♡ 8. 彼について少し。

4.5K 792 149
                                    

          

🌊❤️🍰

Episode 8

  彼について少し。

_sedikit tentang dia_

🌊❤️🍰

"Hanami?"

Yerim mendelik kearah Joohyun yang sedang asyik duduk santai diatas tatami kamarnya, Seungwan – disisi lain, sedang sibuk mengobrol dengan Hoseok. Yerim masih tidak mengerti dinamika hubungan antara gadis itu dengan tunangan dan kekasihnya yang berbeda, tapi ia menutup mulut. Bukan urusannya, iya kan? Lantas, gadis itu meninggalkan Seungwan dan menjauhkan telinga bodohnya dari apa yang ia bicarakan, lebih memilih untuk mendengar Joohyun yang lelah sepulang kerja berceloteh.

"Iya, hanami – duduk dibawah pohon Sakura dan makan siang? Paman dan Bibi Chou sudah merencanakannya jauh-jauh hari, sayangnya malah mereka lah yang tidak bisa ikut." Joohyun menyesap teh hangatnya perlahan-lahan, melenguh nikmat setelah duduk nyaman dengan secangkir teh di tangannya, kerja di negara orang memang tak main-main. "Padahal mereka yang membayar perjalanan ini untuk kita semua."

"Yah, aku sampai ambil cuti dua hari. Kau harus ikut, Yerimi."

"Akan menyenangkan, tapi aku tidak yakin. Kemana kalian berencana pergi?" Yerim menyesap jus mangganya sebelum menyodorkan kue kering buatannya dari café ke arah Joohyun, mendapati Seungwan duduk dan menghampiri mereka untuk bergabung.

"Kalian sedang membicarakan hanami?" Seungwan menyusup ke tengah pembicaraan mereka dengan mudah, menoleh kearah Yerim dan Joohyun bergantiang sebelum meletakan ponselnya ke atas meja dengan santai. "Kami berencana pergi ke gunung Yoshino, di Nara. Jauh, tapi aku yakin akan menyenangkan – mengingat kita tidak perlu mengeluarkan uang sama sekali."

"Ah, begitu. Aku rasa aku akan tinggal, kakiku sedang tidak – dalam kondisi yang baik untuk mendaki."

                Seungwan dan Joohyun melirik kaki Yerim dengan prihatin, berpandangan sebelum Seungwan memutuskan untuk bicara.

"Iya juga sih." Seungwan mengangguk, membenarkan pernyataan Yerim. Jika mereka bertukar posisi sekarang, ia mungkin juga akan memilih tidak ikut. Kerja pun tidak bisa – apalagi mendaki? Berjalan saja sudah sulit, selain akan terasa sakit, mungkin akan merepotkan orang lain juga. "Tapi kan ada Jeongguk. Harusnya kan kau tenang-tenang saja, Yerim."

Yerim menoleh kearah dua orang wanita muda itu dengan tatapan tidak percaya.

"Unnie bercanda ya?" Ia meratapi kakinya yang masih dibalut perban. Selama beberapa hari ini ia terpaksa harus merepotkan Guanlin, kadang bahkan Eunwoo yang mengantarnya ke sekolah. Sementara itu, Jeon Jeongguk sudah pergi pagi-pagi sekali dan tidak mengindahkan teguran beberapa penghuni rumah sewa untuk menemaninya berangkat dan pulang, bukannya berharap – tapi setidaknya ia bertanggung jawab akan penyebab cedera kecilnya ini, iya kan?

Tapi faktanya, apa sih yang bisa diharapkan?

"Kau tidak tahu ya? Ia bahkan pura-pura lupa aku cedera." Yerim mencibir dan menatap Seungwan dengan tatapan kosong, mendecak sebelum mengingat hari dimana pemuda itu membawanya pulang. "Kurasa mengantarku pulang di hari pertama sudah cukup merepotkan."

"Ah, soal itu. Kudengar Guanlin dan Daniel juga sudah membujuknya, tapi dia menolak dengan alasan sekolah." Joohyun ikut menyahuti, sedikit tidak yakin dengan apa yang dikatakannya. "Dia itu biasanya tidak sulit dimintai pertolongan, kenapa ya dia? Maaf ya Yerim, kau pasti menilainya menjengkelkan."

Together, from now on!Where stories live. Discover now