Chapter 2

3.8K 363 4
                                    

Matahari sudah kembali menyembunyikan sinarnya. Langit berubah gelap dan bintang-bintang mulai bermunculan di atas sana.

Seorang gadis dengan sekantong buah di tangannya tampak berjalan memasuki mansion mewah milik keluarga Park. Saat sudah sampai di depan pintu, ia langsung membunyikan belnya.
Tak berapa lama, pintu terbuka menampilkan sosok pemuda yang tak lain adalah seokjin.

"Jisoo, ayo masuk!"

Gadis yg di panggil Jisoo itu tersenyum kemudian mengikuti seokjin masuk ke dalam rumah.

"Duduklah!"

Seokjin dan Jisoo kini duduk di sofa di ruang tengah.

"Ada apa kau datang kemari jisoo-ya ?" tanya seokjin

"Hari ini jimin tidak masuk kuliah, ku pikir dia sakit , jadi aku datang kesini, dan ini .. Aku juga sudah membawa buah-buahan." ujar jisoo seraya meletakkan buah-buahan itu di atas meja.

"Gomawo, Jisoo-ah."

"Sama-sama oppa, oh ya .. Kenapa oppa juga ada disini ?" tanya Jisoo

"Seperti yg kau duga, jimin memang sedang sakit, jadi aku datang ke sini, kau tau sendiri kan .. Eomma dan appa sibuk mengurus perusahaan, Hoseok juga sibuk membantu ayahnya mengelola perusahaan .."

".. Tidak ada yg menjaganya kecuali aku, kebetulan aku juga tidak terlalu sibuk, jadi aku bisa menjaganya."

Jisoo mengangguk mengerti.

"Apa dia ada di kamarnya ?" tanya Jisoo

"Ya, dia baru saja tidur beberapa menit yg lalu, apa kau ingin aku membangunkannya ?"

"Tidak perlu, biarkan dia istirahat."

"Kau yakin ? Kau tidak merindukannya ?" ujar seokjin menggoda jisoo.

"Aissh, Oppa!"

Wajah jisoo sudah bersemu merah karna ucapan seokjin.
Seokjin terkekeh melihatnya, tapi kemudian raut wajahnya berubah sendu.

"Jisoo."

"Ya ?"

"Ada sesuatu yg ingin ku katakan padamu, tapi kau jangan terkejut." ujar seokjin dengan wajah yg serius.

"Eoh ? Memangnya apa yg ingin oppa katakan ?" tanya Jisoo.

"Ini tentang jimin, sebenarnya aku sudah berjanji pada jimin untuk tidak mengatakan ini pada siapapun, tapi kurasa aku perlu memberitahumu, tapi kau harus janji tidak memberitahu ini pada siapapun."

"Apa itu sesuatu yg besar ? Kenapa orang-orang tidak boleh tahu ?"

"Bukan tidak boleh, hanya saja jimin belum siap memberitahu siapapun tentang penyakitnya, ia tidak ingin membuat orang-orang khawatir."

"Apa maksud oppa ? Jimin sakit apa ?" tanya Jisoo dengan nada cemas yg kentara.

'Mianhe Jimin-ah'

"Sebenarnya, Jimin sakit .. Leukimia."

Deg!

Jisoo terdiam. Ia masih mencoba mencerna apa yg baru saja seokjin katakan tentang penyakit jimin.

"Se-sejak kapan , o-oppa ?"tanya jisoo dengan suara yg sedikit bergetar.

"Dua bulan yg lalu, tapi dia menolak untuk melakukan kemo, dia bilang itu percuma, dia hanya mengandalkan obat untuk bertahan .."

Kepala jisoo tertunduk. Ia menangis mengetahui kekasihnya menderita penyakit yg parah. Kekasih ? Ya, Kim jisoo .. Gadis yg sudah di sukai jimin sejak dulu. Gadis yg dulu bekerja di restoran kakaknya kini sudah menjadi kekasihnya.  Sekitar 1 tahun yg lalu saat pertengahan musim semi, Jimin menyatakan perasaannya pada jisoo, dan tanpa di sangka gadis itu menerimanya.

The Last Memories [COMPLETED]Where stories live. Discover now