mengatakan apa tentang kakaknya yang bahkan tidak memiliki kelebihan apa - apa.

"Bagaimana denganmu Chanyong?"

"Eh? Na?" Chanyong kaget, pasalnya tiba - tiba seorang temannya menunjuknya. Mereka juga tahu jika Chanyong memiliki seorang oppa.

"Ye, kau. Bagaimana dengan oppamu?"

"Aku tak tahu tentangnya, yang aku tahu dia ya hanya tampan saja," jawab Chanyong bingung.

"Bukannya oppamu itu Lee Kyungyong dari kelas XII IPA dengan kacamata tebal dan poni yang menutupi wajahnya?" kini temannya itu malah agak mengejek Chanyong.

"Geurae, tapi jika ia melepas kacamata dan menyingkirkan poninya akan terlihat sangat tampan. Kalianpun pasti akan jatuh hati padanya," tambah Chanyong.

"Hahahah, kapan kami busa menemuinya? Setelah kemarin ia dihajar habis - habisan oleh Gook Du. Aku ragu jika dia bisa bela diri,"

"Dia bisa taekwondo dan juga karate," cukup sudah Chanyong sudah membohongi temannya agar reputasinya tidak turun hanya karena oppa nya itu.

"Baiklah, besok kita bertemu lagi di kafe ini dan jangan lupa bawa oppa kalian masing - masing," usul adik Hanbin.

"Ne!" seru yang lainnya, sedangkan Chanyong tak terlalu bersemangat.

-

Brak!

"Eh, Chanyong yang sopan sedikit!" tegur Ten yang sedang membaca koran dan mendengar suara bantingan pintu. Walaupun ia belum melihat siapa yang masuk tapi Ten pasti tahu jika itu Chanyong. Pasalnya, jika Kyungyong ia selalu memberi salam dahulu tidak sepertinya.

"Aku sedang sebal eomma!" gerutu Chanyong.

"Memangnya kenapa?" tanya Ten sebagai bentuk perhatian kepada anaknya.

"Besok aku disuruh mengajak oppa untuk makan di cafe,"

"Bagus dong!" menurut Ten itu hal yang bagus malah. Namun sebaliknya bagi Chanyong.

"Bagus apanya eomma?! Oppa teman - temanku semuanya adalah namja yang keren - keren tidak seperti oppaku," jawab Chanyong kesal.

"Eomma, aku pulang," terdengar suara namja dan pasti itu adalah Kyungyong.

"Oh, kau sudah pulang Kyungyong?" sambut Ten.

"Ne, eomma," jawab Kyungyong lembut.

"Apakah kau lelah?" tanya Ten.

"Cih, itulah dia terlalu dimanja," batin Chanyong.

"Ani, eomma. Lagipula aku harus segera mengerjakan PR ku," jawab Kyungyong dan langsung meninggalkan mereka.

"Pokoknya aku malu mempunyai oppa seperti itu!" ucap Chanyong keras dan sampai pada telinga Kyungyong.

Hati Kyungyong bagai ditusuk seribu pedang. Sebenci itukah adiknya padanya?

"Chanyong! Jaga ucapanmu, dia adalah oppamu. Hormati dia!" Ten sudah mulai naik pitam.

"Sepantasnya aku malu, kemarin saja dia dihajar habis oleh Gook Doo sunbae dan dia tidak bisa melawan. Namja macam apa dia itu? Mungkin dia yeoja hah," tangan Ten hampir saja melayang untuk menampar pipi putih Chanyong, namun tiba - tiba Taeyong pulang dan langsung menahannya.

"Apa yang kau lakukan Ten?!" bentak Taeyong.

"Dia sudah kelewatan, Taeyong! Aku harus memberinya pelajaran agar tidak kurang ajar seperti ini," sahut Ten tak kalah keras.

"Sudah hentikan! Chanyong, pergilah ke kamarmu! Biar appa yang mengurus eommamu ini,"

"Cih," decih Chanyong dan langsung meninggalkan mereka berdua.

"Kau ingin anak kita menjadi kurang ajar seperti itu ha?!" Ten memulainya lagi.

"Tapi sikapmu ini sudah terlalu kelewatan Ten!"

"Tidak, dia sudah sangat kurang ajar,"

"Tentang Kyungyong lagi ha?!"

"Dia sudah menyakiti perasaan Kyungyong,"

"Kyungyong kyungyong terus yang kau pikirkan, Ten. Cobalah kau juga memikirkan Chanyong!"

"Kau juga, Chanyong terus yang dipikirkan. Kapan kau memikirkan Kyungyong ha?! Disaat dia dihajar habis oleh temannya saja kau malah memarahinya dengan alasan 'kenapa kau tidak melawannya?' 'kau lemah' 'bla bla bla' kau itu terlalu memanjakannya!"

"Tapi memang itu faktanya, seharusnya dia bisa melawan!"

"Dia berbeda! Kau tidak ingat tentang aku?! Makanya aku melindunginya!"

Taeyong langsung terdiam seribu bahasa, mengingat istrinya itu adalah seorang namja. Bulir - bulir air mata mulai menuruni pipinya.

"Mianhae, Ten," Taeyong langsung memeluk erat istrinya itu. Ten membalas pelukan Taeyong sambil mengatakan, "Bersikaplah adil kepada mereka,"




TBC!

APAAN YA INI?😅
Malah jadi kayak sinetron2 tentang rumah tangga orang. Eh, btw aku gabung sekalian aja ceritanya ya😁. Btw, kalau gak paham gini. Kan Ten itu namja tapi dia jadi yeoja gara2 berkorban buat TY (cieee....). Terus kan mereka punya anak laki² sm perempuan. Berhubungan Ten itu 'istimewa' jadi berpengaruh sama anaknya. Yang namja jadi kayak yeoja, trs yang yeoja kayak namja. Sudah jelas tydak? Tydak ya sudah😂

Vomentnya ya guys, usahaain ini cepet end trs bikin ff lain yang lebih bagus😅

My Girlfriend Is A NamjašŸ‘¬ ā€¢TAETENā€¢Where stories live. Discover now