0 : Dumb dumb

3.6K 275 60
                                    

"Coba tembak kakak itu!"

Jihoon ketawa. Urusan tembak menembak mah dia jago.

"Ok, tapi lo nembak pacarnya!" Yoojung manggut-manggut, dia ngeliat laki-laki yang baru aja ninggalin ceweknya pergi.

Jihoon mulai beraksi.

Dia nyamperin cewek yang lagi duduk di salah satu bangku taman. Dia malu-malu kambing duduk di sebelahnya, "boleh duduk di sini?"

Cewek itu ngangguk.

Yoojung yang liat dari jauh cuma ketawa. Bisa-bisanya mereka ngelakuin hal gila kayak gini.

Nembak pacar orang.

Padahal mereka sendiri pacaran.

Waktu liat cowok pacarnya si mbak-mbak yang lagi dimodusin Jihoon keluar dari indojuni, Yoojung juga beraksi. Dia lari ke sana kayak orang kesetanan dan sengaja nabrak badannya. Otomatis yang oleng Yoojung karena badannya cuma segedhe serbuk jazjuz.

Gak kayak ekspetasi Yoojung sebelumnya, ternyata dia harus ngerasain kenyataan pahit kalau bokong mulusnya harus nyium aspal yang lagi panas-panasnya siang itu. Ternyata cowok yang dia tabrak gak meluk dia kayak di drama-drama korea.

Kampret.

"Eh, sorry saya gak liat tadi, soalnya badan kamu kecil."

Yoojung udah mau emosi aja kalau bahas soal badan. Ya kalau bisa, dia bakal minta badan tinggi dan keker punya om Dongho, tetangganya. Tapi emang udah takdir jadi mau gimana.

Pantat gue hampir kebakar ini, dia gak mau ngulurin tangan gitu?

"Kamu kenapa gak berdiri? Mau saya bantuin?"

Cowok itu ngulurin tangannya, "tapi maaf saya harus ke sana."

Yoojung berdiri sambil ngelus-elusin bokongnya, masih rada kepanasan. Karena Yoojung gak ngomong lagi, cowok itu pergi. Baru aja ngelangkah, Yoojung nyeplos, "pantat gue sakit."

Cowok itu berbalik, "ya terus, saya harus elus-elusin pantat kamu?"


Anjrot, salah sasaran.












Yoojung lari ke sembarang arah yang penting dia jauh dari om-om mesum tadi sambil sesekali nengok ke arah Jihoon.

Jihoon masih di sana.

Dia ketawa sama cewek itu sedangkan Yoojung harus lari-larian gini.

Kadang dia mikir, kenapa hubungannya sama Jihoon itu gak berjalan baik kayak pasangan-pasangan lain. Berantem sih pernah, tapi ya gitu gak sampai keluar kata putus dari keduanya. Yoojung cuma ngerasa, mereka jalin hubungan kayak anak kecil yang masih nyari boneka lain padahal udah ada boneka di depan matanya.

Kenapa harus nembak orang lain kalau di depan mata udah ada orang yang sayang sama dia apa adanya.

Awalnya Yoojung setuju sama ide gilanya Jihoon buat seru-seruan. Tapi bukan cuma sekali dua kali, Jihoon malah ketagihan dan makin sering ngelakuin hal gak penting kayak gitu.

Nyesek sih iya, tapi Yoojung bisa apa?

"Hadeh, capek."

Yoojung mampir ke indojuni, mau basahin tenggorokannya yang kena kemarau panjang. Dia ambil satu susu coklat dan satu stroberi. Baru aja mau bayar, dia inget kalau sekarang dia gak lagi sama Jihoon. Jadi susu stroberi-nya buat siapa?

"Kenapa gue baper dah, biasanya gak gini."

Setelah bayar, Yoojung milih buat nungguin Jihoon di depan rumahnya. Soalnya rumah Jihoon itu di depan rumahhnya Yoojung. Dia jongkok sambil meluk dirinya sendiri. Udah kayak anak kecil lagi nyasar.

Dumb Dumb ✓Where stories live. Discover now