Agara -8

3.2K 158 10
                                    

Ceritanya terlalu mainstream

Its oke,
Whatever

***

"Mama Rara pulang" teriak Rara sambil berlari kearah dapur.

"Tumben cepet belanjanya, nggak macet?"

"Enggak ma, soalnya tadi Rara dianter sama temen Rara, itu orangnya" Rara menunjuk Agam yang tengah duduk diruang tamu, Ana langsung merapihkan bajunya dan berjalan kearah Agam.

"Ehhh temennya Rara ya"

"Iya Tante" Agam berdiri dari duduknya kemudian dengan sopan meyalami Ana.

"Nama kamu siapa?"

"Agam tante," jawab Agam sopan.

"Ohhh nak Agam," Ana mengangguk paham, "mau ngajak Rara main ya?".

"Hehe iya tante, rencananya sih gitu kalau Tante ngijinin"

"Ohh boleh dong, baru kali ini ada cowo yang ngajakin Rara main, Tante pikir Rara nggak laku" Ana terkekeh geli

"Sembarangan mama tuh, Rara itu banyak yang suka tauu" elak Rara yang baru saja turun dari kamarnya untuk Menganti pakaian

"Loh mama kan bener, emang nak Agam yang pertama kali kan"

"Yaudah iya deh ma, iyain aja biar cepet,, Yaudah ma Rara pergi dulu ya" Rara menyalami Ana kemudian disusul oleh Agam, "iya hati-hati" jawab Ana.

"Iya iya ma, bye mama"

"Duluan ya tante"

"Iya" Ana tersenyum kepada Agam.

***

Kali ini berbeda, disepanjang perjalanan Rara selalu mengoceh tidak jelas, menanyakan ini itu kepada Agam, seperti

"Kak, kenapa ya kok aspal itu warnanya item?"

"Kak Agam suka es krim nggak? Suka deh pastiii soalnya Rara juga suka"

"Kak Agam kenal sama tukang ojek itu nggak?"

"Kak Agam punya baju pink nggak?"

"Pernah pake daster nggak?"

"Kak Agam Rara cantik nggak?"

"Rara mirip Selena Gomez kan kak?, hihihi"

Dan pertanyaan pertanyaan tidak berbobot lainya.

Agam hanya menjawab pertanyaan Rara dengan kata iya, nggak, dan najis, namun Agam terus saja tertawa mendengar ocehan ocehan Rara, setidaknya disamping Rara Agam bisa bahagia.

Agam menghentikan motornya didepan restoran mewah ternama.

"Kak kita mau makan disitu?"

"Iya, buruan turun"

"Rara ngak mau!! Nanti kalo Rara kebelet pipis gimana?"

"Kan didalem ada toiletnya Rara," Agam mengacak rambut Rara, "tolol banget sihh".

Rara mendekatkan mulutnya ke telinga Agam, berbisik. "Iya Rara tu tau kalau ada toiletnya, tapi Rara tu nggak bisa pakenya kak, dipencet-pencet gitu, Rara nggak tau mana yg harus dipencet"

Agam tertawa kencang membuat Rara mendengus kesal,

"Ihhhh kak Agam mah gituuu dehh,"

"HAHHAHHAHAHAH, masak Lo nggak bisa pake toi-" sebelum Agam menyelesaikan omongannya, Rara sudah terlebih dahulu membekap mulut Agam, "ihhh kak Agam jangan keras-keras, maluuu tauu" Rara melepaskan tangganya dari mulut Agam.

Agaraजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें