Chapter 13

13.6K 912 40
                                    

Aku menaburkan bunga di atas pusara anakku. Nadia tidak dapat diselamatkan karena alerginya membuat saluran nafasnya membengkak dan dia kesulitan bernafas. Sesekali aku mengusap nisan bertuliskan namanya. Nadia, gadis mungilku yang lucu, kini pergi meninggalkanku dengan perih yang tak dapat aku gambarkan rasanya.

"Ran... Ayo kita pulang.." ajak Mama.

"Sebentar, Ma... Rani masih mau di sini.. Nadia sendirian Ma kalau Rani pulang..."

"Ran... ikhlas, Ran.. Nadia sudah gak ada.. Kita pulang ya, Ran..."

"Nanti, Ma..."

"Ran, sebentar lagi maghrib, Ran.. Pulang yuk, Ran" rayu Bunda.

Mama, Papa, Bunda, Papi masih setia menungguku agar mau beranjak dari pusara Nadia. Angga dan Vita pun masih ada di sini, Angga pun nampak sangat terpukul dengan kepergian Nadia.

"Ran.. Aku juga sedih kehilangan anak kita, tapi dengan kamu di sini pun gak akan membuat Nadia kembali ke pelukan kita. Sebentar lagi gelap, Ran.. Ayo kita pulang..."

Gelap? Gelap? Jangan.. Jangan sampai gelap..

"Angga, di mobilmu masih ada emergency light kan?? Ambil cepat ambil...!!"

"Buat apa, Ran?"

"Jangan sampai gelap...Jangan...!!"

"Kenapa?"

"Nadia takut gelap!! Nanti dia nangis!! Ambil sekarang.. Ambiiiilll" teriakku histeris.

"Raaan...istighfar, Raaan!!! Nadia sudah gak ada, Ran.." ujar Mama.

"Maaa...Nadia takut gelap,Maaaaa..."

"Raaan... Nadia udah gak takut gelap lagi, Ran... "

Tiba-tiba Vita buka suara..

"Ran...udah deh pulang, udah mau malam ini, dikira gak laper apa nungguin lo lama banget gak mau pulang begini.. Sedih sih sedih tapi gak usah halu deh, anak lo juga udah dikubur, mau apaan lagi coba? Aduh tu anak, udah mati aja masih nyusahin.."

"Vitaaa!!! Kamu yang bunuh anak saya, kamu yang sengaja kasih dia kacang, teganya kamu bicara begitu, tidak saya laporkan ke polisi saja sudah bagus!!! Angga.. bawa pergi istrimu itu jauh-jauh!! Pergiii kaliaaan.. Pergiiiii" jeritku.

"Maaf, Ran.. Aku akan bawa Vita pulang dulu, kamu pulang juga ya.. Nanti aku ke rumah lagi" ujar Angga sambil menarik kasar tangan Vita.

"Gak perlu!! Kamu urus saja istrimu"

Angga hanya menghela nafas panjang sambil berlalu meninggalkan kami. Hari semakin menggelap, aku semakin lelah.. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang... Nadia, mama besok datang lagi ya...

***

Mohon maaf ya untuk yang membaca cerita ini, aku agak sulit untuk ngetik ceritanya karena masih riweuh sama si kecil yang udah mulai aktif lari-larian. Oh, iya.. Mungkin akhir Maret ini atau awal April aku mau publish cerita baru. Setting ceritanya ada di Wellington (tempat aku tinggal sekarang) karena kalau lokasi ceritanya di Jakarta, takutnya udah banyak tempat yang berubah 😅. Terimakasih ya atas vote dan komentarnya. Sebenarnya ada yang baca aja aku udah seneng sih. 😍 Aku usahain bisa update cepat ya..

ForgivenWhere stories live. Discover now