Agara -17

1.5K 95 6
                                    

"Ra, bangun cepetan!!" Ana mengoyangkan tubuh Rara agak kencang. Membangunkan anaknya itu memang susah.

Berulang kali Ana membangunkan Rara, tapi anak itu tidak bangun-bangun juga. Setiap kali Ana mengguncang tubuh Rara, Rara bukannya bangun malah memalingkan posisi tubuhnya. Lama-lama Ana sebal juga dengan kelakuan anaknya itu, hingga ia memutuskan untuk berhenti membangunkan Rara.

Ana menuruni tangga dengan agak cepat. Terlihat seseorang dengan senyum manis tengah duduk menunggu di ruang tamu.

"Haduh nak Agam, maaf ya itu Rara malah susah dibangunin".

"Oh iya gapapa kok Tante. Agam nunggu sampe Rara bangun aja".

"Seriusan gapapa? Nanti lama lho? Soalnya anak itu memang kebo banget".

Agam tersenyum kecil, "Iya, gapapa".

"Emmm Tante minta maaf ya nak Agam, Tante ada urusan sama teman Tante, jadi harus pergi. Nak Agam nunggu sendiri gapapa?"

"Iya Tante gapapa kok".

Ana mengambil tas Selempang-nya yang ia taruh di atas sofa.

"Sekali lagi maaf ya nak, Tante pergi dulu" kata Ana sembari berjalan tergesa-gesa kearah pintu. Agam hanya menjawab dengan senyuman-nya yang mengisyaratkan kata "iya".

****

Sinar matahari masuk menembus jendela kamar Rara. Membuat Rara menyipitkan matanya karena silau. Ya, ia masih belum bangun, dan sinar matahari itu berhasil membuat tidurnya terganggu. Rara mengucek matanya, menormalkan pandangannya yang sedikit blur karna efek tidur.

Rara kembali menguap, kemudian merenggangkan otot tubuhnya. Tangan kanan Rara bergerak meraba bawah bantalnya, mencari telepon genggam milik Rara yang hasilnya nihil. Iya baru teringat kalau semalam ia taruh di atas nakas. Rara membalikan badan berniat mengambil handphonenya, dan..

"ASTAGFIRULLAH" Rara terkejut hingga reflek terduduk ketika melihat Agam tengah duduk menatapnya di sofa dalam kamar Rara.

"LO NGAPAIN DISINI?!!" tanya Rara dengan nada tinggi. Bukannya apa-apa, hanya saja ia masih kaget melihat Agam tiba-tiba ada di kamarnya, dan apa yang dilakukan Agam dikamarnya. Jangan-jangan...

"LO GAK NGAPA-NGAPAIN GUE KAN?!!!!". Dengan spontan Rara menutup sebagian tubuhnya dengan selimut dan bergerak mundur ke ujung pembatas kasur.

Agam hanya melihat Rara datar. Sebenarnya ia sedang menahan tawa karna melihat ekspresi lucu keterkejutan sekaligus ketakutan Rara. Ia hanya bergumam dalam hati betapa bodohnya gadis dihadapannya ini. Ia pikir Agam sebegitu brengseknya hingga akan berbuat macam-macam pada wanita. Agam tidak akan melakukan hal itu. Hanya laki-laki bodoh yang melakukan hal menjijikkan seperti itu.

"HEH NGAPAIN LO MALAH BENGONG?! JAWAB NGAPAIN LO DISINI AGAMMMMM??!!!!!" Nada bicara Rara semakin tinggi, bahkan setengah berteriak. Ia gemas kenapa laki-laki yang ditanyai malah diam mematung, bukanya menjawab pertanyaan Rara.

"Diem Lo, berisik"

"Gue nungguin Lo. Kita kan ada janji" jawab Agam singkat.

"Ta-tapi Lo g-ga ngapain-ngapain g-gue k-kan ?" Tanya Rara terbata-bata.

"Bodoh!! Gak lah!!" Jawab Agam datar.

AgaraWhere stories live. Discover now