1. SERIES : STATION LOVE (JUNGKOOK-YEIN)

1.1K 105 0
                                    

Tomboy || Jeon Jungkook, Jeong Yein || Romance, Fluff || Ficlet || PG-13

Credit Poster : SongArt @ K-popers Cover Fanfiction Maker

Just for fun. Happy reading!

Di sebuah stasiun, terdapat dua anak manusia yang berjalan beriringan. Dan Yein, gadis tomboi itu kini sedang menggeser topinya menjadi lebih ke kanan. Pria di sampingnya -yang bernama Jeon Jungkook menggeleng tidak percaya.

"Astaga... Aku merasa malu berdiri di dekatmu. Jadilah gadis yang feminim, Yein-ah."

Yein menatapnya tajam, membuat Jungkook menelan saliva dengan susah payah. " A-aku tidak- "

"Diam, Jeon Jungkook!" perintah Yein tegas. Jungkook hanya mendesah kasar. Mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat penungguan kereta.

Tiba-tiba gadis itu berhenti dan menoleh ke papan peringatan di sampingnya. Jungkook melakukan hal serupa.

"Hati-hati. Sekarang banyak terjadi kejahatan seksual di berbagai tempat. Jagalah diri Anda."

Yein bergidik ngeri setelah membacanya. Jungkook yang memperhatikannya sejak tadi, tertawa pelan.

"Apa kau takut? Bukankah seorang gadis yang sering menjadi korban? Kurasa para penjahat tidak akan menyadari jika dirimu adalah seorang gadis," sindir Jungkook.

Yein menginjak kakinya. Reflek Jungkook meringis dan melompat-lompat sambil memegang kakinya. Yein berdecih, kemudian berjalan meninggalkan Jungkook.

"Aish..." Jungkook segera berlari menyusul Yein. Gadis itu sudah masuk ke gerbong kereta yang baru saja sampai di stasiun menuju sekolah mereka.

+_+_+

Karena Jungkook dan Yein termasuk murid tingkat akhir, mereka harus pulang terlambat hari ini. Banyak sekali pelajaran tambahan, sehingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Suasana sunyi membuat Yein merinding dan semakin mengeratkan pegangannya pada lengan Jungkook. Sedangkan Jungkook berjalan santai tanpa khawatir sedikit pun.

"Tolong!"

Yein menarik Jungkook untuk berhenti. "I-tu suara a-apa? " Suaranya bergetar.

"Mungkin seseorang yang jahil," jawab Jungkook mengangkat bahunya acuh.

"Jangan bercanda, Jung-"

"Tolong aku! Siapapun tolong aku!"

Tubuh Yein menegang. Cairan bening bergenang di pelupuk matanya. Jungkook terdiam, ia merasakan ketakutan Yein. Pria itu menuntun Yein agar bersembunyi di balik salah satu kursi tunggu.

Yein menekuk lututnya seraya bersedagu. Jungkook menepuk pelan bahu Yein, mencoba menenangkannya.

Mata indah itu menelisik sekitar untuk mencari asal suara. Kelopaknya menyipit kala melihat seorang gadis sedang ditarik paksa oleh sekelompok pria berandal. Ingin sekali dirinya membantu, tetapi ia juga tak mau mencari masalah. Jadi, ia hanya menonton sampai mereka hilang di pintu keluar.

"Kenapa kau diam saja?"

Jungkook terkesiap dan menoleh ke Yein. " Kau juga melihatnya? "

" Hm... " Yein mengangguk. "Kasihan sekali dia."

"Mau bagaimana lagi? Aku hanyalah seorang murid kelas 12 yang tidak bisa melakukan apapun," jelas Jungkook. Ia menatap Yein yang menunduk.

"Aku mengerti perasaanmu karena kau juga seorang gadis. Maaf... Aku tidak mau berurusan dengan hal seperti ini."

"Tidak apa-apa, bukan salahmu," jawab Yein pelan.

"Kita berdoa saja. Semoga gadis itu tertolong," kata Jungkook sesaat sebelum ia merengkuh Yein ke dalam pelukannya.

"Tetapi tidak ada orang lain di sini."

Jungkook menghela nafas. Ucapan Yein memang benar. Ia tidak bisa menjawab lagi.

"Meskipun tomboi, kau tetaplah seorang gadis yang lebih lemah dariku," gumam Jungkook.

"Dan aku akan selalu melindungimu."

+_+_+

"Jungkook-ah, aku tidak mau. Jangan memaksaku terus!"

"Lalu kita berangkat ke sekolah dengan apa?" Jungkook mengacak rambut. Yein benar-benar trauma sejak kejadian itu. Padahal sudah terhitung dua minggu yang lalu. Selama itu pula, ia selalu memaksa Yein.

Yein menghentikan langkahnya menuju kereta. "Besok aku akan pindah ke sekolah yang lebih dekat agar tidak perlu kesini lagi."

"Jika bibi Jeong mengijinkannya," timpal Jungkook datar, ia masuk ke kereta.

Yein mengembungkan pipinya. Dengan sangat terpaksa, gadis itu mengikuti Jungkook.

+_+_+

Jungkook menarik Yein agar duduk di sampingnya. Jangan di tanya, gadis tomboi itu pasti menolak. Pasalnya ia ingin cepat-cepat pulang karena sangat takut bila pulang malam.

"Masih jam dua siang. Aku jamin kita tidak akan pulang terlalu larut. Bisakah kau bersamaku di sini untuk dua puluh menit ke depan?"

Senyum Jungkook mengembang tatkala melihat Yein mengangguk dan duduk di sebelahnya. Jungkook memperhatikan wajah Yein dari samping.

"Sebenarnya Yein adalah gadis yang cantik dan manis. Andai saja, aku bisa merubah penampilannya." Jungkook berkata dalam hati.

Tidak terduga, Yein menoleh ke arahnya, membuat ia salah tingkah.

"Kau sakit?" tanya Yein khawatir. Wajah Jungkook memerah. Respon Jungkook hanya menggeleng pelan.

"Mungkin kau kepanasan. Tunggu sebentar. Aku akan membeli minuman dingin."

Yein berdiri. Kakinya melangkah menuju ke mesin minuman. Ia memasukkan uang logam ke dalamnya. Jari itu mengetuk pelan lapisan kaca bening di depannya, sedang memilah minuman di sana.

"Jungkook-ah, kau mau apa?"

Jungkook mengerjap. " Ter-terserah. "

Yein melirik sekilas saat Jungkook menjawab. Ia berjinjit berusaha menggapai tombol pilihannya. Sayang sekali, tubuhnya kelewat pendek untuk itu.

"Jungkook-ah, tolong bantu a-"

Ucapan gadis itu terputus saat Jungkook menarik topi dan ikat rambutnya. Gerakannya sangat cepat hingga Yein tidak sempat mencegahnya.

Yein menghadap Jungkook, ia belum menyadari penampilannya. Jungkook terpesona menatap sosok Yein yang sebenarnya. Rambut hitam panjang berponi yang sangat menggoda Jungkook.

Jungkook menekan tombol minuman yang dipilih Yein dan mengambilnya tanpa melepas pandangannya dari gadis itu. "Kau cantik."

"Apa?" Yein memandang penampilannya. "Astaga. Kau yang melakukannya?" Yein memberi tatapan maut kepada Jungkook.

"Kembalikan padaku, Jungkook-ah!"

Jungkook tersadar. Ia mengambil langkah seribu menghindari Yein. "Tidak! Aku suka Jeong Yein yang seperti ini."

"Jeon Jungkook! Cepat kembalikan!" Yein masih mengejar Jungkook.

Jungkook berhenti dan menghampiri Yein. Ia memeluk gadis itu. "Kau tahu? Aku suka padamu."

"Lalu?"

"Kenapa kau tidak peka, eoh?" ucap Jungkook kesal.

"Baiklah, baiklah." tawa Yein. "Aku juga."

"Sejak kapan?"

Yein mendorong Jungkook. " Apa itu penting? Kau tahu? Cinta bisa datang tiba-tiba. "

Jungkook terkikik. "Kau kekasihku sekarang."

"Meskipun aku tomboi?"

"Aku harus bisa menerimamu apa adanya."

Yein berdecak. Tangannya mengambil minuman yang dipegang Jungkook. Jungkook hanya terkekeh. Pria itu menggelung rambut Yein dan menguncirnya. Tidak lupa ia juga memakaikan topi gadis itu. Yein tersenyum senang. Kedua remaja itu tidak sadar telah menjadi pusat perhatian semua pengunjung.

-THE END-

VOTE 👇👇
IF YOU LIKE THIS STORY

BANGLYZ FANFICTION || BTS-LOVELYZWhere stories live. Discover now