Prolog

9.8K 323 24
                                    

Langit malam tampak indah dengan cahaya bulan dan taburan bintang yang tak terhitung jumlahnya. Jauh di bumi, ada seorang gadis yang tenggah berdiri di atas balkon rumahnya sambil menikmati indahnya malam ini. Dia adalah Rara -Raisya adeeva Ayodya.

tok tok tok,

suara ketukan pintu berhasil membuyarkan lamunannya.

"Sayanggg , mama masuk yaa" teriak mamanya yang diketahui bernama Ana.

"Iyaaaaa ma,"

"Kamu ngapain berdiri disitu Ra ,udah malem bukanya tidur . Cepet masuk,dingin ,nanti kamu sakit sayang" tutur mamanya sambil meletakkan segelas susu putih di samping jam Beker bentuk Doraemon milik Rara.

"Iya mamaku sayang, khawatir banget deh kalau anaknya sakit " Rara mencium pipi mamanya tercinta itu.

"Ya iyalah mama nggak mau kamu sakit, kamu itu kalau sakit minta macem- macem, aneh -aneh lagi, bikin Mama pusingg!!"

"Ih mama mah gitu deh sama anak sendiri" Rara mengercutkan bibirnya merajuk, terkadang tingkahnya memang masih seperti anak kecil.

"Hahaha sudah-sudah sana kamu cepet tidur, besok kan sekolah, jangan sampai kamu kena hukuman lagi karena terlambat ke sekolah" jawab mamanya sambil tertawa kecil.

"Oke siap boss," Rara mengangkat tangannya membentuk hormat dengan semangat 45. Lalu ia merebahkan tubuhnya ke kasur kesayanganya dan menutup tubuhnya dengan selimut tebal yang lagi lagi bermotif Doraemon.

"Yasudah mama keluar dulu yaa, selamat tidur sayang, good night" satu kecupan mendarat di kening Rara. Rara memejamkan matanya, pura pura tertidur.

Klek

Suara pintu tertutup membuat Rara membuka matanya kembali. "Untung deh mama cepet keluar, hihihi" Rara membuka MacBook miliknya dan yaa tentunya untuk streaming sang idolanya. "Oke Jhonny Orlando, Rara is coming" katanya sumringah. Jam 10pm telah berlalu dan Rara masih saja setia menatap MacBooknya dengan sangat serius, hingga jam menunjukkan pukul 11pm, kemudian

12 pm

1 am

2 am

Rara baru saja menyelesaikan kegiatan streamingnya, ia tak sadar jika jam sudah mununjukan pukul 2 pagi. Sesaat sebelum tertidur, Rara sempat melirik jam Beker miliknya, dan

"Astaga, mampus gue, kemalaman lagi" Rara menepuk jidatnya sediri dan langsung bergegas menutup tubunya dengan selimut untuk tidur, ia tak mau terlambat lagi dan mendapat hukuman kejam dari pak Tigor, guru paling ditakuti oleh semua siswa di sekolahnya. Sebenarnya ia hanya akan dihukum untuk membersihkan toilet atau sekedar keliling lapangan basket 10 putaran, namun tetap saja itu terlihat mengerikan bagi Rara.

***

Kringgg

Jam Beker Rara telah berkali-kali berdering untuk membangunkan Rara, namun Rara tetap saja setia memejamkan mata bulatnya itu. Ana sang mama sudah 10 kali berteriak dari dapur untuk membangunkan anaknya itu, namun tak ada balasan dari Rara. Ana kira anaknya itu sudah bangun, jadi ia tidak naik kekamar Rara untuk membangunkanya.

***

Perlahan Rara membuka matanya, dan menoleh melihat keluar jendela, yang terlihat adalah cahaya diluar masih belum sepenuhnya terang, yaaaa karena langit sedang mendung,namun Rara tak mengetahui itu.

"Untung gue nggak kesiangan" Rara bernapas lega, ia melirik jam Beker nya,dan seketika Rara membulatkan matanya, "Astaaagaaa udah jam 6.10 , mampus gue mampus" Rara berlari ke kamar mandi sambil masih terus mengoceh kesal tidak jelas. Untung saja Rara sudah menyiapkan segala keperluanya untuk sekolah tadi malam, hingga Rara tak perlu ribet ini itu lagi.

AgaraWhere stories live. Discover now