21. PIECES OF TIME (CHAPTER 1)

345 43 0
                                    

Pieces of Time || Yoo Jiae, Min Yoongi || Romance, Drama, Hurt

Real story by https://huangietha.wordpress.com/

----

Wanita berumur dua puluh enam tahun itu menyeka keringatnya dengan sarung tangan kotornya. Yah, tidak ada sesuatu yang bersih untuk bekerja di bidang jasa perikanan. Lebih tepatnya sebagai buruh angkut di sebuah pasar ikan di Busan.

Wanita berpakaian kumal dengan rambut yang dikepang satu itu sesekali menawarkan, berteriak, bahkan malah terlihat seperti mengemis supaya orang-orang menggunakan jasanya. Itu hanyalah sebagian sumber penghasilan untuk kehidupannya.

Biasanya, wanita itu sampai bekerja hingga pukul tiga pagi untuk menjadi buruh serabutan yaitu membantu para pedagang ikan untuk membereskan dagangan mereka.

Sudah hampir dua jam wanita itu tidak dipakai jasanya. Hari ini tumben sekali pasarnya sepi pengunjung. Mungkin karena ini musim dingin. Yeah, ini musim suram bagi para pekerja pertanian dan perikanan. Musim suram bagi wanita itu dan kawan-kawannya yang juga merupakan buruh jasa angkut.

"Nona, ayo ikut aku. Kau belum sarapan, 'kan? Ayo, di luar dingin sekali. Kau bisa sakit nanti," kata seorang wanita paruh baya sambil menggandeng wanita itu.

"Tidak, Nyonya. Saya sudah sarapan. Saya masih harus bekerja," respon wanita itu.

"Sudah sarapan? Sejak kapan kau sarapan? Sejak zaman sebelum masehi? Nona, kau tidak bisa berbohong, wajahmu pucat sekali. Dan...bekerja? Oh ayolah, kau harus mencari pekerjaan lainnya karena pasar ini akan terus menerus sepi saat musim dingin," kata wanita paruh baya itu.

Wanita muda itu terdiam. Ia tidak mau terus menerus dikasihani orang lain. Ia harus bisa bangkit dari keterpurukan dan belas kasihan orang lain. Ia harus mampu menghidupi kehidupannya. Kehidupan yang kalian tidak bisa bayangkan rumitnya.

Kehidupan keluarga Min.

...

"Dapat berapa kau hari ini?" tanya seorang pria pada wanita itu.

Oh tidak. Wanita itu belum mendapatkan apa-apa hari ini. Ia tidak bisa bilang kalau ia tidak dapat apa-apa hari ini. Tapi sayangnya, ia juga tidak pandai berbohong.

"Dua puluh ribu won."

Wanita itu terpaksa berbohong pada pria itu. Kalau tidak begitu, habislah ia dipukuli lagi oleh si pria. Pria itu mengangguk-angguk kepalanya dan melahap ubi rebus di tangannya.

"Kau pandai sekali berbohong, Jiae."

Oh tidak. Wanita itu ketahuan. Pria di hadapannya sudah memejamkan mata dan mengambil sebatang rotan.

Jiae menundukkan kepalanya dan berdoa, semoga kali ini ia masih diperbolehkan untuk hidup.

"Ini untuk pembohong yang tidak pandai berbohong."

Pria itu memukuli punggung Jiae dengan rotan. Jiae menahan sakit dengan menggigit bibirnya dan meremas sweaternya.

"Ah...Yoo-Yoongi, ampun! Maafkan aku! Ah...sakit!" teriak Jiae sambil terus menunduk.

Krak!

Rotan itu patah.

Dan itu berarti hukuman sudah selesai.

"Sejak kapan kau suka berbohong, hah? Ayahmu yang mengajarimu untuk berbohong? Kenapa kau selalu membuatku susah? Tidak bisakah sekali saja kau tidak membuat masalah? Tidak bisa, hah?" teriak Yoongi sambil menendang rotan yang patah tadi.

Jiae tidak mampu menjawab. Jiae tidak mau mutiara kehidupannya mendengar pertengkarannya dengan suaminya, Min Yoongi. Tapi ya...rumah sekecil itu pastilah terdengar kalau ada keributan sedikit pun.

BANGLYZ FANFICTION || BTS-LOVELYZWhere stories live. Discover now