♡ 19. 窓の近く。

3.6K 707 139
                                    

🌊❤️🍰

Episode 19

窓の近く。

_dekat jendela_

🌊❤️🍰

"Kau memaksaku ke mini market hanya untuk ini?"

Jung Jaehyun menenteng plastik kecil yang berisi beberapa bungkus makanan kucing, lengkap dengan pasir dan mainan laser yang dibeli Yerim di dalam tiga menit yang lalu. Pemuda itu melenguh, kembali membuka plastiknya seakan-akan isinya akan berubah, ia memandang Yerim beberapa detik kemudian. Gadis itu terlalu sibuk bahkan untuk mendengarkan, ia tidak tahu apa yang menarik didalam mesin elektronik berbentuk persegi panjang yang ada didalam genggaman Yerim.

"Pertama, aku tidak memaksamu." Yerim kembali menelusupkan ponselnya kedalam kantung celananya, merebut tentengan belanjaan yang ada di tangan kanan Jaehyun, menggerutu ketika ia melakukannya. "Kedua, kau sendiri yang memaksa untuk ikut dan mengatakan seribu satu alasan yang tidak perlu, berlebihan, dan tidak mau kudengar."

"Aku tidak bohong ketika aku bilang aku mau jogging malam." Bibir Jaehyun mengerucut, membuat Yerim terbahak selama beberapa detik, mau tak mau membuat sang pemuda ikut tertawa tak lama kemudian.

"Kalau begitu pergi saja sana." Yerim mendorong Jaehyun menjauh dengan dua tangannya, tertawa terbahak-bahak setelah ia melihat perubahan ekspresi sang pemuda yang pura-pura terluka. Ia menggelengkan kepalanya dan terpikir sesuatu, betapa bodohnya Jung Jaehyun malam ini. "Kau bodoh sekali tahu, pergi sana - pulang. Sudah malam."

"Tentu." Jaehyun sudah mengembalikan komposur tubuhnya, membiarkan iris mata hitam kecokelatannya menikmati pemandangan disampingnya dengan tatapan hangat, dua sudut bibirnya berkedut - menahan senyum yang jelas sudah gagal bahkan sebelum ia mencoba. "Tapi sebelum itu biar kuantar kau pulang. Tuhan membiarkanku bertemu denganmu malam ini untuk menemanimu, jadi aku akan mempercayai takdir dan membawamu pulang."

"Astaga, apa kau menggoda perempuan dengan kalimat seperti itu?" Yerim mengerenyit jijik, kali ini ialah yang melangkah menjauh dari Jaehyun dan menatapnya balik dengan ekspresi yang sulit dibaca. "Aku tidak mengerti kenapa kau punya banyak penggemar, sudah itu jumlahnya menyaingi Jeongguk pula. Kalian laki-laki harus berusaha menggoda perempuan dengan cara yang pantas."

"Kau pikir aku menggodamu?" Jaehyun mengangkat satu alisnya kearah Yerim yang nampaknya salah tingkah, tentu saja - Yerim bukan salah tingkah, malu adalah emosi yang tepat untuk menggambarkan perasaannya saat ini. Jung Jaehyun, kau memalukan. "Aku tidak menggodamu, kecuali jika kau berpikir seperti itu. Makanya kutanya padamu, apa kau pikir aku menggodamu?"

"Kenapa pula kau mau melakukannya?" Yerim berdeham, melangkahkan kakinya menjauh, satu, dua, tiga langkah sebelum Jung Jaehyun meraih tangannya. Gadis itu terkesiap, tak mampu menyadari ada sesuatu yang salah dan canggung diantara mereka kali ini. Yerim mengerjap beberapa kali, entah sejak kapan ia hanya berjarak beberapa sentimeter dari Jaehyun sekarang ini. aroma tubuhnya yang lembut yang menguar membuat gadis itu kewalahan dan tergagap.

"Kau tahu aku suka pada Jeongguk, jadi kenapa pula kau mau melakukannya?"

Yerim mulai bergerak tidak nyaman, mencoba melepaskan pergelangan tangannya dari cengkraman kuat tangan Jaehyun, terasa panas walau angin malam berhembus diantara mereka dan menembus pakaiannya - mencapai tulang. Jawaban tak terdengar dari celah bibir Jaehyun selama beberapa detik selanjutnya, dan Yerim, menjadi seorang pecundang untuk yang pertama kalinya - tidak membiarkan matanya bertatap dengan iris mata sang pemuda yang serupa dengan miliknya.

Together, from now on!Where stories live. Discover now