Agara -10

3K 134 3
                                    

Anggap saja beban hidupmu sebagai pemanis kehidupan. Lewati dengan tenang, tanpa mengeluh dan tanpa harus mempublikasikan.

-Alvarios Agam

***

"Kaka mau ikut masuk?"

"Harus," jawab Agam datar.

Agam berjalan dibelakang Rara, memasuki rumah yang bernuansa warna monokrom itu.

"Mama Rara pulang" teriak Rara dari ruang tamu. Tak ada sahutan dari mamanya, mungkin mama pergi ke supermarket.

"Kak Agam duduk aja dulu, Kaka mau minum apa?" Tanya Rara setelah meletakkan kantong kresek berisi brownies. Tadi Agam memang sengaja mampir ke toko brownies dan membeli 2 kotak brownis cokelat dan pandan untuk mama Rara.

"Cokelat matcha?" Agam tersenyum jail.

"Gausah aneh-aneh dehh!! Gaada coklat matcha disini!!" Rara berdecak kesal. "Udah deh Lo minum air putih aja"

"Whatever" singkat Agam.

Rara berjalan kearah dapur, mengambil segelas air putih untuk Agam, dan beberapa toples makanan ringan menggunakan nampan. Rara meletakan nampannya dimeja. Terdengar suara mobil diluar, mungkin Aron.

Agam meminum sedikit air dihadapannya, kemudian menoleh ketika seorang pria masuk sambil bersiul ria.

"Halo adik gue yang cantik," Aron mengacak kasar rambut Rara, membuat pemiliknya kesal.

"Apaan sih Lo , sok baik deh"

"Emang gue baik wleee" Aron menjulurkan lidahnya mengejek. "Lo mau tau nggak ?" Tanya Aron dengan mata berbinar.

"Gak!!" Jawab Rara ketus.

"Ihhh," Aron memutar bola matanya, "Tapi Lo harus tauu Rara jelek, pliss" Aron menggoyang-goyangkan tangan kiri Rara.

"Apaan?"

"Guueee" Aron memengal ucapannya, membuat Rara penasaran.

"GUE LULUS SKRIPSI!!" Aron melompat lompat tidak jelas, lalu memeluk kencang tubuh Rara,

"Aduhhh apaansiih, lebay deh"

"Biarin" Aron semakin mengencangkan pelukannya, membuat Rara kehabisan napas.

"Wait wait, dosen Lo gak lagi stres kan? Atau gak sadar mungkin?, Masa skripsi jelek punya Lo bisa keterima, atau jangan jangan Lo pake dukun yaaaa, hayooo ngaku!!" Rara memicingkan matanya.

Reflek Aron melepas pelukannya, "enak aja Lo, ini murni tau !!, Gue udah bergadang sampe mata gue kek panda gini malah dibilang pake dukun, dasar adik laknat!!'' Aron mengercutkan bibirnya.

"Hahaha iya gue percaya kok Abang gue yang jeleknya minta ampun"

"Kalo bukan sodara udah gue bunuh Lo Ra!!"

"Hahahaha ampun bang ampun"

"Gak" Aron memalingkan wajahnya marah, Kemudian terkejut melihat ada seseorang yang tengah memerhatikan mereka berdua. Siapa gerangan kah dia wahai adiku, batin Aron. Alay ihh *Author

AgaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang